BOPI Beri Klarifikasi Terkait Visa Pemain Pahang
A
A
A
JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) rupanya sempat melakukan kesalahan dalam mengurus surat rekomendasi pembuatan visa untuk pemain asing Pahang FA. Secara tidak sengaja BOPI justru mengirim surat tanpa tanda tangan ke pihak Persipura Jayapura, Sabtu (23/5/2015) pukul 13.58 WIB.
Sehari sebelumnya, BOPI sudah menerima permintaan Persipura dan Persib Bandung agar mau membantu mereka dalam mengurus visa pemain asing dari tim lawan. BOPI diminta menerbitkan surat rekomendasi dan hal itu telah mereka selesaikan pada keesokan harinya.
Namun saat pengiriman, BOPI melakukan sedikit kekeliruan. Mereka justru memberikan surat tanpa tanda tangan ketua umumnya ke Persib maupun Persipura. Karena kekeliruan tersebut, BOPI lewat Rubby Saputra selaku Staf bidang organisasi akhirnya mengirim ulang surat rekomendasi pembuatan visa pada pukul 15.01 WIB.
Setelah menerima surat itu, tanggung jawab jadi milik masing-masing tim. Sayangnya, pihak imigrasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta belum menerima lengkap persyaratan pembuatan visa hingga akhirnya pemain asing Pahang yakni Damion Stewart (Jamaika), Matias Conti (Argentina), Zesha Rehman (Pakistan) dan Dickson Nwakaeme (Nigeria) dilarang masuk Indonesia.
Berikut, penjelasan BOPI lewat pernyataan resminya:
1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei jam 14. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email jam 16.00.
2. Pihak Persipura (Rocky Babena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.
3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.
4. Sabtu siang 23 Mei 2015, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email. *) foto terlampir
5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: [email protected]) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir. Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 jam 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, dimana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.
6. Ada konfirmasi justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.
7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulang pada jam 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.
Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan.
Sehari sebelumnya, BOPI sudah menerima permintaan Persipura dan Persib Bandung agar mau membantu mereka dalam mengurus visa pemain asing dari tim lawan. BOPI diminta menerbitkan surat rekomendasi dan hal itu telah mereka selesaikan pada keesokan harinya.
Namun saat pengiriman, BOPI melakukan sedikit kekeliruan. Mereka justru memberikan surat tanpa tanda tangan ketua umumnya ke Persib maupun Persipura. Karena kekeliruan tersebut, BOPI lewat Rubby Saputra selaku Staf bidang organisasi akhirnya mengirim ulang surat rekomendasi pembuatan visa pada pukul 15.01 WIB.
Setelah menerima surat itu, tanggung jawab jadi milik masing-masing tim. Sayangnya, pihak imigrasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta belum menerima lengkap persyaratan pembuatan visa hingga akhirnya pemain asing Pahang yakni Damion Stewart (Jamaika), Matias Conti (Argentina), Zesha Rehman (Pakistan) dan Dickson Nwakaeme (Nigeria) dilarang masuk Indonesia.
Berikut, penjelasan BOPI lewat pernyataan resminya:
1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei jam 14. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email jam 16.00.
2. Pihak Persipura (Rocky Babena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.
3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.
4. Sabtu siang 23 Mei 2015, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email. *) foto terlampir
5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: [email protected]) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir. Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 jam 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, dimana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.
6. Ada konfirmasi justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.
7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulang pada jam 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.
Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan.
(bep)