Setelah Rusia dan Azerbaijan, Giliran Ukraina Bangun Sirkuit F1

Minggu, 18 Desember 2016 - 21:00 WIB
Setelah Rusia dan Azerbaijan, Giliran Ukraina Bangun Sirkuit F1
Setelah Rusia dan Azerbaijan, Giliran Ukraina Bangun Sirkuit F1
A A A
LVIV - Setelah Rusia dan Azerbaijan sukses menggelar lomba Kejuaraan Dunia Balap Formula Satu (F1). Satu negara pecahan Uni Soviet lainnya, tak lama lagi akan segera menyusul.

Ya, tren penyelenggaraan lomba Kejuaraan Dunia Balap Formula Satu (F1) terus bergeser ke arah timur. Setelah Asia dan Asia Tenggara hingga Timur Tengah. Kini negara-negara pecahan Uni Soviet bersaing adu gengsi di dunia balap jet darat.

Sochi Autodrom atau sirkuit jalan raya Sochi, telah memulai tahun pertama kontrak balapan F1 mereka pada 2014. Mereka bakal jadi tuan rumah penyelenggara lomba F1 GP Rusia hingga 2020. Sejauh ini tanggapannya dan jalannya balapan berlangsung sukses.

Usai sukses Sochi, Azerbaijan kebagian jadi penyelenggara balapan F1 pada 2016. Baku City Circuit (sirkuit jalan raya Baku) jadi tuan rumah GP Eropa, sekaligus menggantikan GP Korea yang habis masa kontraknya.

Melihat dua negara tetangganya sukses menggelar balapan F1. Ukraina tampaknya kepincut untuk jadi tuan rumah juga, entah karena gengsi atau pariwisata mereka butuh ajang promosi. Seperti dilaporkan Motorsport, desainer Ivan Vlshchuk telah menunjukkan gambar dari lintasan futuristik yang akan dibangun di Lviv.

Rangkaian sirkuit ini, akan memiliki panjang 5,5 km dan dapat menampung lebih dari 70 ribu penonton, serta tentunya melengkapi semua standar internasional dari FIA. Adapun lahan parkirnya mampu menampung 16 ribu mobil.

Sayangnya, masih belum diketahui waktu tepatnya Ukraina akan jadi penyelenggara F1. Biasanya, setelah pembangunan sirkuit selesai. Butuh sekitar beberapa bulan atau satu tahun lagi untuk jadi tuan rumah balap jet darat.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9528 seconds (0.1#10.140)