Jelang MotoGP Brno: Petrucci Buka Rahasia Miller, Redding Terlempar?
A
A
A
BRNO - Tidak seperti kebanyakan pembalap kelas bergengsi yang merasa antusias jelang dimulainya paruh kedua MotoGP 2017 di Sirkuit Brno, Republik Ceko, Jumat-Minggu (4-6 Agustus) ini. Scott Redding justru terlihat sedang gundah gulana di garasi tim Pramac Racing Ducati.
Ya, kendati belum ada pengumuman resmi perihal kontraknya, Pramac Racing disebut-sebut tidak akan mempertahankan Redding, dan justru merekrut Jack Miller untuk mendampingi Danilo Petrucci musim depan.
MotoGP 2017 memang menjadi musim yang menyulitkan pembalap Inggris itu. Berada di peringkat ke-13 dalam klasemen sementara, dengan raihan terbaik finis ketujuh pada seri pembuka Qatar.
Sebaliknya, Petrucci tampil mengesankan sejauh ini. Dua podium dalam empat balapan terakhir dan ia pun kini menempati peringkat kedelapan jelang Brno.
Opsi terbaik Redding untuk bertahan di MotoGP adalah kembali ke Marc VDS Racing, tim balap yang dibelanya pada 2015, sebelum pindah ke Pramac Racing musim berikutnya. Tapi dengan masuknya Franco Morbidelli pada 2018, kans tersebut rada sulit karena ia juga mesti bersaing dengan Esteve ‘Tito’ Rabat yang ‘dibekingi’ sponsor utama tim itu, Estrella Galicia.
Sekarang nama Redding juga dikaitkan dengan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), di mana Redding dapat bergabung ke tim satelit Ducati, Barni Racing. Akan tetapi, pembalap berusia 24 tahun itu mengatakan akan menunggu finalisasi kontrak pembalap lain sebelum memutuskan masa depannya.
“Pada saat ini, (masa depan) bukan di tangan saya. Saya menunggu orang lain mengambil keputusan. Saya harus mengambil apa yang tersisa dan memanfaatkannya sebaik-baiknya, yang dengan senang hati saya lakukan,” ujar Redding seperti ditulis Autosport dan Motorsport.
“Saya ingin bertahan di paddock ini, karena saya yakin pada usia saya, 24 tahun, bahwa saya masih muda dan punya potensi. Saya juga sudah bekerja sangat keras,” imbuhnya.
Pembalap Inggris itu kemudian menjelaskan lebih lanjut nasibnya di MotoGP: “Saya baru saja berjuang dalam dua tahun terakhir dengan keberuntungan, dengan berada di tempat dan waktu yang tepat. Saya harus menunggu dan melihat. Saya menunggu untuk melihat kemana arahnya.”
Meski mengaku memiliki opsi untuk hijrah ke WSBK pada 2018, Redding menekankan kejuaraan ini bukan pilihannya. “Pada akhirnya, jika tidak ada sesuatu di sini (MotoGP), saya punya opsi Superbike (WSBK). Tapi saya tidak benar-benar ingin pergi ke sana, kecuali saya bisa bertarung untuk gelar juara dunia.”
Meski begitu, Redding mengaku ia siap bertarung 110 persen pada sisa musim MotoGP 2018 demi mendapat satu tempat di grid. “Saya tidak terlalu mengkhawatirkannya. Jika (karier grand prix) saya berakhir, maka itu berakhir. Saya harus terus bekerja keras di sini, yang saya nikmati, dan kemudian kita harus melihat apa yang terjadi,”
Sementara itu, Miller menolak konfirmasi perihal tercapainya kesepakatan dengan Pramac Racing. Namun, pembalap Australia ini berharap segera menandatangani kontrak.
Hal itu diperkuat oleh ucapan Petrux (julukan Petrucci) dalam wawancaranya terbarunya kepada GPOne. “Saya tidak terlalu tertarik dengan topik ini, tetapi sejauh yang saya tahu, saya paham bahwa Miller lah yang akan rekan setim saya (di MotoGP 2018),” kata Petrucci.
