Pramusim Arema di Luar Kewajaran

MALANG - Kick off Indonesia Super League (ISL) musim 2015 yang molor menyajikan fakta pramusim Arema Cronus di luar kewajaran. Pertama, dari kuantitas pertandingan. Sejauh ini Arema sudah melakoni 16 pertandingan pramusim, baik laga tunggal maupun berformat turnamen. Ditambah uji coba lagi selama Maret nanti, maka Arema ibarat menjalani lebih separuh musim kompetisi.

Dari sisi lawan juga sangat menarik. Arema sudah menghadapi hampir separuh tim kontestan ISL 2015. Pada medio Januari-Februari, Singo Edan telah berseteru dengan Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya.

Jumlah itu berpotensi lebih banyak jika Arema menerima tawaran turnamen yang digelar Bali United di Bali pada pertengahan Maret nanti. Sementara, di antara tim-tim tersebut di atas, ada yang bakal menjadi lawan tanding sampai tiga kali, yakni Sriwijaya FC.

(Baca : Arema Paling Diburu Jadi Lawan tanding)

Informasi terbaru, Arema bakal menggelar laga ujicoba lawan Sriwijaya FC pada 4 Maret di Stadion Kanjuruhan, Malang. Itu akan menjadi pertemuan ketiga kalinya bagi kedua tim, setelah sebelumnya bertanding di Trofeo Persija dan final SCM Cup.

"Rencananya pada 4 Maret nanti Sriwijaya FC datang ke Malang, sedangkan pada 7 Maret giliran Persija Jakarta. Sebenarnya Persija direncanakan akhir Februari ini, tapi diundur menjadi 7 Maret," jelas Joko Susilo, Asisten Pelatih Arema Cronus, Jumat (27/2).

Bahkan pertemuan dengan Sriwijaya FC bisa bertambah lagi jika nanti Arema bersedia tanding di Piala Gubernur Sumatera Selatan. Tentu saja Sriwijaya FC akan berstatus tuan rumah dan lagi-lagi akan bertemu dengan Singo Edan. Tim lain yang mengulang pertemuan adalah Persija Jakarta.

Termasuk laga pada 7 Maret nanti, Persija dan Arema bakal dua kali bertemu di pramusim karena sebelumnya terlibat di Trofeo Persija, Januari lalu. Jumlah pertemuan juga berpotensi bertambah karena Arema ingin membalas kunjungan Persija ke Malang.

Situasi unik ini memang harus dihadapi tim ISL seperti Arema Cronus seiring dengan molornya kompetisi. Keinginan menjaga performa tentu juga harus didukung lawan yang memadai atau selevel, dan pilihannya jelas tim papan atas ISL lainnya