Belajar Dedikasi dari Black Mamba, Selamat Jalan Kobe Bryant

Selasa, 28 Januari 2020 - 10:45 WIB
Belajar Dedikasi dari Black Mamba, Selamat Jalan Kobe Bryant
Belajar Dedikasi dari Black Mamba, Selamat Jalan Kobe Bryant
A A A
LOS ANGELES - Amerika Serikat (AS) kehilangan salah satu olahragawan terbaiknya. Meninggalnya pebasket LA Lakers Kobe Bryant memantik simpati tidak saja dari penggemarnyadi Negeri Paman Sam, tetapi juga dari seluruh dunia. Ini karena kecemerlangan karirnya memperkuat LA Lakers, serta keteladanannya selama ini.

“Kita tidak pernah membayangkan akan mengawali acara dengan perasaan sehancur ini. Kita berada di sini di rumah (StaplesCenter, kandang Los Angeles Lakers) yang dibangun oleh Kobe Bryant,” ujar penyanyi Alicia Keys ketika membuka GrammyAwards di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Minggu (26/1/2020) atau kemarin pagi waktu Indonesia. Lalu Alicia Keys melantunkan lagu pilu it’s So Hard To Say Goodbye To Yesterday tanpa iringan musik bersama Boyz II Men sebagai tribute untuk si BlackMamba—julukan Kobe. Grammy Awards dibuka dengan suasana haru karena beberapa jam sebelumnya dunia dikejutkan dengan tewasnya legenda basket AS Kobe Bryant.

Pemilik nomor punggung 24 di Los Angeles Lakers tersebut meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya terbakar dan jatuh di Calabasas, California, AS. Selain Kobe, putri kesayangannya Gianna Maria-Onore Bryant juga tewas dalam insiden itu. Total 9 orang meninggal dunia pada kecelakaan ini.

Kepergian Gianna tak kalah memilukan. Dia anak Kobe yang menunjukkan bakat besar sebagai pebasket. Tragedi initerjadi ketika Kobe hendak mengantar Gianna bertanding di Akademi Olahraga Mamba di Thousand Oaks, California. Akademi ini dibangun Kobe bersama Chad Faulkner pada 2018.

Rasa kehilangan bukan hanya dirasakan para pencinta basket di seluruh dunia atau warga AS saja. Kontribusi Kobe di berbagai bidang membuat pria berusia 41 tahun ini amat dicintai dan disanjung. Tak pelak, tewasnya Kobe ditangisi seluruh lapisan masyarakat.

Di Los Angeles, ribuan fans dan warga berkumpul di sekitar Staples Center. Mereka meletakkan bunga yang didominasi warna ungu-kuning, berpegangan tangan, dan berdoa atas kepergian Kobe dan Gianna.

Sejumlah atlet dari berbagai macam cabang olahraga turut menyampaikan rasa duka. a fael Nadal, selepas menyingkirkan Nick Kyrgios di babak keem pat Australia Terbuka 2020, mendedikasikan kemenangannya untuk Kobe. “Saya bangun dengan kabar yang sangat buruk sekali. Saya minta aplaus untuk Kobe,” ujar Nadal yang langsung disambut tepuk tangan ribuan penonton Australia Terbuka 2020, Melbourne, Australia, tadi malam.

Nadal mengatakan Kobe adalah contoh sempurna bagi para atlet muda yang sedang mengejar mimpi. “Kerja keras yang dia tunjukkan, disiplin, adalah panutan untuk kita semua,” imbuh Nadal

Presiden AS Ke-44 Barack Obama memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Kobe. Dia menilai Kobe sebagai sosok paling berpengaruh bagianak-anak untuk mencintai olahraga, khususnya basket. “Kobe adalah legenda di lapangan,” ucap Obama.

“Kehilangan Gianna bahkan lebih memilukan bagi kita sebagai orang tua. Michelle dan saya mengirimkan cinta dan doa kepada Vanessa dan seluruh keluarga Bryant pada hari yang sangat menyedihkan ini,” lanjutnya.

Pesepakbola dan eks pemain dari seluruh dunia juga bersimpati dengan meninggalnya Kobe di akun Instagram masing-masing, mulai dari Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, Harry Kane, Ronaldiho, Francesco Totti, Charles Puyol, Paulo Maldini, Didier Drogba hingga beberapa bintang sepak bola dunia lainnya.

