Atlet Transgender di Olimpiade Tokyo 2020 Bikin Heboh
loading...
A
A
A
"Misalnya, kami membiarkan pemain tenis kidal bermain dengan pemain tenis tangan kanan, meskipun pemain tenis kidal memiliki kelebihan. Tapi kami tidak membiarkan petinju kelas berat masuk ring dengan petinju kelas terbang. Memang benar bahwa Laurel Hubbard tidak memiliki keuntungan besar melawan wanita yang akan dia hadapi," imbuh Harper.
Harper, yang membantu menulis pedoman Olimpiade untuk atlet transgender pada tahun 2015, mengatakan Li Wenwen dari China adalah favorit untuk merebut medali emas atas Hubbard. Tetapi atlet Selandia Baru memiliki peluang yang realistis untuk mendapatkan medali.
"Laurel dapat menempati posisi ketiga hingga keempat belas di antara 14 wanita yang bersaing dalam kategori berat badannya," pungkas Harper.
Sekadar informasi, Hubbard merupakan atlet tertua yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Lahir di Auckland pada 9 Februari 1978, ayahnya Dick mendirikan salah satu merek makanan paling terkenal di Selandia Baru, Hubbard Foods, dan menjadi Wali Kota Auckland antara 2004 dan 2007.
Sebelum beralih ke wanita, Hubbard mengambil bagian dalam kompetisi angkat besi pria dan mencetak rekor nasional junior pada 1998, mengangkat 300kg di divisi M105+. Pada 2015, dia beralih ke wanita di usia 35 tahun.
Perlu lima tahun lagi sebelum Hubbard berkompetisi di kompetisi angkat besi internasional, dan dia langsung meraih kesuksesan. Dia memenangkan tiga acara di Australia pada tahun 2017, termasuk medali emas di Australian International di divisi wanita terberat, mengangkat total 268kg.
Atlet angkat besi Samoa, Iuniarra Sipaia, yang berkompetisi dalam kategori yang sama, mengatakan keterlibatan Hubbard tidak adil. "Kita semua tahu kekuatan seorang wanita tidak jauh dari kekuatan pria tidak peduli seberapa keras kita berlatih."
Sementara itu, kepala Federasi Angkat Berat Australia, Michael Keelan, dilaporkan telah mengatakan tentang Hubbard yang bersaing dengan wanita: "Kami berada dalam olahraga kekuatan yang biasanya terkait dengan kecenderungan maskulin. Saya tidak berpikir ini adalah permainan yang seimbang," timpalnya.
Harper, yang membantu menulis pedoman Olimpiade untuk atlet transgender pada tahun 2015, mengatakan Li Wenwen dari China adalah favorit untuk merebut medali emas atas Hubbard. Tetapi atlet Selandia Baru memiliki peluang yang realistis untuk mendapatkan medali.
"Laurel dapat menempati posisi ketiga hingga keempat belas di antara 14 wanita yang bersaing dalam kategori berat badannya," pungkas Harper.
Sekadar informasi, Hubbard merupakan atlet tertua yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Lahir di Auckland pada 9 Februari 1978, ayahnya Dick mendirikan salah satu merek makanan paling terkenal di Selandia Baru, Hubbard Foods, dan menjadi Wali Kota Auckland antara 2004 dan 2007.
Sebelum beralih ke wanita, Hubbard mengambil bagian dalam kompetisi angkat besi pria dan mencetak rekor nasional junior pada 1998, mengangkat 300kg di divisi M105+. Pada 2015, dia beralih ke wanita di usia 35 tahun.
Perlu lima tahun lagi sebelum Hubbard berkompetisi di kompetisi angkat besi internasional, dan dia langsung meraih kesuksesan. Dia memenangkan tiga acara di Australia pada tahun 2017, termasuk medali emas di Australian International di divisi wanita terberat, mengangkat total 268kg.
Atlet angkat besi Samoa, Iuniarra Sipaia, yang berkompetisi dalam kategori yang sama, mengatakan keterlibatan Hubbard tidak adil. "Kita semua tahu kekuatan seorang wanita tidak jauh dari kekuatan pria tidak peduli seberapa keras kita berlatih."
Sementara itu, kepala Federasi Angkat Berat Australia, Michael Keelan, dilaporkan telah mengatakan tentang Hubbard yang bersaing dengan wanita: "Kami berada dalam olahraga kekuatan yang biasanya terkait dengan kecenderungan maskulin. Saya tidak berpikir ini adalah permainan yang seimbang," timpalnya.
(yov)