Melihat dari Dekat Al Khor FC, SSB Indonesia Pencetak Pesepak Bola Profesional di Qatar
loading...
A
A
A
AL KHOR - Banyak anak-anak Indonesia menjadi pesepak bola profesional di Liga Qatar . Mereka hasil pembinaan Akademi Al Khor FC. Sekolah Sepak Bola (SSB) ini menjadi kawah candradimuka pesepak bola junior Indonesia.
Sebut saja Andri Syahputra, Farri Agri dan Ahmad Al-Khuwailid Mustafa yang semuanya mengadu nasib di kompetisi sepak bola Qatar.
Bahkan, Andri Syahputra yang kini bermain untuk Al Gharafa –liga tertinggi Qatar – juga dipanggil Timnas Qatar U-23.
Sementara Ahmad Al-Khuwailid Mustafa kini masih aktif bermain untuk Qatar SC, juga di liga tertinggi Qatar. Dan, Farri Agri kini membela klub Divisi II Qatar, Muaither SC.
Ketiga pemuda Indonesia itu lahir dari akademi Al Khor FC. Ini merupakan Sekolah Sepak Bola (SSB) khusus anak Indonesia yang dibentuk di Qatar.
SSB ini terbentuk pada 2004 dengan tujuan menampung bakat-bakat potensial anak-anak Indonesia yang ada di Qatar.
“Banyak anak Indonesia yang punya potensi tapi tidak terdeteksi. Jadi saya terpanggil membentuk akademi sepak bola agar anak-anak ini nantinya punya kesempatan main di klub-klub professional dan di Aspire Academy,” tutur Muhammad Yunus Bani, head coach Al Khor FC kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (2/12/2022).
“Bersama pengurus saya buat program latihan. Kemudian, setelah satu-dua tahun, saya mulai mentransfer pemain ke klub-klub dan juga Aspire Academy,” ujarnya.
Aspire Academy adalah akademi olahraga yang berbasis di Aspire Zone di Qatar. Akademi ini didirikan pada 2004 dengan tujuan mengembangkan bakat atlet-atlet Qatar, sekaligus menyediakan sekolah menengah formal bagi mereka.
Akademi inilah yang menjadi kawah candradimuka pembinaan seluruh cabang olahraga di Qatar, termasuk sepak bola. Dari akademi inilah pemain-pemain Timnas Qatar direkrut dan pada akhirnya mereka mampu menjadi juara Piala Asia 2019.
“Andri Syahputra, Farri Agri dan Ahmad Al-Khuwailid Mustafa adalah pioneer anak Indonesia yang masuk Aspire Academy sehingga memberi spirit kepada anak-anak yang lain untuk menembus sana,” Yunus Bani memaparkan.
“Dengan membentuk ini, harapannya anak-anak Indonesia di sini (Qatar) bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain,” ucapnya.
Yunus Bani merupakan pelatih asal Indonesia yang pernah bermain di Bina Taruna bersama Fakhri Husaini. Kini dia sudah memiliki Lisensi C UEFA dan sedang berusaha menyelesaikan lisensi B UEFA.
Sebut saja Andri Syahputra, Farri Agri dan Ahmad Al-Khuwailid Mustafa yang semuanya mengadu nasib di kompetisi sepak bola Qatar.
Baca Juga
Bahkan, Andri Syahputra yang kini bermain untuk Al Gharafa –liga tertinggi Qatar – juga dipanggil Timnas Qatar U-23.
Sementara Ahmad Al-Khuwailid Mustafa kini masih aktif bermain untuk Qatar SC, juga di liga tertinggi Qatar. Dan, Farri Agri kini membela klub Divisi II Qatar, Muaither SC.
Baca Juga
Ketiga pemuda Indonesia itu lahir dari akademi Al Khor FC. Ini merupakan Sekolah Sepak Bola (SSB) khusus anak Indonesia yang dibentuk di Qatar.
SSB ini terbentuk pada 2004 dengan tujuan menampung bakat-bakat potensial anak-anak Indonesia yang ada di Qatar.
“Banyak anak Indonesia yang punya potensi tapi tidak terdeteksi. Jadi saya terpanggil membentuk akademi sepak bola agar anak-anak ini nantinya punya kesempatan main di klub-klub professional dan di Aspire Academy,” tutur Muhammad Yunus Bani, head coach Al Khor FC kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (2/12/2022).
“Bersama pengurus saya buat program latihan. Kemudian, setelah satu-dua tahun, saya mulai mentransfer pemain ke klub-klub dan juga Aspire Academy,” ujarnya.
Aspire Academy adalah akademi olahraga yang berbasis di Aspire Zone di Qatar. Akademi ini didirikan pada 2004 dengan tujuan mengembangkan bakat atlet-atlet Qatar, sekaligus menyediakan sekolah menengah formal bagi mereka.
Akademi inilah yang menjadi kawah candradimuka pembinaan seluruh cabang olahraga di Qatar, termasuk sepak bola. Dari akademi inilah pemain-pemain Timnas Qatar direkrut dan pada akhirnya mereka mampu menjadi juara Piala Asia 2019.
“Andri Syahputra, Farri Agri dan Ahmad Al-Khuwailid Mustafa adalah pioneer anak Indonesia yang masuk Aspire Academy sehingga memberi spirit kepada anak-anak yang lain untuk menembus sana,” Yunus Bani memaparkan.
“Dengan membentuk ini, harapannya anak-anak Indonesia di sini (Qatar) bisa bersaing dengan anak-anak dari negara lain,” ucapnya.
Yunus Bani merupakan pelatih asal Indonesia yang pernah bermain di Bina Taruna bersama Fakhri Husaini. Kini dia sudah memiliki Lisensi C UEFA dan sedang berusaha menyelesaikan lisensi B UEFA.
(sha)