Emmanuel Macron Sanjung Kylian Mbappe meski Prancis Gagal Pertahankan Gelar
loading...
A
A
A
DOHA - Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberi dukungan emosional kepada Kylian Mbappe setelah kekalahan menyakitkan dari Argentina di final Piala Dunia 2022. Meski Les Bleus kehilangan gelar, dia mengaku tetap bangga kepada penyerang Paris Saint-Germain (PSG) itu.
Prancis gagal menjuarai Piala Dunia 2022 lantaran kalah 2-4 (3-3) saat adu penalti. Padahal, negeri Ayam Jantan sempat mengatasi ketertinggalan di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam.
Argentina sempat memimpin 2-0 berkat gol Lionel Messi dan Angel Di Maria. Mbappe kemudian mencetak dua gol dalam waktu 94 detik untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Messi kembali mencetak gol dalam pertandingan Piala Dunia terakhirnya. Tapi, Prancis kembali menyamakan kedudukan lewat gol ketiga Mbappe dan mengirim pertandingan ke adu penalti.
Mbappe mencetak hat-trick sensasional dan menjadi pemain pertama yang melakukannya di final Piala Dunia sejak Sir Geoff Hurst.
Sayangnya, saat adu penalti, Prancis harus menelan kekalahan 2-4. Sebab, dua eksekutor Prancis yakni Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Disisi lain, Macron menyaksikan dari dalam Stadion Lusail dan terlihat menghibur Mbappe usai gagal mempertahankan gelar juara Prancis.
Ditanya apa yang dia katakan kepada Mbappe, Macron mengatakan bahwa dia mengingatkan pemain muda tersebut karena masih memiliki masa depan yang cerah.
Terlebih, Mbappe menjadi pemenang Sepatu Emas atau top skor Piala Dunia 2022 dengan delapan golnya.
Itu sebabnya Macron memberikan motivasi itu agar Mbappe yang pernah membawa Prancis juara Piala Dunia 2018 bisa bangkit dan tak bersedih lagi.
"Kylian Mbappe adalah pemain hebat tapi dia masih muda dan saya mengingatkannya akan hal itu," ungkap Macron, dilansir dari Metro.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia baru berusia 24 tahun dan dia pencetak gol terbanyak Piala Dunia. Dia pernah memenangkan Piala Dunia sebelumnya, dia pernah ke final lainnya," lanjutnya.
Di sisi lain, Macron mengaku tetap bangga terhadap Mbappe. Apalagi, penyerang berusia 23 tahun itu sempat membuat Prancis comeback setelah tertinggal dua kali berkat 3 golnya.
"Saya sama sedihnya dengan dia, tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa dia telah membuat kami semua sangat bangga, dan pada akhirnya kami kalah dalam pertandingan sepak bola, kami sangat dekat. Begitulah dalam olahraga," kata Macron.
"Kami sangat tertinggal di akhir babak pertama. Ada comeback seperti itu, tapi sangat jarang dalam sejarah sepak bola."
"Kami kembali dengan luar biasa. Apa yang dilakukan Mbappe dan seluruh tim sungguh luar biasa. Kami menemukan rasa lapar kami lagi."
Saya sangat yakin kami akan melakukannya. Kami mengalami babak kedua yang ajaib, entah dari mana," pungkasnya.
Prancis gagal menjuarai Piala Dunia 2022 lantaran kalah 2-4 (3-3) saat adu penalti. Padahal, negeri Ayam Jantan sempat mengatasi ketertinggalan di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam.
Argentina sempat memimpin 2-0 berkat gol Lionel Messi dan Angel Di Maria. Mbappe kemudian mencetak dua gol dalam waktu 94 detik untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Messi kembali mencetak gol dalam pertandingan Piala Dunia terakhirnya. Tapi, Prancis kembali menyamakan kedudukan lewat gol ketiga Mbappe dan mengirim pertandingan ke adu penalti.
Mbappe mencetak hat-trick sensasional dan menjadi pemain pertama yang melakukannya di final Piala Dunia sejak Sir Geoff Hurst.
Sayangnya, saat adu penalti, Prancis harus menelan kekalahan 2-4. Sebab, dua eksekutor Prancis yakni Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Disisi lain, Macron menyaksikan dari dalam Stadion Lusail dan terlihat menghibur Mbappe usai gagal mempertahankan gelar juara Prancis.
Ditanya apa yang dia katakan kepada Mbappe, Macron mengatakan bahwa dia mengingatkan pemain muda tersebut karena masih memiliki masa depan yang cerah.
Terlebih, Mbappe menjadi pemenang Sepatu Emas atau top skor Piala Dunia 2022 dengan delapan golnya.
Itu sebabnya Macron memberikan motivasi itu agar Mbappe yang pernah membawa Prancis juara Piala Dunia 2018 bisa bangkit dan tak bersedih lagi.
"Kylian Mbappe adalah pemain hebat tapi dia masih muda dan saya mengingatkannya akan hal itu," ungkap Macron, dilansir dari Metro.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia baru berusia 24 tahun dan dia pencetak gol terbanyak Piala Dunia. Dia pernah memenangkan Piala Dunia sebelumnya, dia pernah ke final lainnya," lanjutnya.
Di sisi lain, Macron mengaku tetap bangga terhadap Mbappe. Apalagi, penyerang berusia 23 tahun itu sempat membuat Prancis comeback setelah tertinggal dua kali berkat 3 golnya.
"Saya sama sedihnya dengan dia, tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa dia telah membuat kami semua sangat bangga, dan pada akhirnya kami kalah dalam pertandingan sepak bola, kami sangat dekat. Begitulah dalam olahraga," kata Macron.
"Kami sangat tertinggal di akhir babak pertama. Ada comeback seperti itu, tapi sangat jarang dalam sejarah sepak bola."
"Kami kembali dengan luar biasa. Apa yang dilakukan Mbappe dan seluruh tim sungguh luar biasa. Kami menemukan rasa lapar kami lagi."
Saya sangat yakin kami akan melakukannya. Kami mengalami babak kedua yang ajaib, entah dari mana," pungkasnya.
(mirz)