Coutinho Tenggelam di Tengah Gemilang Trio Lini Depan
A
A
A
BARCELONA - Barcelona sepertinya bukan tempat yang ideal bagi Philippe Coutinho. Setahun berjalan setelah kepindahan dari Liverpool, gelandang asal Brasil tersebut justru gagal bersinar bersama tim Katalan.
Dia tenggelam di antara gemuruh nama besar Lionel Messi, Luis Suarez, dan Ousmane Dembele. Musim ini Coutinho tidak henti-hentinya dihujani kritik. Surat kabar Spanyol, Marca, menganggap sang pemain mencapai titik terendah di Camp Nou. Dia kerap duduk di bangku cadangan.
Tercatat dari 27 penampilan semua kompetisi, Coutinho masuk sebagai starting line up 17 kali dan baru mengemas enam gol. Imbasnya, masa depannya ramai diperbincangkan. Dia diisukan balik ke Liga Primer. Manchester United (MU) disebut-sebut sebagai destinasi Coutinho. Padahal musim lalu kinerja Coutinho terbilang baik.
Dari 42 penampilannya di semua kompetisi, dia memberikan 22 gol dan 14 assist . Gelandang berusia 26 tahun tersebut berandil besar menghantarkan Barca meraih tiga gelar, yakni Primera Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de Espana. Pola 4-4-1-1 yang diterapkan pelatih Ernesto Valverde sangat cocok dengan keahliannya. Coutinho yang berada di sisi kiri bisa beroperasi sebagai gelandang tengah, pemain sayap, hingga gelandang serangan.
Namun, sepeninggal Andres Iniesta yang hijrah ke J-League bersama Vissel Kobe, musim ini Valverde kembali menerapkan pola 4-3-3. Hal itu membuat Coutinho berada di sentral lini tengah. Cenderung lebih defensif sehingga membuatnya tidak terlalu menonjol. Valverde sebenarnya berupaya mengakomodasi Coutinho.
Saat Barca menang 3-1 atas Leganes pada lanjutan Primera Liga, Senin (21/1), dia menempatkannya di sisi kiri untuk mendukung Luis Suarez dan Dembele, tetapi lagi-lagi kinerjanya kurang optimal. Coutinho benar-benar tenggelam di tengah gemilangnya trio lini depan. Tiga gol kemenangan Barca dicetak Ousmane Dembele (32), Luis Suarez (71), dan Lionel Messi (90+2). Tetapi, cederanya Dembele yang ditarik keluar di menit ke-69 karena masalah engkel bukan tidak mungkin menjadi titik balik.
Jika cedera Dembele serius dan harus absen di beberapa laga, maka Coutinho harus memaksimalkan kesempatan untuk kembali bersinar. Meski demikian, Valverde tetap mengapresiasi Coutinho yang dianggapnya tampil baik.
“Dia bermain bagus dan selalu mencari bola. Terkadang dia melakukannya dengan baik dari beberapa kesempatan. Kami sangat senang dengan performanya. Kami ingin dia terus berada dalam bentuk terbaik,” puji Valverde dilansir Marca . Di tengah kabar buruk mengenai Dembele, Messi justru bersinar.
Penyerang asal Argentina itu menorehkan gol ke-401 di Primera Liga. Messi bahkan menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 400 gol di lima kompetisi top Eropa mengungguli Gerd Muller (365 gol) dan Jimmy Greaves (357 gol). Sayangnya, kemenangan Barca sedikit kontroversial.
Gol Suarez sempat diprotes lantaran dianggap merebut bola yang sudah ditangkap penjaga gawang Leganes, Ivan Cuellar, tetapi wasit tetap mensahkannya. Menanggapi hal itu, Valverde menilai Suarez tidak melakukan suatu kesalahan. Dia menegaskan kemenangan merupakan yang terpenting.
Barca semakin kokoh di puncak klasemen sementara Primera Liga dengan 46 poin, unggul lima poin dari pesaing terdekatnya Atletico Madrid. Kini tim Katalan bisa mengalihkan fokus ke Copa del Rey. Mereka bersua Sevilla di leg pertama perempat final, Kamis dini hari (24/1).
“Saya pikir itu adalah gol. Semua orang memiliki pendapatnya, tetapi bila wasit menganggapnya gol, maka itu adalah gol. Dengan VAR, kontroversi memang tidak pernah berakhir. Saya pikir, Suarez tidak menyentuh penjaga gawang. Kontroversi dan kesalahan akan selalu ada,” katanya.
