Pembalap Formula 1 Adopsi Filosofi Valentino Rossi
A
A
A
BUDAPEST - Daniel Ricciardo sepertinya ingin mengadopsi filosofi Valentino Rossi bahwa usia tidak dapat menjamin mentalitas seorang pembalap akan menurun. Hal itulah yang selama ini diperlihatkan joki Movistar Yamaha selama mengaspal di arena pacuan kuda besi.
Pernyataan Ricciardo muncul setelah pilot jet darat Formula 1 dimintai pendapatnya mengenai penampilan Max Verstappen bersama tim Red Bull. Menurutnya, pembalap yang menggantikan peran Daniil Kvyat itu sangat berbahaya. Terlebih dia berhasil mengamankan podium pertama pada balapan seri kelima di Spanyol.
Meskipun banyak kalangan Verstappen dianggap sangat membahayakan posisinya, namun Ricciardo tidak merasa terancam. "Tentu saja saya melihat hal positif, jadi itu tidak membuat saya takut. Yang terpenting adalah saya harus berkonsentrasi pada kinerja saya sendiri ketimbang memikirkan orang lain," ujar Ricciardo seperti dikutip Speedweek, Jumat (22/7/2016).
Verstappen masih memiliki karier yang panjang untuk meraih kesuksesan. Singkat kata, melihat usia terpaut sembilan tahun dari rekan setimnya tersebut, apakah pembalap berkebangsaan Australia itu mampu meraih gelar pertama di ajang bergengsi Formula 1, dia menjawab masih mungkin.
"Tujuan saya tetap jelas yakni merebut gelar juara dunia pertama di Formula 1. Jika saya mampu memenangkan sebelum usia 30 tahun, maka saya akan senang. Tapi saya juga masih berpeluang juara dunia di usia 30 tahun lebih. Karena usia muda tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur apakah pembalap tua bakal keteteran mencapai prestasi. Karenanya saya ingin menirukan perjalanan Valentino Rossi. Meskipun usianya tua, namun popularitasnya sudah tak diragukan lagi dan ia tetap memiliki jiwa muda setiap kali tampil. Oleh karena itu, jika saya bisa menempatkan hal ini dengan baik, maka usia tidak akan menjadi masalah besar," tegas Ricciardo.
Pernyataan Ricciardo muncul setelah pilot jet darat Formula 1 dimintai pendapatnya mengenai penampilan Max Verstappen bersama tim Red Bull. Menurutnya, pembalap yang menggantikan peran Daniil Kvyat itu sangat berbahaya. Terlebih dia berhasil mengamankan podium pertama pada balapan seri kelima di Spanyol.
Meskipun banyak kalangan Verstappen dianggap sangat membahayakan posisinya, namun Ricciardo tidak merasa terancam. "Tentu saja saya melihat hal positif, jadi itu tidak membuat saya takut. Yang terpenting adalah saya harus berkonsentrasi pada kinerja saya sendiri ketimbang memikirkan orang lain," ujar Ricciardo seperti dikutip Speedweek, Jumat (22/7/2016).
Verstappen masih memiliki karier yang panjang untuk meraih kesuksesan. Singkat kata, melihat usia terpaut sembilan tahun dari rekan setimnya tersebut, apakah pembalap berkebangsaan Australia itu mampu meraih gelar pertama di ajang bergengsi Formula 1, dia menjawab masih mungkin.
"Tujuan saya tetap jelas yakni merebut gelar juara dunia pertama di Formula 1. Jika saya mampu memenangkan sebelum usia 30 tahun, maka saya akan senang. Tapi saya juga masih berpeluang juara dunia di usia 30 tahun lebih. Karena usia muda tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur apakah pembalap tua bakal keteteran mencapai prestasi. Karenanya saya ingin menirukan perjalanan Valentino Rossi. Meskipun usianya tua, namun popularitasnya sudah tak diragukan lagi dan ia tetap memiliki jiwa muda setiap kali tampil. Oleh karena itu, jika saya bisa menempatkan hal ini dengan baik, maka usia tidak akan menjadi masalah besar," tegas Ricciardo.
(sbn)