Eksperimen Shin Tae-yong, Datangkan Dua Wajah Baru di Timnas U-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bongkar-pasang 30 pemain seleksi tim nasional Indonesia U-19 tidak membuat Pelatih Shin Tae-yong berhenti bereksperimen. Terbukti, dua wajah baru, Kelana Noah Mahesa dan Luah Fynn Jeremy Mahesa, kembali didatangkan ke pemusatan latihan di Kota Split, Kroasia.
Kedatangan dua pemain kakak-beradik ini menambah daftar pemain keturunan berdarah Indonesia dalam skuad Garuda Muda. Sebelumnya, sudah ada Elkan Baggot yang berposisi bek tengah dan Jack Brown pada posisi penyerang. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Anak Menjaga Lisan)
Kelana dan Luah yang saat ini memperkuat tim Jerman Bonner SC, sebelumnya diketahui pernah mengikuti trial di Persela Lamongan pada 2019 lalu, bermain di posisi gelandang. Bahkan, pada laga kontra Hadjuk Split kemarin, Kelana yang baru berusia 18 langsung menjadi starter.
“Ada sejumlah pemain keturunan yang saya ingin lihat langsung kemampuannya, tapi baru dua pemain ini yang bisa ke Kroasia. Saya ingin melihat langsung kualitas mereka,” kata Tae-yong, dilansir laman PSSI, kemarin.
Pernyataan ini seolah mengindikasikan jika pelatih asal Korea Selatan itu masih kurang puas dengan komposisi 30 pemain yang mengikuti seleksi. Apalagi, sebelumnya dia menyebut belum memiliki skuad inti untuk dibawa ke Piala AFC U-19 maupun Piala Dunia U-20 yang menjadi target utama Garuda Muda.
Sejauh ini, Tae-yong baru menyebut dua nama yang sudah mendapatkan slot dalam tim inti timnas U-19, yakni Witan Sulaeman yang bermain untuk tim asal Serbia Radnik Surdulica dan Elkan yang membela tim asal Inggris Ipswich Town.
Selebihnya, pemain tersisa masih berpotensi dicoret dari skuad seiring dengan makin mepetnya jadwal persiapan timnas. Kedatangan Kelana dan Luah memperketat persaingan sektor lini tengah timnas yang sebelumnya sudah dihuni nama-nama familier seperti Brylian Aldama, David Maulana, Beckham Putra, Khairul Imam Dzakiri, dan Mochammad Supriadi. (Baca juga: Dunia Pendidikan Indonesia Belum Memiliki Peta Jalan yang Jelas)
Dalam 10 laga terakhir selama menjalani pemusatan latihan di Kroasia, nama-nama tersebut silih berganti mengisi starting eleven timnas U-19. Tae-yong kerap melakukan rotasi terutama di lapangan tengah seperti saat dua kali melawan Makedonia Utara.
Hasilnya, dalam 11 laga, Garuda Muda berhasil mengamankan empat kemenangan dan sekali imbang. Tren positif ini dicatatkan dalam lima laga terakhir termasuk pertandingan melawan Hajduk Split U-19, kemarin.
Dalam laga tersebut, timnas U-19 menang besar dengan skor telak 4-0 yang disumbangkan Bagas Kaffa (19), Pratama Arhan (48-pen), Beckham Putra (53-pen), dan Jack Brown yang memulai dari bangku cadangan menutup pesta gol Indonesia pada menit ke-78.
Meski menunjukkan tren positif, bukan berarti Tae-yong puas. Secara mental memang dinilai sudah berkembang, tapi dia menyoroti kecerdasan pemainnya dalam menganalisis pertandingan.
Menurutnya, pemainnya masih memiliki kelemahan dalam membaca permainan. Akibatnya, mereka kesulitan membuka ruang di area pertahanan lawan. Seperti dalam laga kedua kontra Makedonia Utara. Akibatnya, sektor penyerangan tidak mampu mencetak gol. (Baca juga: Liburan Aman dan Nyaman di Masa Pandemi)
Masalah lain yang selalu menjadi sorotan Tae-yong adalah fisik pemainnya yang dinilai belum maksimal. Menurut dia, power Garuda Muda masih harus digenjot untuk bisa bermain sepanjang 90 menit pertandingan.
Deret kelemahan tersebut diduga menjadi alasan Tae-yong masih mencari pemain untuk membentuk tim yang bisa kompetitif di laga internasional. Terutama Piala Dunia U-20 yang menjadi beban paling berat bagi pelatih asal Korea Selatan tersebut.
“Mungkin saja kami akan kembali memanggil pemain lain (keturunan Indonesia) saat pemusatan latihan (TC) selanjutnya sambil menunggu perkembangan. Dua pemain ini (Kelana dan Luah) ke Kroasia karena jarak dari negara mereka (Jerman) tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Beban berat diemban Tae-yong di Piala Dunia U-20. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan. Dia menyatakan turnamen sepak bola terakbar di dunia tersebut harus dimanfaatkan Garuda Muda untuk unjuk kualitas.
Tidak tanggung-tanggung, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menargetkan timnas U-19 bisa melewati babak penyisihan grup dan lolos ke babak 8 besar. Menurutnya, rangkaian pemusatan latihan jangka panjang di luar negeri menjadi bagian dari persiapan untuk merealisasikan target tersebut. (Lihat videonya: Dua Polisi yang Kawal Jogging Kena Sanksi Administratif)
“Kita targetkan paling tidak lolos fase grup dan kalau bisa masuk 8 besar. Itu yang kita inginkan di Piala Dunia nanti. Sekarang, masih dalam proses persiapan di Kroasia,” tandasnya.