Di kubu lawan, Leganes gagal melanjutkan tren positif dua kemenangan beruntun di dua laga sebelumnya. Mereka pun masih tertahan di peringkat 14 dengan koleksi 22 poin.
Dia tenggelam di antara gemuruh nama besar Lionel Messi, Luis Suarez, dan Ousmane Dembele. Musim ini Coutinho tidak henti-hentinya dihujani kritik. Surat kabar Spanyol, Marca, menganggap sang pemain mencapai titik terendah di Camp Nou. Dia kerap duduk di bangku cadangan.
Tercatat dari 27 penampilan semua kompetisi, Coutinho masuk sebagai starting line up 17 kali dan baru mengemas enam gol. Imbasnya, masa depannya ramai diperbincangkan. Dia diisukan balik ke Liga Primer. Manchester United (MU) disebut-sebut sebagai destinasi Coutinho. Padahal musim lalu kinerja Coutinho terbilang baik.
Dari 42 penampilannya di semua kompetisi, dia memberikan 22 gol dan 14 assist . Gelandang berusia 26 tahun tersebut berandil besar menghantarkan Barca meraih tiga gelar, yakni Primera Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de Espana. Pola 4-4-1-1 yang diterapkan pelatih Ernesto Valverde sangat cocok dengan keahliannya. Coutinho yang berada di sisi kiri bisa beroperasi sebagai gelandang tengah, pemain sayap, hingga gelandang serangan.
Namun, sepeninggal Andres Iniesta yang hijrah ke J-League bersama Vissel Kobe, musim ini Valverde kembali menerapkan pola 4-3-3. Hal itu membuat Coutinho berada di sentral lini tengah. Cenderung lebih defensif sehingga membuatnya tidak terlalu menonjol. Valverde sebenarnya berupaya mengakomodasi Coutinho.
Saat Barca menang 3-1 atas Leganes pada lanjutan Primera Liga, Senin (21/1), dia menempatkannya di sisi kiri untuk mendukung Luis Suarez dan Dembele, tetapi lagi-lagi kinerjanya kurang optimal. Coutinho benar-benar tenggelam di tengah gemilangnya trio lini depan. Tiga gol kemenangan Barca dicetak Ousmane Dembele (32), Luis Suarez (71), dan Lionel Messi (90+2). Tetapi, cederanya Dembele yang ditarik keluar di menit ke-69 karena masalah engkel bukan tidak mungkin menjadi titik balik.
Jika cedera Dembele serius dan harus absen di beberapa laga, maka Coutinho harus memaksimalkan kesempatan untuk kembali bersinar. Meski demikian, Valverde tetap mengapresiasi Coutinho yang dianggapnya tampil baik.
“Dia bermain bagus dan selalu mencari bola. Terkadang dia melakukannya dengan baik dari beberapa kesempatan. Kami sangat senang dengan performanya. Kami ingin dia terus berada dalam bentuk terbaik,” puji Valverde dilansir Marca . Di tengah kabar buruk mengenai Dembele, Messi justru bersinar.
Penyerang asal Argentina itu menorehkan gol ke-401 di Primera Liga. Messi bahkan menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 400 gol di lima kompetisi top Eropa mengungguli Gerd Muller (365 gol) dan Jimmy Greaves (357 gol). Sayangnya, kemenangan Barca sedikit kontroversial.
Gol Suarez sempat diprotes lantaran dianggap merebut bola yang sudah ditangkap penjaga gawang Leganes, Ivan Cuellar, tetapi wasit tetap mensahkannya. Menanggapi hal itu, Valverde menilai Suarez tidak melakukan suatu kesalahan. Dia menegaskan kemenangan merupakan yang terpenting.
Barca semakin kokoh di puncak klasemen sementara Primera Liga dengan 46 poin, unggul lima poin dari pesaing terdekatnya Atletico Madrid. Kini tim Katalan bisa mengalihkan fokus ke Copa del Rey. Mereka bersua Sevilla di leg pertama perempat final, Kamis dini hari (24/1).
“Saya pikir itu adalah gol. Semua orang memiliki pendapatnya, tetapi bila wasit menganggapnya gol, maka itu adalah gol. Dengan VAR, kontroversi memang tidak pernah berakhir. Saya pikir, Suarez tidak menyentuh penjaga gawang. Kontroversi dan kesalahan akan selalu ada,” katanya.
Di kubu lawan, Leganes gagal melanjutkan tren positif dua kemenangan beruntun di dua laga sebelumnya. Mereka pun masih tertahan di peringkat 14 dengan koleksi 22 poin.
(don)