Bisakah Venus Williams Ikuti Jejak Serena?
A
A
A
AUCKLAND - Buat pecinta tenis dunia, nama Serena Williams kerap dikaitkan dengan prestasi. Saban ia tampil trofi sepertinya bakal direngkuh. Bagaimana dengan Venus Williams?
Pertanyaan tersebut memang kerap dilontarkan penggemar tenis mengingat aksi Venus di lapangan sebenarnya tak jauh beda dengan sang adik. Sayang, konsistensi Venus kerap membuatnya tersisih sebelum babak pamungkas.
Prestasi Venus tahun ini, khusus di pentas grand slam, memang belum satu gelar pun bisa direngkuhnya. Dari empat event, pretasi terbaiknya hanya sampai perempat final di Australia Terbuka dan AS Terbuka. Selebihnya ia hanya bertahan di babak pertama ketika berlaga di Prancis Terbuka dan babak keempat di Wimbledon.
Beruntung, di beberapa turnamen Venus bisa tampil menawan, seperti ketika menjuarai turnamen di Zhuhai, China pada November lalu. Sukses tersebut sekaligus membawa Venus menduduki peringkat tujuh dunia.
"Berada ke posisi 10 besar dunia sangat diidamkan semua petenis. Mereka bekerja untuk itu. Karenanya saya senang bisa melakukannya walau saya masih lapar gelar. Saya siap melakukannya lebih dari tahun lalu," ucap Venus dilansir situs resmi WTA, Kamis (24/12/2015).
Tak main-main target besar pun langsung dibidik Venus. Grand Slam menjadi incaran utamanya. "Saya punya banyak pengalaman dalam tenis tapi berharap banyak dari dalam diri sendiri. Senang bisa terus bergerak dan saya ingin terus melakukannya."
Faktor usia pun tak akan menghalangi Venus. Petenis yang sekarang berusia 35 tahun itu mengaku tak takut bersaing petenis muda. "Saya tak akan berhenti. Saya ingin terus berkembang dari sisi peringkat dan banyak memenangkan gelar."
Venus pun mencoba untuk fokus dan enggan terpengaruh dengan komentar di luar lapangan. "Saya tak peduli siapa Anda dan apa yang Anda lakukan. Semua orang bebas menulis apa saja. Saya percaya pada diri sendiri. Itulah yang membuat trofi di kamar tidur. Semua itu ada karena kepercayaan diri, mempercayai insting dan harus mengalahkan diri sendiri," pungkasnya.
Pertanyaan tersebut memang kerap dilontarkan penggemar tenis mengingat aksi Venus di lapangan sebenarnya tak jauh beda dengan sang adik. Sayang, konsistensi Venus kerap membuatnya tersisih sebelum babak pamungkas.
Prestasi Venus tahun ini, khusus di pentas grand slam, memang belum satu gelar pun bisa direngkuhnya. Dari empat event, pretasi terbaiknya hanya sampai perempat final di Australia Terbuka dan AS Terbuka. Selebihnya ia hanya bertahan di babak pertama ketika berlaga di Prancis Terbuka dan babak keempat di Wimbledon.
Beruntung, di beberapa turnamen Venus bisa tampil menawan, seperti ketika menjuarai turnamen di Zhuhai, China pada November lalu. Sukses tersebut sekaligus membawa Venus menduduki peringkat tujuh dunia.
"Berada ke posisi 10 besar dunia sangat diidamkan semua petenis. Mereka bekerja untuk itu. Karenanya saya senang bisa melakukannya walau saya masih lapar gelar. Saya siap melakukannya lebih dari tahun lalu," ucap Venus dilansir situs resmi WTA, Kamis (24/12/2015).
Tak main-main target besar pun langsung dibidik Venus. Grand Slam menjadi incaran utamanya. "Saya punya banyak pengalaman dalam tenis tapi berharap banyak dari dalam diri sendiri. Senang bisa terus bergerak dan saya ingin terus melakukannya."
Faktor usia pun tak akan menghalangi Venus. Petenis yang sekarang berusia 35 tahun itu mengaku tak takut bersaing petenis muda. "Saya tak akan berhenti. Saya ingin terus berkembang dari sisi peringkat dan banyak memenangkan gelar."
Venus pun mencoba untuk fokus dan enggan terpengaruh dengan komentar di luar lapangan. "Saya tak peduli siapa Anda dan apa yang Anda lakukan. Semua orang bebas menulis apa saja. Saya percaya pada diri sendiri. Itulah yang membuat trofi di kamar tidur. Semua itu ada karena kepercayaan diri, mempercayai insting dan harus mengalahkan diri sendiri," pungkasnya.
(bbk)