Bukan hanya itu, olahragawan lain juga berduka dengan meninggalnya Kobe seperti Roger Federer, Novak Djokovic, Manny Pacquiao, Mike Tyson, Lewis Hamilton, Tiger Woods, serta para pesaingnya di NBA, LeBron James, Dirk Nowitzki, serta Michael Jordan. “Dia sudah seperti adik saya. Kami sering berbicara dan saya sangat merindukan percakapan itu,” ucap Jordan.

Kobe yang lahir di Philadelphia, Pennsylvania, merupakan anak termuda dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Joe Bryant dan Pamela Cox Bryant. Joe yang saat itu mengejar karier bermain basket di Italia memboyong keluarganya pindah ke Negeri Piza.

Di Reggio Emillia, Kobe mulai bermain basket sejak berusia 3 tahun dan tim favoritnya tak pernah berubah, yakni LA Lakers. Tumbuh di Italia, Kobe juga jatuh cinta pada sepakbola dan tim papan atas Seri A, AC Milan. Kala Joe pensiun bermain basket pada 1991, keluarganya pindah kembali ke AS. Sejak saat itu Kobe mulai fokus memperdalam bakatnya untuk mewujudkan mimpinya menjadi pebasket di NBA. Dia mengawali perjalanan kariernya di bangku sekolah menengah di Lower Merion High School. Bahkan dia menjadi anak SMA pertama yang bermain di tingkat universitas bersama Lower Merion.

Bahkan Kobe menjadi pebasket pertama yang terjun ke NBA dari SMA. Meski bukan menjadi pilihan pertama dia dicomot sebagai yang ke-13 oleh Charlotte Hornets pada 1996. Sayangnya klub tersebut ternyata kurang berminat kepadanya. Lakers lalu menampung Kobe setelah Hornets menukarkannya dengan Vlad Divac. Sejak saat itu kisah Kobe merajut prestasi bersama LA Lakers dimulai.

Kobe langsung mampu menyesuaikan diri di NBA meski tidak selalu berada di skuad utama. Tapi tekad dan semangatnya terus berkembang dan hasilnya dia menjadi salah satu pebasket berbahaya di NBA. Hebatnya, dia berhasil memberikan lima gelar juara NBA dalam 20 musim berkarier.

Bukan hanya itu, Kobe juga memiliki kontribusi besar untuk negaranya dengan menyumbangkan dua medali emas Olimpiade, 2008 dan 2012. Bahkan dia juga pernah menjadi pebasket terbaik NBA pada 2008 dan bermain di NBA All Stars sebanyak 18 kali. Catatan itu tentu sudah cukup untuk membuatnya menjadi seorang legenda. (Baca: Helikopter Kobe Bryant yang Jatuh Juga Dimiliki Donald Trump)

Selain dikenal sebagai olahragawan sukses, pria yang punya julukan King Kobe dan Black Mamba juga aktif di luar dunia olahraga semisal bermusik hingga aktivitas sosial penggalangan dana.

Menariknya Kobe juga pernah meraih Piala Oscar dalam gelaran Academy Awards Ke-90 pada 2018. Bekerja sama dengan animator Glen Keane dan komposer John Williams, Kobe memproduksi Dear Basketball.

Seusai pensiun pada 2016, Kobe lebih fokus bersama keluarganya, yakni istri, Vanessa Laine Bryant, dan keempat anaknya, Natalia Diamante Bryant (17), Gianna Maria-Onore Bryant (13), Bianka Bella Bryant (3), dan Capri Kobe Bryant (7 bulan).

Kobe juga sangat mendukung perkembangan bola basket wanita di AS. “Tidak ada pebasket NBA yang mendukung WNBA (Liga Basket Wanita AS) atau liga mahasiswi melebihi Kobe. Dia datang ke pertandingan, menyaksikan (pertandingan liga wanita) di televisi, serta melatih (pebasket wanita) untuk generasi berikutnya,” ujar mantan pebasket wanita Rebecca Lobo.

Selamat jalan, Kobe! Terimakasih telah menghibur kami para pencinta basket lewat skill luar biasa di lapangan. Terimakasih telah menunjukkan arti kerja keras dan dedikasi kepada kami semua! (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4113 seconds (0.1#10.140)