Kembalikan Sepak Bola Indonesia ke Jalur yang Benar, PSSI Gandeng Polri

Rabu, 17 November 2021 - 22:05 WIB
loading...
Kembalikan Sepak Bola Indonesia ke Jalur yang Benar, PSSI Gandeng Polri
PSSI menjalin kerja sama dengan Polri, Rabu (17/11/2021)/Foto/PSSI
A A A
JAKARTA - PSSI menjalin kerja sama dengan Polri, Rabu (17/11/2021). Sosialisasi kerja sama itu dilakukan dengan harapan bisa memperbaiki sepak bola di Tanah Air.

Sosialisasi kerja sama itu bertempat di Pusat Pengendalian Sistem, (Pusdalsis) Mabes Polri, yang melibatkan seluruh Polda di Tanah Air. Ditambah, seluruh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI juga ikut serta pada hari ini.



Sosialisasi ini dilakukan terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PSSI dan Polri Nomor 12/PSSI/VII-2021 dan Nomor PKS/27/VII/2021 Tanggal 21 Juli 2021 tentang Penerbitan Rekomendasi dan/atau Pemberian Izin Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, Kesehatan dam Hubungan Luar Negeri dalam Kegiataan PSSI.

Di sisi lain, Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan menyebut sosialisasi kerja sama itu bukan semata-mata karena dirinya mantan seorang polisi. Ia menyebut hal tersebut tak lebih untuk menjauhkan sepak bola di Tanah Air dari hal yang tidak diinginkan.



Mengingat, baru-baru ini sepak bola Indonesia heboh tentang pengaturan skor. Mungkin, apa yang dilakukannya ini bukti pergerakan PSSI membasmi mafia di sepak bola Indonesia, baik di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

"Ini bukan karena saya mantan polisi. Tetapi, saya ingin mengembalikan sepakbola ke hal-hal yang benar," kata Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (17/11/2021).

Lebih lanjut, Iwan Bule -sapaannya itu percaya sepak bola Indonesia bisa meningkat ke level yang lebih baik lagi. Mengingat, sudah banyak klub yang mentas di Liga 2 dibeli oleh para pesohor.

"Industri ini bisa berjalan jika ada trust (kepercayaan). Lihat saja sekarang banyak klub Liga 2 yang dibeli oleh pesohor. Ini menandakan adanya kepercayaan," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Asisten Kapolri Bidang Aperasi (Asops) Irjen Imam Sugianto. Menurutnya, sosialisasi kerja sama ini dibentuk untuk mengawal kompetisi tanah air. Tentunya, ia juga sepak bola Indonesia menjadi bersih dan dipandang positif oleh khalayak.

"Jadi intinya kerja sama ini, salah satunya mengawal kompetisi Liga 1 dan 2 dari awal hingga akhir. Dan yang paling penting di akhir nanti ada penilaian positif dari publik terkait kompetisi ini," kata Imam.

Lebih lanjut, Imam juga meminta jajaranny bisa menjalankan SOP dengan sangat baik. Kemudian, ia juga membenarkan bahwa stgas mafia bole itu masih ada dan masih menjalankan tugasnya.

"Tugas satgas anti mafia bola itu adalah pencegahan. Tugasnya ini di kewilayahan. Tolong dipahami betul oleh seluruh Polda di Tanah Air dan SOP nya ditajamkan. Jangan sampai kemudian di wilayah tidak tahu soal satgas anti mafia bola ini," imbuh Imam.

Kembali ke Iriawan, ia juga menegaskan kepada semua Asprov untuk tak segan melapor jika mendapatkan hal yang mencurigakan. Tak hanya itu, ia juga meminta Asprov bisa lebih aktif.

"Sampaikan jika ada keluhan atau kendala kepada kepolisian setempat. Jadi kemudian jika ada masalah, jangan menyalahkan polisi. Tugas polisi yang utama adalah kamtibmas. Itu sebabnya sekali lagi Asprov harus aktif," tutup Iriawan.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)