Terlanjur Basah, Naomi Osaka; Sekalian Saja Juarai Australia Open 2021
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Petenis putri asal Jepang, Naomi Osaka berambisi meratui Australian Open 2021. Lantaran sudah hampir garis finish, dara berusia 23 tahun itu siap merebut gelar grand slam keempatnya sepanjang karier.
Pada laga final, Osaka akan menantang kuda hitam yang merupakan unggulan ke-22 asal Amerika Serikat (AS), Jennifer Brady. Duel yang akan akan berlangsung di Rod Laver Arena, Melbourne, Australia, Sabtu (20/2/2021) sore WIB bakal jadi pembuktian baginya.
Osaka menyadari hanya menjadi runner-up tidak akan dikenang oleh publik. Cuma pemenang yang akan mendapat pengakuan. Karena itu, dia bertekad menjuarai grand slam awal tahun itu seperti yang pernah dilakukannya pada 2019. “Nama pemenang akan terukir (di dalam trofi),” ucapnya.
“Saya pikir saya harus berjuang paling keras di final. Saya pikir di situlah Anda akan membedakan diri Anda. Orang lain telah memenangkan pertandingan seperti yang Anda lakukan. Jadi ini adalah pertarungan besar,” lanjut Osaka, dilansir BBC Sports
Pada partai pamungkas nanti, Osaka jelas lebih diunggulkan. Apalagi dia menempati unggulan ketiga dan punya pengalaman di final grand slam. Catatan sebagai juara US Open 2018 dan 2020, serta Australian Open 2019 bisa menjadi modal besar untuk meraih kemenangan
“Saya merasa pengalaman itu penting karena Anda dapat memanfaatkan hal-hal yang menurut Anda tidak Anda lakukan dengan baik pada masa lalu,” sambung Osaka.
Namun, Osaka menegaskan tidak ingin meremehkan Brady yang belum pernah melewati putaran keempat di ajang grand slam. Dia menilai pemain kuda hitam sering kali bisa menjadi ancaman terbesar.
Soalnya, Osaka pernah melakukannya ketika meratui US Open 2018. Saat itu dia berstatus unggulan ke-20 dan tidak punya catatan bagus di grand slam lantaran selalu terhenti di putaran ketiga. Tapi, nyatanya dia bisa ke final.
Namun, meski menembus partai puncak, Osaka sempat diyakini tidak akan mungkin juara karena berjumpa Serena Williams yang notabene sarat pengalaman. Namun, pada akhirnya dia bisa menang dua set langsung 6-2, 6-4
“Tetapi, pada saat yang sama, saya mengakui bahwa tidak memiliki pengalaman juga bagus karena saya tidak memiliki pengalaman ketika memenangkan grand slam pertama saya (US Open 2018). Jadi ada dua sisi untuk setiap cerita,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan, Osaka belum pernah mengalami kekalahan di ajang grand slam setelah mencapai perempat final. Bahkan dalam perjalanannya ke final Australian Open 2021, dia sukses mengalahkan para petenis top seperti Serena dan Garbine Muguruza.
Pada laga final, Osaka akan menantang kuda hitam yang merupakan unggulan ke-22 asal Amerika Serikat (AS), Jennifer Brady. Duel yang akan akan berlangsung di Rod Laver Arena, Melbourne, Australia, Sabtu (20/2/2021) sore WIB bakal jadi pembuktian baginya.
Osaka menyadari hanya menjadi runner-up tidak akan dikenang oleh publik. Cuma pemenang yang akan mendapat pengakuan. Karena itu, dia bertekad menjuarai grand slam awal tahun itu seperti yang pernah dilakukannya pada 2019. “Nama pemenang akan terukir (di dalam trofi),” ucapnya.
“Saya pikir saya harus berjuang paling keras di final. Saya pikir di situlah Anda akan membedakan diri Anda. Orang lain telah memenangkan pertandingan seperti yang Anda lakukan. Jadi ini adalah pertarungan besar,” lanjut Osaka, dilansir BBC Sports
Pada partai pamungkas nanti, Osaka jelas lebih diunggulkan. Apalagi dia menempati unggulan ketiga dan punya pengalaman di final grand slam. Catatan sebagai juara US Open 2018 dan 2020, serta Australian Open 2019 bisa menjadi modal besar untuk meraih kemenangan
“Saya merasa pengalaman itu penting karena Anda dapat memanfaatkan hal-hal yang menurut Anda tidak Anda lakukan dengan baik pada masa lalu,” sambung Osaka.
Namun, Osaka menegaskan tidak ingin meremehkan Brady yang belum pernah melewati putaran keempat di ajang grand slam. Dia menilai pemain kuda hitam sering kali bisa menjadi ancaman terbesar.
Soalnya, Osaka pernah melakukannya ketika meratui US Open 2018. Saat itu dia berstatus unggulan ke-20 dan tidak punya catatan bagus di grand slam lantaran selalu terhenti di putaran ketiga. Tapi, nyatanya dia bisa ke final.
Namun, meski menembus partai puncak, Osaka sempat diyakini tidak akan mungkin juara karena berjumpa Serena Williams yang notabene sarat pengalaman. Namun, pada akhirnya dia bisa menang dua set langsung 6-2, 6-4
“Tetapi, pada saat yang sama, saya mengakui bahwa tidak memiliki pengalaman juga bagus karena saya tidak memiliki pengalaman ketika memenangkan grand slam pertama saya (US Open 2018). Jadi ada dua sisi untuk setiap cerita,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan, Osaka belum pernah mengalami kekalahan di ajang grand slam setelah mencapai perempat final. Bahkan dalam perjalanannya ke final Australian Open 2021, dia sukses mengalahkan para petenis top seperti Serena dan Garbine Muguruza.
(mirz)