Ikut Kejuaraan Angkat Besi Virtual, Lifter Indonesia Tanding Dinihari
loading...
![Ikut Kejuaraan Angkat...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/10/30/51/214368/ikut-kejuaraan-angkat-besi-virtual-lifter-indonesia-tanding-dinihari-mgh.png)
Lifter Indonesia yang akan bertanding di Kejuaraan Dunia Remaja Angkat Besi di Lima, Peru, 11-18 November mendatang. ist
A
A
A
JAKARTA - Empat Lifter Indonesia akan tampil di Kejuaraan Dunia Remaja Angkat Besi di Lima, Peru, 11-18 November mendatang. Kejuaraan dunia yang pertama kali digelar secara virtual diikuti 62 negara dengan jumlah peserta 425 atlet.
Nantinya, para lifter bertanding di negaranya masing-masing termasuk Indonesia. Keempat lifter Merah Putih yang akan tampil yakni, Najla Khoirunisa (45 kg), Luluk Diana Triwijayana(49 kg) di bagian putri. Sedangkan di bagian putra, Muhammad Faathir(61 kg) dan Rizky Juniansyah(73 kg). Sementara, lifter putri andalan Indonesia, Windy Cantika Aisyah tidak tampil karena sudah melewati batas usia.
Baca juga : Didepak Aspar Team, Pembalap Malaysia Ini Bertahan di Moto2
Tim Manajer Angkat Besi Indonesia Sonny Kasiran mengatakan meski bertanding secara virtual, para lifter juga harus bisa beradaptasi dengan perbedaan waktu antara Peru dan Indonesia.
“Saya meminta kepada tim pelatih agar para lifter mampu beradaptasi dengan selisih waktu antara Indonesia dan Peru yakni 12 jam. Jadi mereka harus bertanding dinihari waktu Indonesia,”katanya.
“Pelan-pelan secara bertahap para atlet berlatih menyesuaikan diri seusai waktu Peru dengan berlatih mulai jam 10 malam untuk menyesuaikan waktu timbang badan dan pertandingan,” lanjutnya.
Menurutnya, sistem pertandingan kejuaraan virtual ini berbeda dengan kejuaraan angkat besi biasanya. Pada pertandingan biasa, para lifter bertanding seperti kejuaraan angkat berat.
Namun karena digelar virtual, lifter harus menyelesaikan angkatan pertama baru kemudian angkatan kedua mulai dari angkatan ringan hingga angkatan terberat.
“Jadi menunggu gilirannya cukup lama, karena semua peserta misalnya harus menyelesaikan angkatan pertama. Setelah semua selesai baru dimulai angkatan kedua. Ya, tidak seperti biasanya," ujar Sonny.
Pelatih Kepala Pelatnas Angkat Besi, Dirdja Wiharja mengungkapkan, para atlet mulai berlatih di malam hari selama dua minggu jelang pertandingan. "Mengenai target, kami membidik memperbaiki rekor sebelumnya pada Kejuaraan Dunia Remaja di Uzbekistan dengan prestasi yang dicapai oleh Muhamad Faathir dan Rizky Juniansyah yang memperoleh emas," ucapnya.
Nantinya, para lifter bertanding di negaranya masing-masing termasuk Indonesia. Keempat lifter Merah Putih yang akan tampil yakni, Najla Khoirunisa (45 kg), Luluk Diana Triwijayana(49 kg) di bagian putri. Sedangkan di bagian putra, Muhammad Faathir(61 kg) dan Rizky Juniansyah(73 kg). Sementara, lifter putri andalan Indonesia, Windy Cantika Aisyah tidak tampil karena sudah melewati batas usia.
Baca juga : Didepak Aspar Team, Pembalap Malaysia Ini Bertahan di Moto2
Tim Manajer Angkat Besi Indonesia Sonny Kasiran mengatakan meski bertanding secara virtual, para lifter juga harus bisa beradaptasi dengan perbedaan waktu antara Peru dan Indonesia.
“Saya meminta kepada tim pelatih agar para lifter mampu beradaptasi dengan selisih waktu antara Indonesia dan Peru yakni 12 jam. Jadi mereka harus bertanding dinihari waktu Indonesia,”katanya.
“Pelan-pelan secara bertahap para atlet berlatih menyesuaikan diri seusai waktu Peru dengan berlatih mulai jam 10 malam untuk menyesuaikan waktu timbang badan dan pertandingan,” lanjutnya.
Menurutnya, sistem pertandingan kejuaraan virtual ini berbeda dengan kejuaraan angkat besi biasanya. Pada pertandingan biasa, para lifter bertanding seperti kejuaraan angkat berat.
Namun karena digelar virtual, lifter harus menyelesaikan angkatan pertama baru kemudian angkatan kedua mulai dari angkatan ringan hingga angkatan terberat.
“Jadi menunggu gilirannya cukup lama, karena semua peserta misalnya harus menyelesaikan angkatan pertama. Setelah semua selesai baru dimulai angkatan kedua. Ya, tidak seperti biasanya," ujar Sonny.
Pelatih Kepala Pelatnas Angkat Besi, Dirdja Wiharja mengungkapkan, para atlet mulai berlatih di malam hari selama dua minggu jelang pertandingan. "Mengenai target, kami membidik memperbaiki rekor sebelumnya pada Kejuaraan Dunia Remaja di Uzbekistan dengan prestasi yang dicapai oleh Muhamad Faathir dan Rizky Juniansyah yang memperoleh emas," ucapnya.
(abr)