Fowler Hanya Ingin Buktikan Hasil Latihan di Gym
A
A
A
LIVERPOOL - Petinju kelas welter super atau kelas menengah junior asal Inggris, Anthony "The Machine" Fowler telah membuktikan hasil pelatihannya selama ini dengan menghentikan petinju senegaranya, Ryan Toms (15-15-3, 9KO) di Liverpool pada akhir pekan lalu.
Menghadapi Toms sebenarnya menjadi penampilan perdana Fowler di kontes pertarungan delapan ronde. Namun, petinju 27 tahun itu justru hanya membutuhkan waktu dua ronde untuk menuntaskan pertarungan.
Mendominasi pertarungan sejak lonceng pertama, Fowler mendaratkan pukulan ke tubuh dengan telak, dan pukulan tersebut membuat Toms mengerang kesakitan di kanvas. Dia tidak sanggup lagi untuk melanjutkan pertempuran.
Secara pengalaman, Toms sebenarnya sudah lebih dulu menggeluti tinju profesional. Petinju 36 tahun ini sudah berada di arena tinju pro sejak pertengahan 2009. Sementara, Fowler, yang tampil menonjol di tingkat amatir, baru melakoni enam duel tinju pro sejak Mei tahun lalu.
"Saya belajar banyak di gym dan saya ingin menunjukkannya di atas ring. Saya seperti orang yang kerasukan dan saya sangat bersyukur untuk bertempur di kota asal saya," ucap Fowler seperti dilansir Liverpool Echo.
Mengenai pukulannya yang membuat Toms terkapar, saudara sepupu pesepakbola legendaris Liverpool FC, Robbie Fowler itu mengatakan bahwa merupakan hal yang bagus menyelesaikan pertarungan dengan pukulan tersebut.
"Saya pikir dia masih bisa berdiri di sana, saya ingin sedikit lebih lama untuk bertarung," pungkas pemilik rekor profesional 6-0, 5KO.
Menghadapi Toms sebenarnya menjadi penampilan perdana Fowler di kontes pertarungan delapan ronde. Namun, petinju 27 tahun itu justru hanya membutuhkan waktu dua ronde untuk menuntaskan pertarungan.
Mendominasi pertarungan sejak lonceng pertama, Fowler mendaratkan pukulan ke tubuh dengan telak, dan pukulan tersebut membuat Toms mengerang kesakitan di kanvas. Dia tidak sanggup lagi untuk melanjutkan pertempuran.
Secara pengalaman, Toms sebenarnya sudah lebih dulu menggeluti tinju profesional. Petinju 36 tahun ini sudah berada di arena tinju pro sejak pertengahan 2009. Sementara, Fowler, yang tampil menonjol di tingkat amatir, baru melakoni enam duel tinju pro sejak Mei tahun lalu.
"Saya belajar banyak di gym dan saya ingin menunjukkannya di atas ring. Saya seperti orang yang kerasukan dan saya sangat bersyukur untuk bertempur di kota asal saya," ucap Fowler seperti dilansir Liverpool Echo.
Mengenai pukulannya yang membuat Toms terkapar, saudara sepupu pesepakbola legendaris Liverpool FC, Robbie Fowler itu mengatakan bahwa merupakan hal yang bagus menyelesaikan pertarungan dengan pukulan tersebut.
"Saya pikir dia masih bisa berdiri di sana, saya ingin sedikit lebih lama untuk bertarung," pungkas pemilik rekor profesional 6-0, 5KO.
(nug)