Petinju Irlandia Tuduh Vladimir Putin Terlibat Pengaturan Skor
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Petinju asal Irlandia, Michael Conlan, gagal ke semifinal tinju Olimpiade Rio 2016 setelah dikalahkan atlet Rusia, Vladimir Nikitin. Usai laga, Conlan menuduh presiden Rusia terlibat dalam keputusan pertandingan.
Conlan dinyatakan kalah dari Nikitin saat tampil di kelas bantam 56kg, Rabu (17/8/2016) WIB. Namun keputusan juri pada pertarunga tersebut ternyata berbuntut panjang.
Dia mengacungkan jari tengah ke arah juri sebagai bentuk ketidak-puasan terhadap perhitungan poin. Tak hanya itu, lewat akun Twitter Conlan juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menyuap asosiasi tinju amatir dunia untuk memenangkan Nikitin.
"Hey Vlad @PutinRF_Eng, berapa banyak uang yang kau keluarkan Bro?? @AIBA_Boxing #Rio2016," cuit Conlan. Postingan tersebut langsung direspon 35 ribu kali dalam hitungan jam.
Diwawancara usai duel, Conla menyebut bahwa aosiasi tinju amatir dunia penuh dengan kecurangan. Bahkan ia juga menyebut pemerintah Rusia berada di balik skandal pengaturan skor.
"Mereka telah merampok mimpi saya di Olimpiade. Saya tahu, dengan masalah doping yang menyandra, mereka butuh uang lebih banyak untuk menyuap juri pertandingan,"
Conlan dinyatakan kalah dari Nikitin saat tampil di kelas bantam 56kg, Rabu (17/8/2016) WIB. Namun keputusan juri pada pertarunga tersebut ternyata berbuntut panjang.
Dia mengacungkan jari tengah ke arah juri sebagai bentuk ketidak-puasan terhadap perhitungan poin. Tak hanya itu, lewat akun Twitter Conlan juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menyuap asosiasi tinju amatir dunia untuk memenangkan Nikitin.
"Hey Vlad @PutinRF_Eng, berapa banyak uang yang kau keluarkan Bro?? @AIBA_Boxing #Rio2016," cuit Conlan. Postingan tersebut langsung direspon 35 ribu kali dalam hitungan jam.
Diwawancara usai duel, Conla menyebut bahwa aosiasi tinju amatir dunia penuh dengan kecurangan. Bahkan ia juga menyebut pemerintah Rusia berada di balik skandal pengaturan skor.
"Mereka telah merampok mimpi saya di Olimpiade. Saya tahu, dengan masalah doping yang menyandra, mereka butuh uang lebih banyak untuk menyuap juri pertandingan,"
(bep)