Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Berharap Vaksin Covid-19 Aman

Senin, 21 Desember 2020 - 04:04 WIB
loading...
Jelang Olimpiade Tokyo...
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mengangkat beban dalam Angkat Besi 61Kg Putra kategori Snatch SEA Games ke-30 di Stadion RSMC Nino Aquino, Manila, Filipina, Senin (2/12/19). FOTO/ANTARA/Nyoman Budhiana
A A A
JAKARTA - Jelang Olimpiade Tokyo 2020 , atlet angkat besi andalan Tanah Air, Eko Yuli Irawan sedang mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ia pun juga terus memantau terkait perkembangan wabah virus corona yang terus membayangi pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

Salah satu yang terus diikuti perkembangannya oleh Eko adalah terkait vaksin yang saat ini sedang dilakukan uji coba di Indonesia. Harapan Eko pun hanya satu dengan vaksi tersebut. Ia berharap agar vaksin Covid-19 aman dari obat-obatan atau zat-zat terlarang yang nantinya berpotensi melanggar aturan anti-doping dunia.

(Ikuti Survei SINDOnews: Mencari Calon Presiden 2024)

Hal tersebut disampaikan Eko Yuli menanggapi rencana Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang akan mengusulkan atlet dan pelatih masuk dalam prioritas penerima vaksin Covdi-10.

“Kalau vaksinnya aman untuk atlet dan tak mengandung doping serta aman untuk kesehatan, ya tidak apa-apa,” ungkap Eko Yuli, Minggu (20/12/2020).

Kekhawatiran Eko itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, peraih perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu akan tampil di Olimpiade Tokyo tahun depan. (Baca Juga: Olimpiade Tokyo, Momentum Perdamaian Jepang dan Korea Utara )

Dihubungi secara terpisah, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan sudah mempertimbangkan masalah kemungkinan doping yang terkandung dalam vaksin. Namun Kemenpora bersama Kementerian Kesehatan akan memastikan terlebih dahulu bahwa yang disuntikkan nanti terbebas dari zat-zat terlarang.

“Kami sudah pertimbangkan baik-baik. Kekhawatiran Eko Yuli dapat dipahami. Kami sudah koordinasi dengan Kemenkes dan nanti akan kami intensifkan bahwa vaksin yang ada itu akan seperti yang sudah dilakukan MUI yang menyatakan soal kehalalan vaksin,” kata Gatot.

“Kalau kami nanti akan koordinasi dengan Kemenkes, jangan sampai ada unsur doping," tambah Gatot.

Terlepas dari kekhawatiran itu, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sebetulnya telah mengeluarkan pernyataan yang meminta para atlet untuk tak memusingkan dengan kemungkinan apakah mereka akan melanggar aturan anti-doping jika menerima vaksin COVID-19.

WADA menyebut bahwa “tak ada alasan untuk meyakini” vaksin COVID-19 akan melanggar aturan anti-doping dunia.

WADA menyatakan terlalu dini untuk menentukan status vaksin COVID-19 aman dari daftar zat dan metode terlarang yang termasuk doping, mengingat sejumlah vaksin masih dikembangkan bahkan sudah didistribusikan ke beberapa negara.
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)