“Saya merupakan salah satu penggemar beratnya, namun kini setelah tahu bahwa ia (Miller) bakal jadi rekan setim saya, ia juga akan jadi lawan pertama yang harus saya kalahkan,” tandasnya.
Ya, kendati belum ada pengumuman resmi perihal kontraknya, Pramac Racing disebut-sebut tidak akan mempertahankan Redding, dan justru merekrut Jack Miller untuk mendampingi Danilo Petrucci musim depan.
MotoGP 2017 memang menjadi musim yang menyulitkan pembalap Inggris itu. Berada di peringkat ke-13 dalam klasemen sementara, dengan raihan terbaik finis ketujuh pada seri pembuka Qatar.
Sebaliknya, Petrucci tampil mengesankan sejauh ini. Dua podium dalam empat balapan terakhir dan ia pun kini menempati peringkat kedelapan jelang Brno.
Opsi terbaik Redding untuk bertahan di MotoGP adalah kembali ke Marc VDS Racing, tim balap yang dibelanya pada 2015, sebelum pindah ke Pramac Racing musim berikutnya. Tapi dengan masuknya Franco Morbidelli pada 2018, kans tersebut rada sulit karena ia juga mesti bersaing dengan Esteve ‘Tito’ Rabat yang ‘dibekingi’ sponsor utama tim itu, Estrella Galicia.
Sekarang nama Redding juga dikaitkan dengan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), di mana Redding dapat bergabung ke tim satelit Ducati, Barni Racing. Akan tetapi, pembalap berusia 24 tahun itu mengatakan akan menunggu finalisasi kontrak pembalap lain sebelum memutuskan masa depannya.
“Pada saat ini, (masa depan) bukan di tangan saya. Saya menunggu orang lain mengambil keputusan. Saya harus mengambil apa yang tersisa dan memanfaatkannya sebaik-baiknya, yang dengan senang hati saya lakukan,” ujar Redding seperti ditulis Autosport dan Motorsport.
“Saya ingin bertahan di paddock ini, karena saya yakin pada usia saya, 24 tahun, bahwa saya masih muda dan punya potensi. Saya juga sudah bekerja sangat keras,” imbuhnya.
Pembalap Inggris itu kemudian menjelaskan lebih lanjut nasibnya di MotoGP: “Saya baru saja berjuang dalam dua tahun terakhir dengan keberuntungan, dengan berada di tempat dan waktu yang tepat. Saya harus menunggu dan melihat. Saya menunggu untuk melihat kemana arahnya.”
Meski mengaku memiliki opsi untuk hijrah ke WSBK pada 2018, Redding menekankan kejuaraan ini bukan pilihannya. “Pada akhirnya, jika tidak ada sesuatu di sini (MotoGP), saya punya opsi Superbike (WSBK). Tapi saya tidak benar-benar ingin pergi ke sana, kecuali saya bisa bertarung untuk gelar juara dunia.”
Meski begitu, Redding mengaku ia siap bertarung 110 persen pada sisa musim MotoGP 2018 demi mendapat satu tempat di grid. “Saya tidak terlalu mengkhawatirkannya. Jika (karier grand prix) saya berakhir, maka itu berakhir. Saya harus terus bekerja keras di sini, yang saya nikmati, dan kemudian kita harus melihat apa yang terjadi,”
Sementara itu, Miller menolak konfirmasi perihal tercapainya kesepakatan dengan Pramac Racing. Namun, pembalap Australia ini berharap segera menandatangani kontrak.
Hal itu diperkuat oleh ucapan Petrux (julukan Petrucci) dalam wawancaranya terbarunya kepada GPOne. “Saya tidak terlalu tertarik dengan topik ini, tetapi sejauh yang saya tahu, saya paham bahwa Miller lah yang akan rekan setim saya (di MotoGP 2018),” kata Petrucci.
“Saya merupakan salah satu penggemar beratnya, namun kini setelah tahu bahwa ia (Miller) bakal jadi rekan setim saya, ia juga akan jadi lawan pertama yang harus saya kalahkan,” tandasnya.
(sbn)