Kecewa Arema Terbelah, Aremania Gelar Sepak Bola Satir di Depan Balai Kota

Senin, 16 November 2020 - 15:15 WIB
Suporter fanatik Arema, Aremania yang kecewa dengan dualisme Arema yang sudah terjadi sembilan tahun lamanya, melakukan aksi sepak bola di depan Balai Kota Malang. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
MALANG - Terbelahnya Arema menjadi dua tim sejak sembilan tahun silam dan hingga kini belum juga ada titik temu untuk mempersatukannya. Inilah yang membuat ribuan suporter fanatik Arema, Aremania kecewa.

Rasa kecewaan para Aremania tersebut, diluapkan dengan menggelar aksi " Make Malang Great Again ". Mereka menggelar aksi damai di Bundaran Tugu Kota Malang, dengan melakukan aksi teatrikal dan sepak bola satir. (Baca juga : Aremania Bergolak, Menuntut Satu Arema )


Sepak bola yang dimainkan para Aremania ini, menggunakan gawang yang berukuran kecil, dan dipimpin oleh wasit berkalung rangkaian uang mainan. Dalam kostum pemain tidak ada nomor punggung, namun bertuliskan angka 1 + 1.



Tim yang bermain juga diberi nama tim "AI" dan "AFC". Nama tim yang digunakan sangat satir, menyindir dua kubu yang hingga kini masih enggan bersatu. "Kami datang dengan ketulusan, hanya ingin Arema kembali bersatu," tegas Ambon Fanda, salah satu perwakilan Aremania. (Baca juga : Dualisme Aremania, Wali Kota Sutiaji Siap Panggil Pengurus Yayasan Arema )


Dia juga menegaskan, aksi damai para Aremania yang menghendaki adanya persatuan ini akan terus digelar hingga Arema benar-benar bersedia bersatu. "Tidak ada kepentingan politik kekuasaan yang mendalangi aksi damai ini. Kami hanya ingin semua bertanggungjawab mempersatukan kembali Arema," tegasnya. (Baca juga : Bangganya Arema, Produk Akademinya Eksis di Level Nasional )


Aksi damai Aremania ini, tidak hanya dihadiri oleh Aremania dari Malang Raya saja, melainkan banyak suporter Aremania yang datang dari Jakarta, Kalimantan, Bali, Madura, Sidoarjo, hingga Lamongan. (Baca juga : Arema FC Akhirnya Resmi Rekrut Bruno Smith )


Para Aremania akan terus menuntut pertanggungjawaban Yayasan Arema, yang terakhir tercatat di Kemenkum HAM diketuai M. Nur, dengan pembina, Darjoto Setiawan, sekretaris almarhum Mujiono Mujito, dan bendahara Rendra Kresna.

Bahkan, mereka juga siap untuk mendatangi Wali Kota Batu, Bupati Malang, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk menfasilitasi pertemuan dengan Yayasan Arema, sehingga persoalan dualisme segera bisa dituntaskan.
(bbk)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More