Duo Liberia Belum Bikin Arema Terpesona
A
A
A
MALANG - Arema Cronus disuguhi penampilan impresif dua pemain seleksi asal Liberia, Sengbah Kennedy dan Yao Ruddy. Duo Liberia tersebut menyita perhatian ketika Arema Cronus menggelar uji coba kontra PS UMM, Rabu (17/12) petang.
Yao Ruddy mencetak quat-trick, sedangkan Kennedy cukup efektif sebagai gelandang. Namun staf pelatih belum terpesona dengan kesan pertama yang dipertontonkan dua pemain seleksi tersebut. Bobot lawan menjadi salah satu acuan.
Kekuatan PS UMM yang digunduli 8-0 terlampau jauh di bawah kualitas Singo Edan. Pelatih Arema Cronus Suharno pun belum yakin dengan apa yang dilihatnya dan bakal memberi tes lagi bagi duo Liberia itu.
"Dari penampilan sudah standar dan memberi kontribusi pada tim. Tapi kami juga perlu melihat lawan yang dihadapi. Pemain lokal juga bisa melakukan seperti mereka kalau lawannya lemah," ungkap Suharno.
Pernyataan itu menjadi gambaran bahwa pelatih tidak akan terburu-buru merekomendasikan keduanya untuk dikontrak. "Saya akan lihat lagi di pertandingan uji coba berikutnya," tambah pelatih asal Klaten, Jawa Tengah.
Uji coba yang dimaksud adalah menghadapi Kanjuruhan FC pada Jumat (19/12). Dari sisi kualitas, tim yang bermain di Liga Nusantara tersebut lebih baik dibanding PS UMM, sehingga menjadi ujian bagus untuk Ruddy dan Kennedy.
Khusus Kennedy, adalah gelandang enerjik yang karakternya hampir mirip Zah Rahan atau Eric Weeks. Pemain yang tak hanya mengandalkan umpan, tapi juga mobilitas serta kemampuan dalam menekan lawan.
Sedangkan Yao Ruddy bisa diposisikan sebagai striker sayap atau tengah karena kecepatannya cukup memadai. Arema membutuhkan karakter penyerang seperti ini, yang bisa bermain variatif sesuai strategi pelatih.
Namun, semuanya kembali lagi pada konsistensi performa keduanya selama seleksi. Karena tidak menutup kemungkinan Singo Edan mencari opsi lain, walau belum ada pemain baru yang dikaitkan dengan Arema.
Manajemen sendiri mengakui penampilan duo Liberia itu cukup menjanjikan. "Kennedy adalah pemain tim nasional Liberia. Usianya juga masih muda (23 tahun). Cukup potensial, tapi semua masih perlu waktu dan tergantung keputusan pelatih," ucap Ruddy Widodo, General Manager Arema
Cronus.
Yao Ruddy mencetak quat-trick, sedangkan Kennedy cukup efektif sebagai gelandang. Namun staf pelatih belum terpesona dengan kesan pertama yang dipertontonkan dua pemain seleksi tersebut. Bobot lawan menjadi salah satu acuan.
Kekuatan PS UMM yang digunduli 8-0 terlampau jauh di bawah kualitas Singo Edan. Pelatih Arema Cronus Suharno pun belum yakin dengan apa yang dilihatnya dan bakal memberi tes lagi bagi duo Liberia itu.
"Dari penampilan sudah standar dan memberi kontribusi pada tim. Tapi kami juga perlu melihat lawan yang dihadapi. Pemain lokal juga bisa melakukan seperti mereka kalau lawannya lemah," ungkap Suharno.
Pernyataan itu menjadi gambaran bahwa pelatih tidak akan terburu-buru merekomendasikan keduanya untuk dikontrak. "Saya akan lihat lagi di pertandingan uji coba berikutnya," tambah pelatih asal Klaten, Jawa Tengah.
Uji coba yang dimaksud adalah menghadapi Kanjuruhan FC pada Jumat (19/12). Dari sisi kualitas, tim yang bermain di Liga Nusantara tersebut lebih baik dibanding PS UMM, sehingga menjadi ujian bagus untuk Ruddy dan Kennedy.
Khusus Kennedy, adalah gelandang enerjik yang karakternya hampir mirip Zah Rahan atau Eric Weeks. Pemain yang tak hanya mengandalkan umpan, tapi juga mobilitas serta kemampuan dalam menekan lawan.
Sedangkan Yao Ruddy bisa diposisikan sebagai striker sayap atau tengah karena kecepatannya cukup memadai. Arema membutuhkan karakter penyerang seperti ini, yang bisa bermain variatif sesuai strategi pelatih.
Namun, semuanya kembali lagi pada konsistensi performa keduanya selama seleksi. Karena tidak menutup kemungkinan Singo Edan mencari opsi lain, walau belum ada pemain baru yang dikaitkan dengan Arema.
Manajemen sendiri mengakui penampilan duo Liberia itu cukup menjanjikan. "Kennedy adalah pemain tim nasional Liberia. Usianya juga masih muda (23 tahun). Cukup potensial, tapi semua masih perlu waktu dan tergantung keputusan pelatih," ucap Ruddy Widodo, General Manager Arema
Cronus.
(aww)