Iwan Bule mengatakan, perkembangan timnas Indonesia sudah menunjukkan progres signifikan selama menjalani TC di Kroasia. Hal ini, menurut dia, bisa disaksikan secara langsung di televisi ketika Garuda Muda menggelar laga uji coba dengan tim-tim asal Eropa. (Abriandi)
Kedatangan dua pemain kakak-beradik ini menambah daftar pemain keturunan berdarah Indonesia dalam skuad Garuda Muda. Sebelumnya, sudah ada Elkan Baggot yang berposisi bek tengah dan Jack Brown pada posisi penyerang. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Anak Menjaga Lisan)
Kelana dan Luah yang saat ini memperkuat tim Jerman Bonner SC, sebelumnya diketahui pernah mengikuti trial di Persela Lamongan pada 2019 lalu, bermain di posisi gelandang. Bahkan, pada laga kontra Hadjuk Split kemarin, Kelana yang baru berusia 18 langsung menjadi starter.
“Ada sejumlah pemain keturunan yang saya ingin lihat langsung kemampuannya, tapi baru dua pemain ini yang bisa ke Kroasia. Saya ingin melihat langsung kualitas mereka,” kata Tae-yong, dilansir laman PSSI, kemarin.
Pernyataan ini seolah mengindikasikan jika pelatih asal Korea Selatan itu masih kurang puas dengan komposisi 30 pemain yang mengikuti seleksi. Apalagi, sebelumnya dia menyebut belum memiliki skuad inti untuk dibawa ke Piala AFC U-19 maupun Piala Dunia U-20 yang menjadi target utama Garuda Muda.
Sejauh ini, Tae-yong baru menyebut dua nama yang sudah mendapatkan slot dalam tim inti timnas U-19, yakni Witan Sulaeman yang bermain untuk tim asal Serbia Radnik Surdulica dan Elkan yang membela tim asal Inggris Ipswich Town.
Selebihnya, pemain tersisa masih berpotensi dicoret dari skuad seiring dengan makin mepetnya jadwal persiapan timnas. Kedatangan Kelana dan Luah memperketat persaingan sektor lini tengah timnas yang sebelumnya sudah dihuni nama-nama familier seperti Brylian Aldama, David Maulana, Beckham Putra, Khairul Imam Dzakiri, dan Mochammad Supriadi. (Baca juga: Dunia Pendidikan Indonesia Belum Memiliki Peta Jalan yang Jelas)
Dalam 10 laga terakhir selama menjalani pemusatan latihan di Kroasia, nama-nama tersebut silih berganti mengisi starting eleven timnas U-19. Tae-yong kerap melakukan rotasi terutama di lapangan tengah seperti saat dua kali melawan Makedonia Utara.
Hasilnya, dalam 11 laga, Garuda Muda berhasil mengamankan empat kemenangan dan sekali imbang. Tren positif ini dicatatkan dalam lima laga terakhir termasuk pertandingan melawan Hajduk Split U-19, kemarin.
Dalam laga tersebut, timnas U-19 menang besar dengan skor telak 4-0 yang disumbangkan Bagas Kaffa (19), Pratama Arhan (48-pen), Beckham Putra (53-pen), dan Jack Brown yang memulai dari bangku cadangan menutup pesta gol Indonesia pada menit ke-78.
Meski menunjukkan tren positif, bukan berarti Tae-yong puas. Secara mental memang dinilai sudah berkembang, tapi dia menyoroti kecerdasan pemainnya dalam menganalisis pertandingan.
Menurutnya, pemainnya masih memiliki kelemahan dalam membaca permainan. Akibatnya, mereka kesulitan membuka ruang di area pertahanan lawan. Seperti dalam laga kedua kontra Makedonia Utara. Akibatnya, sektor penyerangan tidak mampu mencetak gol. (Baca juga: Liburan Aman dan Nyaman di Masa Pandemi)
Masalah lain yang selalu menjadi sorotan Tae-yong adalah fisik pemainnya yang dinilai belum maksimal. Menurut dia, power Garuda Muda masih harus digenjot untuk bisa bermain sepanjang 90 menit pertandingan.
Deret kelemahan tersebut diduga menjadi alasan Tae-yong masih mencari pemain untuk membentuk tim yang bisa kompetitif di laga internasional. Terutama Piala Dunia U-20 yang menjadi beban paling berat bagi pelatih asal Korea Selatan tersebut.
“Mungkin saja kami akan kembali memanggil pemain lain (keturunan Indonesia) saat pemusatan latihan (TC) selanjutnya sambil menunggu perkembangan. Dua pemain ini (Kelana dan Luah) ke Kroasia karena jarak dari negara mereka (Jerman) tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Beban berat diemban Tae-yong di Piala Dunia U-20. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan. Dia menyatakan turnamen sepak bola terakbar di dunia tersebut harus dimanfaatkan Garuda Muda untuk unjuk kualitas.
Tidak tanggung-tanggung, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menargetkan timnas U-19 bisa melewati babak penyisihan grup dan lolos ke babak 8 besar. Menurutnya, rangkaian pemusatan latihan jangka panjang di luar negeri menjadi bagian dari persiapan untuk merealisasikan target tersebut. (Lihat videonya: Dua Polisi yang Kawal Jogging Kena Sanksi Administratif)
“Kita targetkan paling tidak lolos fase grup dan kalau bisa masuk 8 besar. Itu yang kita inginkan di Piala Dunia nanti. Sekarang, masih dalam proses persiapan di Kroasia,” tandasnya.
Iwan Bule mengatakan, perkembangan timnas Indonesia sudah menunjukkan progres signifikan selama menjalani TC di Kroasia. Hal ini, menurut dia, bisa disaksikan secara langsung di televisi ketika Garuda Muda menggelar laga uji coba dengan tim-tim asal Eropa. (Abriandi)
(ysw)