Serena Williams Bersyukur Selamat dari Sergapan Bencic
A
A
A
MELBOURNE - Serena Williams merasa bersyukur bisa sergapan Belinda Bencic di babak pertama Australia Terbuka 2017. Bermain di bawah panasnya udara di Melbourne Park, Serena akhirnya bisa menjejakan kakinya di babak kedua berkat kemenangan dua set langsung 6-4, 6-3.
Serena yang tahun lalu digeser posisi satu dunia oleh Angelique Kerber, datang ke Melbourne ini boleh dibilang dengan modal pas-pasan. Turnamen Auckland Classic yang awalnya dijadikan ajang pemanasan, justru berakhir pahit. Serena kalah dan gagal mendapatkan modal positif ke Australia Terbuka.
Tak heran jika pencinta tenis dunia, begitu tahu lawan yang akan dihadapi adalah Bencic nada kurang percaya pun bermunculan. Maklum, meski Bencic tergolong belia dan baru berusia 19 tahun, namun petenis Swiss itu pernah mempermalukan Serena di semifinal Kanada Masters pada 2015 lalu. Kemenangan Bencic itu sekaligus ajang balas dendam setelah setahun sebelumnya Serena mengalahkan Bencic di Madrid Masters.
Usai laga, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/1/2017), Serena tetap memuji penampilan Bencic. "Dia petenis hebat dan baru-baru ini bisa masuk 10 besar dunia. Ini benar-benar pertandingan terberat di babak pertama yang pernah saya mainkan," kata Serena.
Karenanya, lanjut Serena, untuk memenangkan pertandingan kekuatan diperlukan. "Mulai sekarang saya tak mau kalah. Setiap pertandingan, saya akan bermain dengan kesenangan. Itu jadi motivasi. Saya senang bisa bermain."
Di babak kedua Serena akan bertemu dengan Lucie Safarova yang sebelumnya berhasil menang atas Yanina Wickmayer dengan 6-3,6-7(9),6-1. Peluang lolos ke fase selanjutnya terbuka buat Serena. Pasalnya, dari catatan pertandingan selama ini Serena belum sekali pun menelan kekalahan dari sembilan pertemuan.
Serena yang tahun lalu digeser posisi satu dunia oleh Angelique Kerber, datang ke Melbourne ini boleh dibilang dengan modal pas-pasan. Turnamen Auckland Classic yang awalnya dijadikan ajang pemanasan, justru berakhir pahit. Serena kalah dan gagal mendapatkan modal positif ke Australia Terbuka.
Tak heran jika pencinta tenis dunia, begitu tahu lawan yang akan dihadapi adalah Bencic nada kurang percaya pun bermunculan. Maklum, meski Bencic tergolong belia dan baru berusia 19 tahun, namun petenis Swiss itu pernah mempermalukan Serena di semifinal Kanada Masters pada 2015 lalu. Kemenangan Bencic itu sekaligus ajang balas dendam setelah setahun sebelumnya Serena mengalahkan Bencic di Madrid Masters.
Usai laga, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/1/2017), Serena tetap memuji penampilan Bencic. "Dia petenis hebat dan baru-baru ini bisa masuk 10 besar dunia. Ini benar-benar pertandingan terberat di babak pertama yang pernah saya mainkan," kata Serena.
Karenanya, lanjut Serena, untuk memenangkan pertandingan kekuatan diperlukan. "Mulai sekarang saya tak mau kalah. Setiap pertandingan, saya akan bermain dengan kesenangan. Itu jadi motivasi. Saya senang bisa bermain."
Di babak kedua Serena akan bertemu dengan Lucie Safarova yang sebelumnya berhasil menang atas Yanina Wickmayer dengan 6-3,6-7(9),6-1. Peluang lolos ke fase selanjutnya terbuka buat Serena. Pasalnya, dari catatan pertandingan selama ini Serena belum sekali pun menelan kekalahan dari sembilan pertemuan.
(bbk)