Belum Setahun di Arena Tinju Pro, Fowler Tak Mau Tergesa-gesa
A
A
A
LIVERPOOL - Belum genap satu tahun memasuki arena tinju profesional, Anthony Fowler enggan untuk terlalu tergesa-gesa dalam mengarungi kariernya. Petinju kelas menengah junior (kelas welter super) asal Liverpool, Inggris itu lebih ingin untuk menambah jam terbangnya terlebih dahulu.
Berbekal karier amatir yang cukup bagus, seperti menyabet perunggu di kejuaraan dunia 2013 dan rekor 190-19 , Fowler memutuskan menjadi profesional di tahun lalu. Duel profesional pertamanya terjadi pada akhir Mei 2017. Menghadapi Arturs Geikins, Fowler meraih kemenangan TKO di ronde pertama.
Sejauh ini, petinju 27 tahun itu berhasil memenangkan seluruh lima pertarungan pertamanya, dan empat di antaranya diselesaikan dengan KO/TKO. Fowler pun bersikeras bahwa dia hanya mengambil beberapa hal dalam satu waktu, meskipun ada peluang buatnya untuk melaju lebih kencang.
Salah satu hal yang membuatnya memilih untuk bersabar adalah banyaknya petinju berpotensi yang langsung menghilang begitu cepat, karena terlalu terburu-buru. "Saya sadar bahwa saya akan maju dengan cepat, tapi saya ingin memastikan saya tidak terburu-buru dalam karier saya dan merugi," ucapnya di Sky Sports.
(Baca juga: Fowler Bertekad Menjadi Nomor Wahid di Liverpool )
"Beberapa petinju melangkah terlalu cepat karena kurangnya pengalaman, itu adalah sesuatu yang tidak bisa Anda beli," sambung saudara sepupu pesepakbola legendaris Liverpool, Robbie Fowler.
Fowler akan kembali beraksi di dalam ring Echo Arena di Liverpool pada akhir pekan ini. Dia akan melakoni laga delapan ronde pertamanya dengan lawan yang belum disebutkan. Fowler akan tampil di undercard acara petinju senegaranya, Amir "King" Khan melawan petinju Kanada, Phil Lo Greco alias The Italian Senastion.
"Saya sudah menjalani 209 laga amatir namun hanya tiga ronde setiap waktu, sekarang, saya melakukan delapan ronde, ini adalah pertandingan yang berbeda," ungkapnya.
Pemilik julukan The Machine ini berencana untuk dua kali tampil di pertarungan delapan ronde, dan kemudian memainkan duel 10 ronde. Selanjutnya, dia akan melihat ke mana akan menuju. "Saya ingin memiliki sabuk juara pada akhir tahun , kita akan lihat bagaimana kelanjutannya," kata dia.
"Ambisi jangka panjang saya adalah memenangkan gelar juara di kelas saya, kemudian naik. Akan tetapi kami mengambil satu langkah pada suatu waktu, kami akan mencoba dan mendapatkan yang pertama dari Inggris," pungkasnya.
Berbekal karier amatir yang cukup bagus, seperti menyabet perunggu di kejuaraan dunia 2013 dan rekor 190-19 , Fowler memutuskan menjadi profesional di tahun lalu. Duel profesional pertamanya terjadi pada akhir Mei 2017. Menghadapi Arturs Geikins, Fowler meraih kemenangan TKO di ronde pertama.
Sejauh ini, petinju 27 tahun itu berhasil memenangkan seluruh lima pertarungan pertamanya, dan empat di antaranya diselesaikan dengan KO/TKO. Fowler pun bersikeras bahwa dia hanya mengambil beberapa hal dalam satu waktu, meskipun ada peluang buatnya untuk melaju lebih kencang.
Salah satu hal yang membuatnya memilih untuk bersabar adalah banyaknya petinju berpotensi yang langsung menghilang begitu cepat, karena terlalu terburu-buru. "Saya sadar bahwa saya akan maju dengan cepat, tapi saya ingin memastikan saya tidak terburu-buru dalam karier saya dan merugi," ucapnya di Sky Sports.
(Baca juga: Fowler Bertekad Menjadi Nomor Wahid di Liverpool )
"Beberapa petinju melangkah terlalu cepat karena kurangnya pengalaman, itu adalah sesuatu yang tidak bisa Anda beli," sambung saudara sepupu pesepakbola legendaris Liverpool, Robbie Fowler.
Fowler akan kembali beraksi di dalam ring Echo Arena di Liverpool pada akhir pekan ini. Dia akan melakoni laga delapan ronde pertamanya dengan lawan yang belum disebutkan. Fowler akan tampil di undercard acara petinju senegaranya, Amir "King" Khan melawan petinju Kanada, Phil Lo Greco alias The Italian Senastion.
"Saya sudah menjalani 209 laga amatir namun hanya tiga ronde setiap waktu, sekarang, saya melakukan delapan ronde, ini adalah pertandingan yang berbeda," ungkapnya.
Pemilik julukan The Machine ini berencana untuk dua kali tampil di pertarungan delapan ronde, dan kemudian memainkan duel 10 ronde. Selanjutnya, dia akan melihat ke mana akan menuju. "Saya ingin memiliki sabuk juara pada akhir tahun , kita akan lihat bagaimana kelanjutannya," kata dia.
"Ambisi jangka panjang saya adalah memenangkan gelar juara di kelas saya, kemudian naik. Akan tetapi kami mengambil satu langkah pada suatu waktu, kami akan mencoba dan mendapatkan yang pertama dari Inggris," pungkasnya.
(nug)