Tak Setuju Proyek Naturalisasi PSSI, Haruna: Sehebat Apa Kualitas Mereka?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Haruna Soemitro bukan hanya melontarkan kritikan terhadap prestasi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia . Salah satu anggota Exco PSSI juga mempertanyakan proyek naturalisasi pemain yang saat ini sedang dikebut.
PSSI saat ini tengah dalam proses memberikan Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen passport Indonesia. Mereka memiliki hak membela Skuad Garuda karena punya darah keturunan Indonesia.
Haruna mengatakan termasuk salah satu tak setuju dengan proyek naturalisasi. Dia bahkan mempertanyakan sebesar apa kualitas pemain asing yang ingin dijadikan warga Indonesia.
Komentar Haruna segera viral di media sosial. Pendapatnya dinilai sulit diterima pecinta sepak bola Tanah Air. Soalnya, dia menyebut kebijakan naturalisasi tidak menghasilkan apapun.
Kritikan ini didasari alasan yang kuat. Haruna mengaku tidak mau pesepak bola asli Indonesia yang berkarier di Tanah Air nantinya malah tersingkir dari tim Merah Putih.
Selain itu, sudah cukup banyak pemain yang dinaturalisasi, tapi tetap tidak bisa membantu Indonesia meraih gelar juara. Bahkan, tidak jarang pemain yang diboyong ke Tanah Air sudah dalam kategori uzur.
PSSI segera merespon kritik Haruna selaku soal naturalisasi yang sedang dalam proses. Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan naturalisasi era sekarang jauh berbeda dari yang pernah dilakukan sebelumnya.
Yunus menilai Haruna sudah salah kaprah. Naturalisasi yang sekarang dalam proses berbeda dengan yang dilakukan PSSI dahulu kala yang dominan diajukan oleh sejumlah klub.
"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Christian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Gonzalves dll. Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia," jelas Yunus Nusi.
Terlebih, permintaan itu datang langsung dari Shin. Pelatih asal Korea Selatan itu meminta langsung kepada PSSI untuk mengikat keempat nama itu guna mendongkrak kualitas Timnas Indonesia.
"Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong)," tutupnya.
PSSI saat ini tengah dalam proses memberikan Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen passport Indonesia. Mereka memiliki hak membela Skuad Garuda karena punya darah keturunan Indonesia.
Haruna mengatakan termasuk salah satu tak setuju dengan proyek naturalisasi. Dia bahkan mempertanyakan sebesar apa kualitas pemain asing yang ingin dijadikan warga Indonesia.
Komentar Haruna segera viral di media sosial. Pendapatnya dinilai sulit diterima pecinta sepak bola Tanah Air. Soalnya, dia menyebut kebijakan naturalisasi tidak menghasilkan apapun.
Kritikan ini didasari alasan yang kuat. Haruna mengaku tidak mau pesepak bola asli Indonesia yang berkarier di Tanah Air nantinya malah tersingkir dari tim Merah Putih.
Selain itu, sudah cukup banyak pemain yang dinaturalisasi, tapi tetap tidak bisa membantu Indonesia meraih gelar juara. Bahkan, tidak jarang pemain yang diboyong ke Tanah Air sudah dalam kategori uzur.
PSSI segera merespon kritik Haruna selaku soal naturalisasi yang sedang dalam proses. Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan naturalisasi era sekarang jauh berbeda dari yang pernah dilakukan sebelumnya.
Yunus menilai Haruna sudah salah kaprah. Naturalisasi yang sekarang dalam proses berbeda dengan yang dilakukan PSSI dahulu kala yang dominan diajukan oleh sejumlah klub.
"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Christian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Gonzalves dll. Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia," jelas Yunus Nusi.
Terlebih, permintaan itu datang langsung dari Shin. Pelatih asal Korea Selatan itu meminta langsung kepada PSSI untuk mengikat keempat nama itu guna mendongkrak kualitas Timnas Indonesia.
"Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong)," tutupnya.
(mirz)