Profil Boaz Solossa, Sang Pembawa Obor PON XX Papua 2021
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Opening Ceremony atau upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 telah selesai dilangsungkan. Bertempat di Stadion Enembe, Jayapura, Sabtu (2/10/2021), Boaz Solossa tampil sebagai pembawa obor.
Acara dibuka dengan video singkat tentang PON XX Papua . Video tersebut juga memperlihatkan pemandangan tanah Papua yang kaya akan keindahan alamnya.
Serangkaian acara berjalan dengan lancar termasuk defile atlet dari tiap-tiap daerah peserta. Rangkaian tersebut kemudian ditutup dengan penyalaan kaldron api PON XX 2020 oleh salah satu legenda sepakbola Tanah Air, Boaz Solossa.
Jelas bukan tanpa alasan Boaz Solossa dipilih untuk membawa api obor pada PON XX Papua kali ini. Pria bernama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa ini memiliki nama besar sebagai salah satu pesepakbola terhebat Tanah Air.
Boaz merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Hampir semua dari mereka adalah pemain sepakbola profesional, seperti Ortizan dan Nehemia Solossa.
Mengawali karier bersama klub amatir di Papua, PS Putra Yohan pada 1999 sampai 2000 Boaz kemudian melebarkan sayap dengan memperkuat tim amatir lainnya yakni Perseru.
Kemampuannya mengolah si kulit bundar terus terasah hingga ia dipanggil untuk memperkuat tim sepakbola Papua pada PON ke-16 yang berlangsung di Sumatera Selatan pada 2004 lalu.
Dari sana, perjalanan kariernya sebagai pesepakbola mulai menanjak. Masih di tahun yang sama, Peter White yang saat itu melatih Tim Nasional Indonesia memanggil Boaz untuk memperkuat Skuad Garuda di ajang Piala Tiger 2004.
Boaz tercatat berhasil mencetak empat gol sekaligus membawa Timnas Indonesia melangkah ke final. Sayang, Skuad Garuda harus mengakui keunggulan Singapura kala itu.
Kemudian, Boaz mendapat kontrak pertama bersama Persipura Jayapura. Di musim pertamanya, ia langsung membawa Tim Mutiara Hitam meraih gelar juara Liga Indonesia tepatnya pada tahun 2005.
Persipura Jayapura mengalahkan Persija Jakarta 3-2 di partai final. Boaz menjadi pahlawan timnya dengan menyumbangkan satu gol di laga tersebut. Boaz kemudian kembali mengantarkan Persipura menjadi juara pada musim 2008-2009. 2010-2011 dan 2013-2014. Saat itu kompetisi sudah berganti nama menjadi Indonesia Super League (ISL).
Selain prestasi bersama klub, sejumlah prestasi individu juga telah didapatkan pemain kelahiran 16 Maret 1986 itu. Beberapa diantaranya adalah dengan menjadi pencetak gol terbanyak di ajang ISL.
Pada gelaran Liga 1-2021-2022 kali ini, Boas bermain untuk Borneo FC. Pesut Etam -julukan Borneo FC- berada di peringkat kesembilan di klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin.
Acara dibuka dengan video singkat tentang PON XX Papua . Video tersebut juga memperlihatkan pemandangan tanah Papua yang kaya akan keindahan alamnya.
Serangkaian acara berjalan dengan lancar termasuk defile atlet dari tiap-tiap daerah peserta. Rangkaian tersebut kemudian ditutup dengan penyalaan kaldron api PON XX 2020 oleh salah satu legenda sepakbola Tanah Air, Boaz Solossa.
Jelas bukan tanpa alasan Boaz Solossa dipilih untuk membawa api obor pada PON XX Papua kali ini. Pria bernama lengkap Boaz Theofilius Erwin Solossa ini memiliki nama besar sebagai salah satu pesepakbola terhebat Tanah Air.
Boaz merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Hampir semua dari mereka adalah pemain sepakbola profesional, seperti Ortizan dan Nehemia Solossa.
Mengawali karier bersama klub amatir di Papua, PS Putra Yohan pada 1999 sampai 2000 Boaz kemudian melebarkan sayap dengan memperkuat tim amatir lainnya yakni Perseru.
Kemampuannya mengolah si kulit bundar terus terasah hingga ia dipanggil untuk memperkuat tim sepakbola Papua pada PON ke-16 yang berlangsung di Sumatera Selatan pada 2004 lalu.
Dari sana, perjalanan kariernya sebagai pesepakbola mulai menanjak. Masih di tahun yang sama, Peter White yang saat itu melatih Tim Nasional Indonesia memanggil Boaz untuk memperkuat Skuad Garuda di ajang Piala Tiger 2004.
Boaz tercatat berhasil mencetak empat gol sekaligus membawa Timnas Indonesia melangkah ke final. Sayang, Skuad Garuda harus mengakui keunggulan Singapura kala itu.
Kemudian, Boaz mendapat kontrak pertama bersama Persipura Jayapura. Di musim pertamanya, ia langsung membawa Tim Mutiara Hitam meraih gelar juara Liga Indonesia tepatnya pada tahun 2005.
Persipura Jayapura mengalahkan Persija Jakarta 3-2 di partai final. Boaz menjadi pahlawan timnya dengan menyumbangkan satu gol di laga tersebut. Boaz kemudian kembali mengantarkan Persipura menjadi juara pada musim 2008-2009. 2010-2011 dan 2013-2014. Saat itu kompetisi sudah berganti nama menjadi Indonesia Super League (ISL).
Selain prestasi bersama klub, sejumlah prestasi individu juga telah didapatkan pemain kelahiran 16 Maret 1986 itu. Beberapa diantaranya adalah dengan menjadi pencetak gol terbanyak di ajang ISL.
Pada gelaran Liga 1-2021-2022 kali ini, Boas bermain untuk Borneo FC. Pesut Etam -julukan Borneo FC- berada di peringkat kesembilan di klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin.
(sto)