Episode Terburuk dalam Karier Rigondeaux

Kamis, 04 Januari 2018 - 20:12 WIB
Episode Terburuk dalam...
Episode Terburuk dalam Karier Rigondeaux
A A A
MIAMI - Pasca kekalahan dari juara kelas bulu super WBO, Vasyl Lomachenko pada bulan lalu, Guillermo Rigondeaux memasuki saat-saat yang sangat sulit dalam karier tinju profesionalnya. Demikian sebagaimana diungkapkan manajer Rigondeaux, Alex Bornote.

Bornote sangat yakin, dengan kehilangan sabuk juaranya di kelas bantam super versi WBA Super, Rigondeaux juga bakal kesulitan untuk mengamankan pertarungan di kelas bantam super (122 pon).

Sebagaimana diketahui, petinju asal Kuba itu harus naik dua divisi untuk bertatapan dengan Lomachenko. Dan konsekuensinya dari WBA, apabila kalah dari Lomachenko, maka Rigondeaux harus melowongkan gelarnya. Namun, jika menang, Rigondeaux diberi pilihan untuk mempertahankan gelar yang mana.

(Baca: WBA Lucuti Gelar Juara Dunia dari Pinggang Rigondeaux )

Bornote mengakui bahwa Rigondeaux meremehkan perbedaan berat badan, seperti saat dia naik hingga 8 pon dengan naik dua divisi. Apabila terpaksa, The Jackal masih bisa berlaga di 118 pon atau kelas bantam.

"Saya tidak berpikir ini akan menjadi pertunjukan yang mengerikan. Ini menancapkan kuku lain di peti matinya dalam kariernya. Ini adalah cerita Rigo. Tidak pernah saya pernah melihat hal seperti itu. Dia sama sekali tidak beruntung," papar Bornote kepada ESPN.

"Dia tidak merasa begitu hebat saat ini Dia tidak berpikir perbedaan berat akan menjadi masalah besar, tapi Lomachenko adalah bakat yang sangat spesial, petinju hebat. Dan Rigo juga mencederai tangannya, jadi dia berada dalam kerugian besar," jelasnya.

Menurut Bornote, Rigondeaux terpaksa naik dua kelas untuk Lomachenko, karena tidak ada yang akan melawannya di kelas bantam super. Dan saat ini sang manajer khawatir jika Rigondeaux tidak akan bisa bertarung di 122pon, sehingga itu akan memaksanya untuk mengejar lawan yang lebih berbahaya pada batas kelas bulu (126pon).
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0250 seconds (0.1#10.140)