Disiplin Ketat ala Shin Tae-yong, 2 Pemain Dicoret karena Ngaret

Kamis, 03 September 2020 - 15:35 WIB
loading...
Disiplin Ketat ala Shin Tae-yong, 2 Pemain Dicoret karena Ngaret
Pelatih Timnas U-19 asal Korea Selatan Shin Tae-yong
A A A
JAKARTA - Budaya baru banyak diperkenalkan Pelatih Shin Tae-yong sejak ditunjuk menangani tim nasional Indonesia. Salah satu yang paling menonjol adalah soal kedisiplinan pemain saat mengikuti pemusatan latihan nasional.

Shock theraphy diberikan Tae-yong kepada anak asuhnya beberapa jam sebelum tim bertolak ke Kroasia untuk melakoni training centre (TC) jangka panjang. Pelatih asal Korea Selatan itu mencoret dua pemain yang sebelumnya masuk daftar 30 skuad yang diboyong ke Negara Balkan tersebut. (Baca: Kenali Penyakit Rematik dan Asam Urat, Apa bedanya?)

Serdy Ephy Fano dari Bhayangkara FC dan pemain Vamos Indonesia Ahmad Afrizal ditinggalkan di Indonesia. Penyebabnya, kedua pemain terlambat hadir beberapa menit di lapangan mengikuti latihan pagi yang digelar sebelum tim bertolak ke Kroasia pada malam harinya.

Meski terlihat sepele, bagi pelatih yang mengantar timnas Korsel ke putaran final Piala Dunia 2018 itu, kesalahan tersebut tidak bisa ditoleransi. Masalah indisipliner, termasuk terlambat mengikuti latihan, menjadi pelanggaran yang sangat fatal bagi Tae-yong .

Keduanya langsung dipulangkan dari tim meski seluruh persiapan termasuk visa dan akomodasi perjalanan sudah disiapkan. Tae-yong menyatakan tidak masalah jika jumlah pemain yang diboyong ke Kroasia berkurang. Dia menegaskan sangat mengutamakan kedisiplinan dan sikap pemain dalam membentuk tim.

Disiplin Ketat ala Shin Tae-yong, 2 Pemain Dicoret karena Ngaret


“Harus ada tanggung jawab dari pemain. Sangat penting sikap dalam latihan, jika tidak baik akan dipulangkan. Kami juga sedang mencari dua pemain pengganti, akan diumumkan nanti,” katanya.

Sebelumnya, pada TC kedua di Jakarta awal Agustus lalu, Tae-yong juga mencoret 11 pemain meski timnas U-19 baru melakoni latihan ringan. Disinyalir, pencoretan ini terkait erat dengan masalah disiplin dan sikap pemain di dalam lapangan maupun di hotel tempat menginap.

Aturan ketat ala Tae-yong juga diterapkan pada timnas senior. Tidak hanya di lapangan, kedisiplinan waktu juga diterapkan saat waktu makan tim tiba. Selain itu, dia juga mengawasi langsung menu yang diberikan, termasuk mengharamkan makanan berlemak tinggi. (Baca juga: Pesta Gay di Kuningan Jakarta Digerebek, Puluhan Pria Diamankan Polisi)

Tak kalah penting, sejak Tae-yong menangani skuad Garuda, pemain tidak bisa keluyuran seenaknya seusai kembali ke hotel tempat menginap. Pemain hanya boleh keluar jika diizinkan dan harus kembali maksimal pukul 22.00 WIB.

Saat di lapangan, pelatih berusia 51 tahun itu juga sangat ketat dengan aturannya. Tidak hanya wajib hadir di lapangan tepat waktu, seluruh pemain juga dilarang membawa telepon genggam.

Kedisiplinan ala Tae-yong ini diakui pemain timnas U-19 yang kini berada di Kroasia, Rizky Ridho. Pemain muda Persebaya Surabaya itu menyatakan pencoretan dua pemain jelang keberangkatan ke Kroasia menjadi pelajaran berharga bagi pemain muda.

Disiplin Ketat ala Shin Tae-yong, 2 Pemain Dicoret karena Ngaret


Menurut dia, aturan ketat yang diterapkan itu justru sangat membantu bagi pemain muda terutama dirinya untuk berkembang. “Hal itu (kedisiplinan) bagus buat kami agar tidak meremehkan waktu. Menurut saya, semua yang diterapkan Coach Tae-yong baik untuk kami semua,” ujar Ridho, dilansir laman Persebaya.

Selain itu, Ridho menyebut dirinya tidak mengalami kesulitan sama sekali beradaptasi dengan perbedaan suhu di Kroasia yang saat ini berada di musim panas dengan suhu sekitar 13 derajat Celsius. Selama di Kroasia, Ridho dan Supriadi, yang juga pemain Persebaya, akan mendapat jatah latihan tiga kali dalam sehari.

Latihan tiga kali sehari ini, menurut dia, merupakan hal baru dan belum pernah dijalani hampir seluruh pemain. Namun, Rizky menilai hal ini sebagai pelecut semangat untuk lebih berkembang dari sebelumnya.

“Bagus juga untuk melatih fisik dan menurut saya, para pelatih ingin membangun mental yang sangat kuat untuk melawan rasa capek,” ujar Ridho.

Sementara itu, gelandang muda Persib Bandung Beckham Putra Nugraha menyatakan siap bekerja keras selama di Kroasia untuk bisa mengamankan satu tempat di skuad timnas U-19. Meski harus bersaing dengan beberapa talenta muda lainnya, dia mengaku tidak gentar.

“Pastinya harus serius karena ini membawa nama baik dan kebanggaan buat Persib. Doakan di sini semuanya bisa berjalan sesuai rencana, tetap sehat, membawa sesuatu yang bermanfaat untuk pribadi dan Persib,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus berharap dua pemain Macan Kemayoran yang terpilih berangkat ke Kroasia agar berjuang maksimal untuk merebut posisi inti di timnas, yakni Sandi Arta Samosir, pemain sayap yang dikenal memiliki kelebihan pada umpan akurat untuk para penyerang. (Lihat videonya: Lonjakan Corona di RSUP Persahabatan Jakarta Timur)

Sementara Braif mempunyai kekuatan fisik dan mempunyai pengalaman lebih karena juga anggota tim Persija senior. “Braif dan Sandi selamat menjalani pemusatan latihan di Kroasia. Ayo, terus berjuang dapat posisi inti dengan disiplin dan kerja keras. Yang terpenting tunjukkan karakter Persija kalian,” tutur Ferry. (Abriandi)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)