Chris Froome Tersandung Kasus Doping
A
A
A
LONDON - Pesepeda asal Inggris, Chris Froome, positif menggunakan doping. Kandungan zat terlarang ditemukan pada sampel urin Froome saat melakoni ajang Vuelta a Espana, 7 September 2017 lalu.
Menurut laporan Sky Sports, Rabu (13/12/2017) Froome menggunakan obat isap mengandung salbutamol pada perlombaan yang berlangsung di Kota Madrid. Pada saat itu, pembalap 32 tahun tersebut bermaksud meredakan asma.
Mendengar kabar tersebut, Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) langsung melakukan investigasi terhadap pembalap Team Sky itu. Laporan atas temuan tersebut bakal dibahas dalam waktu dekat.
Sekadar informasi, Froome merupakan pesepeda Inggris pertama yang menang di Vuelta a Espana. Froome mengungguli pemenang Grand Tours empat kali, Vincenzo Nibali dari Italia, serta penghuni posisi ketiga, Ilnur Zakarin dari Rusia.
"Saya sudah berusaha bertahun-tahun dan saya sudah tiga kali menjadi runner-up, jadi bisa memenangkan Vuelta adalah pencapaian luar biasa," ujar Froome, usai memenangkan balapan tersebut.
Menurut laporan Sky Sports, Rabu (13/12/2017) Froome menggunakan obat isap mengandung salbutamol pada perlombaan yang berlangsung di Kota Madrid. Pada saat itu, pembalap 32 tahun tersebut bermaksud meredakan asma.
Mendengar kabar tersebut, Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) langsung melakukan investigasi terhadap pembalap Team Sky itu. Laporan atas temuan tersebut bakal dibahas dalam waktu dekat.
Sekadar informasi, Froome merupakan pesepeda Inggris pertama yang menang di Vuelta a Espana. Froome mengungguli pemenang Grand Tours empat kali, Vincenzo Nibali dari Italia, serta penghuni posisi ketiga, Ilnur Zakarin dari Rusia.
"Saya sudah berusaha bertahun-tahun dan saya sudah tiga kali menjadi runner-up, jadi bisa memenangkan Vuelta adalah pencapaian luar biasa," ujar Froome, usai memenangkan balapan tersebut.
(bep)