Antoine Griezmann Akhiri Kesepakatan dengan Huawei Terkait Muslim Uighur

Jum'at, 11 Desember 2020 - 01:31 WIB
loading...
Antoine Griezmann Akhiri Kesepakatan dengan Huawei Terkait Muslim Uighur
Striker Barcelona Antoine Griezmann mengakhiri kerja samanya dengan Huawei/Foto/thewest.com.au
A A A
PARIS - Striker Barcelona Antoine Griezmann mengakhiri kerja samanya dengan Huawei . Griezmann mencurigai perusahaan asa China itu tersebut punya andil dalam tindakan represi terhadap masyarakat muslim Uighur .

Bintang timnas Prancis pemenang Piala Dunia 2018 itu mengatakan ada "kecurigaan kuat" bahwa raksasa teknologi China itu telah berkontribusi pada penindasan terhadap sebagian besar minoritas Muslim Uighur. (Baca juga: Bertahan di Puncak Ranking FIFA Belgia Terbaik Dunia, Indonesia Stagnan ).

Pemain berusia 29 tahun itu mengumumkan akhir kerja samanya pada Kamis (12/12/2020), menyusul laporan media bahwa Huawei telah menguji perangkat lunak pengenalan wajah yang dimaksudkan untuk membantu pengawasan China terhadap kelompok tersebut.

"Menyusul kecurigaan kuat bahwa perusahaan Huawei telah berkontribusi pada pengembangan 'Uighur alert' berkat perangkat lunak pengenal wajah, saya mengumumkan penghentian segera kemitraan saya dengan perusahaan itu," kata Griezmann dalam sebuah posting Instagram seperti dilansir Guardian. (Baca juga: Pemulihan Cedera di Qatar, Haaland Absen Hingga Januari 2021 ).

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengundang Huawei untuk tidak hanya menyangkal tuduhan-tuduhan ini, tetapi untuk mengambil tindakan nyata secepat mungkin untuk mengutuk penindasan massal ini, dan menggunakan pengaruhnya untuk berkontribusi pada penghormatan hak asasi manusia dan hak-hak perempuan di masyarakat."

Griezmann merupakan duta merek global untuk Huawei dan telah muncul dalam iklan yang mempromosikan smartphone produksi perusahaan tersebut. (Baca juga: Kembalinya Aguero Diyakini Akan Menambah Derita Man United ).

Investigasi AP menemukan bahwa pemerintah China mengambil tindakan kejam untuk memangkas tingkat kelahiran di antara orang Uighur dan minoritas lainnya sebagai bagian dari kampanye besar-besaran untuk mengekang populasi Muslimnya. Bahkan saat itu mendorong beberapa mayoritas Han di negara itu untuk memiliki lebih banyak anak.

Huawei, merek teknologi global pertama China dan pembuat peralatan terbesar yang digunakan oleh perusahaan telepon dan internet.

Menanggapi klaim bahwa mereka menguji sistem pengenalan wajah untuk mendeteksi orang Uighur dan mengirim peringatan ke pihak berwenang, Huawei mengatakan, “Laporan ini hanyalah tes dan belum melihat aplikasi di dunia nyata."

"Huawei hanya memasok produk tujuan umum untuk pengujian semacam ini. Kami tidak menyediakan algoritme atau aplikasi khusus. Huawei beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan di semua negara dan wilayah tempat dimana kami beroperasi."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)