Tuchel Bela Diri Turunkan Havertz yang Tumpul Melawan Leeds
loading...
A
A
A
LEEDS - Pelatih Thomas Tuchel membela keputusannya menurunkan Kai Havertz memimpin serangan Chelsea melawan Leeds United dalam lanjutan Liga Primer 2020/2021 . Chelsea menelan hasil imbang 0-0 di Elland Road, Sabtu (13/2/2021).
Hasil ini membuat posisi Chelsea berbahaya dalam upaya mengamankan tiket Liga Champions musim depan. The Blues di peringkat 4 dengan 51 poin, tapi West Ham United, Everton dan Tottenham Hotspur dalam posisi siap mengejar
.
Havertz menjadi andalah Bayer Leverkusen dalam mencetak gol di Bundesliga. Kemampuannya menarik perhatian Chelsea dan membawanya tiba di Stamford Bridge September lalu.
Tapi dia belum membawa performa itu ke Liga Primer bersama The Blues dan terlibat dalam bentrokan dengan Leeds dengan hanya mencetak satu gol dalam 20 pertandingan di liga. Dia gagal mencetak gol lagi melawan Leeds, yang mebuat rasio konversi tembakannya musim ini merosot menjadi 5,56 persen.
.
Tuchel, berharap penyerang asal Jerman itu bisa memecah kebuntuan melawan pasukan Marcelo Bielsa. Tapi, dia gagal mencetak gol. Ditanya tentang Havertz yang memainkan peran 'false nine', Tuchel membantah peran itu dan menegaskan Havertz bermain sebagai No 9 sejati.
.
"Saya pikir dia nomor 9. Saya tidak berpikir dia bermain sebagai false nine," kata Tuchel. “Dia adalah sembilan karena dia suka berada di posisi tinggi, baginya tidak selalu perlu turun ke nomor 10 secara bergantian."
"Bagi saya, kekuatan terbesarnya adalah dia suka berada di posisi tinggi dan dia suka tiba di kotak, bahkan di kotak enam yard, dia suka berada di sana dan suka melakukan sentuhan terakhir.
Havertz memiliki empat upaya gol, yang paling banyak dia lakukan dalam pertandingan Liga Primer, tetapi pemain berusia 21 tahun itu tidak dapat menerapkan sentuhan akhir klinis pada peluangnya itu. "Terkadang seperti ini," ujar Tuchel kepada BT Sport.
"Selama kami memiliki peluang, selama kami memiliki banyak sentuhan di kotak penalti dan tidak boros membuang peluang, hasilnya akan tetap ada. Ada cukup banyak peluang. Saya tidak ingin terlalu keras."
Leeds hanya memiliki 38,1 persen penguasaan bola, terendah yang mereka catat dalam 120 pertandingan liga mereka di bawah kepemimpinan Bielsa. Chelsea menguasai bola tetapi tidak memiliki penyelesaian terbaik yang dibutuhkan.
Olivier Giroud, pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah tim nasional Prancis, duduk di bangku cadangan, dengan Tuchel mungkin mengamankan sang target man itu untuk pertandingan kandang Liga Champions 2020/2021 pertengahan pekan melawan Atletico Madrid.
Sisi positifnya, Tuchel sekarang tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan sejak mengambil alih dari Frank Lampard, start tak terkalahkan terpanjang bersama oleh seorang manajer dalam sejarah klub, menyamai penghitungan Luiz Felipe Scolari.
Scolari tidak bertahan lama di Chelsea, tapi Tuchel akan berharap, dan dia yakin reaksi dari para pemainnya menunjukkan ambisi mereka untuk sukses.
Para pemain kecewa di ruang ganti yang merupakan pertanda baik, kata Tuchel. "Kami bermain imbang, kami memainkan permainan yang bagus, tapi semua orang kecewa, itu bagus."
Hasil ini membuat posisi Chelsea berbahaya dalam upaya mengamankan tiket Liga Champions musim depan. The Blues di peringkat 4 dengan 51 poin, tapi West Ham United, Everton dan Tottenham Hotspur dalam posisi siap mengejar
.
Havertz menjadi andalah Bayer Leverkusen dalam mencetak gol di Bundesliga. Kemampuannya menarik perhatian Chelsea dan membawanya tiba di Stamford Bridge September lalu.
Tapi dia belum membawa performa itu ke Liga Primer bersama The Blues dan terlibat dalam bentrokan dengan Leeds dengan hanya mencetak satu gol dalam 20 pertandingan di liga. Dia gagal mencetak gol lagi melawan Leeds, yang mebuat rasio konversi tembakannya musim ini merosot menjadi 5,56 persen.
.
Tuchel, berharap penyerang asal Jerman itu bisa memecah kebuntuan melawan pasukan Marcelo Bielsa. Tapi, dia gagal mencetak gol. Ditanya tentang Havertz yang memainkan peran 'false nine', Tuchel membantah peran itu dan menegaskan Havertz bermain sebagai No 9 sejati.
.
"Saya pikir dia nomor 9. Saya tidak berpikir dia bermain sebagai false nine," kata Tuchel. “Dia adalah sembilan karena dia suka berada di posisi tinggi, baginya tidak selalu perlu turun ke nomor 10 secara bergantian."
"Bagi saya, kekuatan terbesarnya adalah dia suka berada di posisi tinggi dan dia suka tiba di kotak, bahkan di kotak enam yard, dia suka berada di sana dan suka melakukan sentuhan terakhir.
Havertz memiliki empat upaya gol, yang paling banyak dia lakukan dalam pertandingan Liga Primer, tetapi pemain berusia 21 tahun itu tidak dapat menerapkan sentuhan akhir klinis pada peluangnya itu. "Terkadang seperti ini," ujar Tuchel kepada BT Sport.
"Selama kami memiliki peluang, selama kami memiliki banyak sentuhan di kotak penalti dan tidak boros membuang peluang, hasilnya akan tetap ada. Ada cukup banyak peluang. Saya tidak ingin terlalu keras."
Leeds hanya memiliki 38,1 persen penguasaan bola, terendah yang mereka catat dalam 120 pertandingan liga mereka di bawah kepemimpinan Bielsa. Chelsea menguasai bola tetapi tidak memiliki penyelesaian terbaik yang dibutuhkan.
Olivier Giroud, pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah tim nasional Prancis, duduk di bangku cadangan, dengan Tuchel mungkin mengamankan sang target man itu untuk pertandingan kandang Liga Champions 2020/2021 pertengahan pekan melawan Atletico Madrid.
Sisi positifnya, Tuchel sekarang tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan sejak mengambil alih dari Frank Lampard, start tak terkalahkan terpanjang bersama oleh seorang manajer dalam sejarah klub, menyamai penghitungan Luiz Felipe Scolari.
Scolari tidak bertahan lama di Chelsea, tapi Tuchel akan berharap, dan dia yakin reaksi dari para pemainnya menunjukkan ambisi mereka untuk sukses.
Para pemain kecewa di ruang ganti yang merupakan pertanda baik, kata Tuchel. "Kami bermain imbang, kami memainkan permainan yang bagus, tapi semua orang kecewa, itu bagus."
(sha)