Penghormatan untuk Maradona, Argentina Berkabung Tiga Hari
Kamis, 26 November 2020 - 02:16 WIB
BUENOS AIRES - Argentina berkabung atas kepergian Diego Armando Maradona yang meninggal dunia karena serangan jantung di rumahnya di pinggiran kota Buenos Aires, Rabu (25/11/2020) malam WIB. Presiden Argentina Alberto Fernandez mengumumkan masa berkabung nasional untuk tiga hari ke depan.
Kepergian Maradona menjadi sebuah kehilangan besar tak hanya untuk sepak bola Argentina, tapi juga seluruh negeri. Selama masih aktif menjadi pesepak bola profesional, Maradona berulang kali mengharumkan nama Argentina di cabang olah raga paling populer sejagat. Jadi wajar meninggalnya Maradona menjadi kabar yang emosional untuk Argentina. ( )
Demi menghormati kepergian Maradona, Presiden Argentina, menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Bagi Argentina, Maradona adalah sosok yang sangat hebat untuk untuk negaranya. (
).
Fernandez pun menjadi salah satu orang yang paling merasa kehilangan Maradona. Menurutnya, takkan ada lagi sosok yang mampu menyamai atau mirip dengan Maradona di kemudian hari. (
)
Jadi, menurut Fernandez meninggalnya Maradona benar-benar menjadi pukulan telak untuk Argentina. Ia pun mengungkapkan bahwa Maradona telah berhasil memberikan kegembiraan untuk Argentina melalui aksinya di sepakbola.
"Kematiannya yang tidak dapat digantikan dengan apa pun. Saya tidak tahu apakah kami akan memiliki orang seperti Diego Maradona lagi,” ucap Fernandez, dikutip dari Lavoz, Kamis (26/11/2020). ( )
"Sangat disayangkan, sungguh sangat disayangkan. Seorang pria besar telah pergi. Saya ragu kami akan melihat pemain seperti Maradona lagi. Bukan hanya karena sepakbola, tapi karena keberanian yang ia berikan setiap kali ia mengenakan kaus itu” tambahnya.
“Kami berhutang budi padanya karena dia hanya memberi kami kegembiraan. Dia benar-benar hanya memberi kami rasa bahagia,” lanjut Presiden Argentina tersebut.
"Dia membela apa yang dia inginkan, memperlakukan apa yang dia benci. Itu adalah Maradona, dalam bentuknya yang paling murni," tutupnya.
Sebelumnya meninggal dunia, awal November ini Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit karena ada gumpalan darah yang berada di otak dan tengkoraknya. Ia lantas melakukan operasi dan berjalan sukses hingga akhirnya ia diperbolehkan pulang pada 11 November 2020 kemarin.
Dikatakan kondisi Maradona telah membaik. Namun, pada kenyataannya Rabu malam kemarin Maradona telah tiada.
Kepergian Maradona menjadi sebuah kehilangan besar tak hanya untuk sepak bola Argentina, tapi juga seluruh negeri. Selama masih aktif menjadi pesepak bola profesional, Maradona berulang kali mengharumkan nama Argentina di cabang olah raga paling populer sejagat. Jadi wajar meninggalnya Maradona menjadi kabar yang emosional untuk Argentina. ( )
Demi menghormati kepergian Maradona, Presiden Argentina, menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Bagi Argentina, Maradona adalah sosok yang sangat hebat untuk untuk negaranya. (
Baca Juga
Fernandez pun menjadi salah satu orang yang paling merasa kehilangan Maradona. Menurutnya, takkan ada lagi sosok yang mampu menyamai atau mirip dengan Maradona di kemudian hari. (
Baca Juga
Jadi, menurut Fernandez meninggalnya Maradona benar-benar menjadi pukulan telak untuk Argentina. Ia pun mengungkapkan bahwa Maradona telah berhasil memberikan kegembiraan untuk Argentina melalui aksinya di sepakbola.
"Kematiannya yang tidak dapat digantikan dengan apa pun. Saya tidak tahu apakah kami akan memiliki orang seperti Diego Maradona lagi,” ucap Fernandez, dikutip dari Lavoz, Kamis (26/11/2020). ( )
"Sangat disayangkan, sungguh sangat disayangkan. Seorang pria besar telah pergi. Saya ragu kami akan melihat pemain seperti Maradona lagi. Bukan hanya karena sepakbola, tapi karena keberanian yang ia berikan setiap kali ia mengenakan kaus itu” tambahnya.
“Kami berhutang budi padanya karena dia hanya memberi kami kegembiraan. Dia benar-benar hanya memberi kami rasa bahagia,” lanjut Presiden Argentina tersebut.
"Dia membela apa yang dia inginkan, memperlakukan apa yang dia benci. Itu adalah Maradona, dalam bentuknya yang paling murni," tutupnya.
Sebelumnya meninggal dunia, awal November ini Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit karena ada gumpalan darah yang berada di otak dan tengkoraknya. Ia lantas melakukan operasi dan berjalan sukses hingga akhirnya ia diperbolehkan pulang pada 11 November 2020 kemarin.
Dikatakan kondisi Maradona telah membaik. Namun, pada kenyataannya Rabu malam kemarin Maradona telah tiada.
(sha)
tulis komentar anda