Nostalgia Pandawa Lima, Arema Tiru Juventus dan Barca
A
A
A
MALANG - Arema FC bernostalgia dengan beberapa legandaris. Lima mantan bintang di era 1990-an,akan menangani Singo Edan mengarungi musim kompetisi 2017. Aji Santoso ditunjuk sebagai pelatih kepala, yang dibantu asisten pelatih Joko Susilo, Kuncoro, Singgih Pitono, dan pelatih kiper Yanuar Hermansyah.
Menurut Manajamen Arema, penunjukkan lima mantan legendaris yang dijuluki Pandawa Lima itu bukan main-main dan tanpa filosofi. Arema terinspirasi oleh dua klub raksasa Eropa Barcelona dan Juventus yang mendatangkan pelatih dari bekas pemainnnya. (Baca juga: Para Legendaris Berkumpul di Arema, Aji Santoso Ditunjuk Jadi Pelatih Kepala).
"Saya pikir ini pertama kali di Indonesia, tim pelatih semuanya berasal dari mantan pemain klub itu sendiri," ungkap Manajer Umum Arema Ruddy Widodo, Sabtu (24/12/2016) seperti dilansir Wearemania.net.
Menurut Ruddy, Barcelona berjaya, bahkan menguasai dunia setelah menunjuk Josep 'Pep' Guardiola sebagai pelatih kepala. Guardiola merupakan pemain Barcelona periode 1990–2001. Sebagai pemain, sederet trofi diraihnya, antara lain enam trofi La Liga, dua Copa del Rey, Piala Champions, hingga Piala Super Eropa, sedangkan sebagai pelatih, sosok kelahiran Santpedor, Spanyol, 18 Januari 1971, itu menghasilkan 14 trofi.
Sementara Juventus menunjuk mantan pemain periode 1991–2004, Antonio Conte sebagai pelatih pada 2011-2014. Di tangan Conte, Juventus meraih scudetti tiga musim beruntun, dan dua Supercoppa Italiana.
Nah, kesuksesan itu yang ingin ditiru Arema. Menurut Ruddy, Guardiola dan Conte merupakan sosok yang sukses membawa klubnya masing-masing menjadi juara, baik sebagai pemain maupun pelatih. "Kalau Pep dan Conte saja bisa, harusnya para legenda yang saat ini kami pilih sebagai tim pelatih ini bisa menjawab tantangan yang kami berikan," ujarnya. (Baca juga: Aji Santoso: Saya Ingin Seperti Pelatih Sepak Bola Eropa).
Menurut Manajamen Arema, penunjukkan lima mantan legendaris yang dijuluki Pandawa Lima itu bukan main-main dan tanpa filosofi. Arema terinspirasi oleh dua klub raksasa Eropa Barcelona dan Juventus yang mendatangkan pelatih dari bekas pemainnnya. (Baca juga: Para Legendaris Berkumpul di Arema, Aji Santoso Ditunjuk Jadi Pelatih Kepala).
"Saya pikir ini pertama kali di Indonesia, tim pelatih semuanya berasal dari mantan pemain klub itu sendiri," ungkap Manajer Umum Arema Ruddy Widodo, Sabtu (24/12/2016) seperti dilansir Wearemania.net.
Menurut Ruddy, Barcelona berjaya, bahkan menguasai dunia setelah menunjuk Josep 'Pep' Guardiola sebagai pelatih kepala. Guardiola merupakan pemain Barcelona periode 1990–2001. Sebagai pemain, sederet trofi diraihnya, antara lain enam trofi La Liga, dua Copa del Rey, Piala Champions, hingga Piala Super Eropa, sedangkan sebagai pelatih, sosok kelahiran Santpedor, Spanyol, 18 Januari 1971, itu menghasilkan 14 trofi.
Sementara Juventus menunjuk mantan pemain periode 1991–2004, Antonio Conte sebagai pelatih pada 2011-2014. Di tangan Conte, Juventus meraih scudetti tiga musim beruntun, dan dua Supercoppa Italiana.
Nah, kesuksesan itu yang ingin ditiru Arema. Menurut Ruddy, Guardiola dan Conte merupakan sosok yang sukses membawa klubnya masing-masing menjadi juara, baik sebagai pemain maupun pelatih. "Kalau Pep dan Conte saja bisa, harusnya para legenda yang saat ini kami pilih sebagai tim pelatih ini bisa menjawab tantangan yang kami berikan," ujarnya. (Baca juga: Aji Santoso: Saya Ingin Seperti Pelatih Sepak Bola Eropa).
(sha)