Tiga Jurus Maut Laskar Sambernyawa
A
A
A
SOLO - Skuad Persis Solo menyiapkan tiga formasi saat mengarungi Divisi Utama 2015. Skema bermain akan ditentukan dengan mempertimbangkan kekuatan lawan, baik itu saat bermain di kandang maupun tandang.
Dalam laga uji coba kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, akhir pekan lalu, Ferry Anto dan kawan-kawan menggunakan formasi 5-4-1 atau lebih banyak menumpuk pemain di belakang.
Sementara ketika leg pertama uji coba di Stadion Manahan Solo, Laskar Sambernyawa berani bermain terbuka atau lebih ofensif dengan memeragakan formasi 4-4-2.
Dari percobaan utak-atik formasi bermain, ternyata hasilnya masih jauh dari harapan. Persiapan yang minim, menjadi salah satu pemicu kekuatan tim dengan jersey merah-merah ini belum solid. Apalagi, musim ini hampir dari separuh dari total pemain yang direkomendasikan merupakan wajah-wajah baru, tentunya harus mempertimbangkan banyak karakter bermain penggawa anyar.
''Saya menangani tim ini baru satu bulan dan uji coba tim selevel baru dua kali. Masih butuh waktu, karena persiapan musim lalu sampai empat bulan,” kata Pelatih Persis Aris Budi Sulistyo, saat dihubungi Senin (23/2).
Dua kali uji coba dengan tim selevel yang dilakoni Persis, hasilnya belum begitu memuaskan. Saat menjamu PSIS di Stadion Manahan, hanya bisa bermain imbang 1-1. Kemudian giliran bermain di Semarang menghadapi Mahesa Jenar, harus takluk 3-0.
Menurut Aris, yang masih harus dibenahi anak asuhnya adalah mental bertanding. Para pemainnya masih demam panggung, sehingga kurang bisa tenang dalam mengolah bola. Sementara organisasi permainan, baik itu saat bertahan maupun menyerang juga masih perlu dipoles.
''Kita akan mencoba bermain dengan lawan yang levelnya di atas. 26 Februari nanti kita akan uji coba dengan Sriwijaya FC,” ujarnya.
Aris menuturkan, beberapa formasi berbeda yang diterapkan dalam dua laga uji coba ini merupakan bagian dari strategi, apakah akan bermain ofensif atau defensif. Kalau bermain di rumah sendiri, tentu pihaknya akan lebih terbuka. ''Kita perlu banyak menyerang, agar bisa memenangkan pertandingan,” terangnya.
Kabar baik di tubuh Persis, manajemen kini telah melakukan negosiasi terhadap pemain mulai Senin (23/2) sampai hari berikutnya. Bahkan hingga malam hari, proses penawaran kontrak bermain akan dilakukan oleh pengurus caretaker untuk memberikan kejelasan status. Karena jika dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan, hal ini bisa membuat pemain tidak nyaman.
''Saya sudah diberi tahu oleh manajemen, Senin (23/2) negosiasi sudah dimulai sampai malam. Harapan saya secepatnya lebih baik,''ujar mantan pelatih Persik Kediri itu.
Dalam laga uji coba kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, akhir pekan lalu, Ferry Anto dan kawan-kawan menggunakan formasi 5-4-1 atau lebih banyak menumpuk pemain di belakang.
Sementara ketika leg pertama uji coba di Stadion Manahan Solo, Laskar Sambernyawa berani bermain terbuka atau lebih ofensif dengan memeragakan formasi 4-4-2.
Dari percobaan utak-atik formasi bermain, ternyata hasilnya masih jauh dari harapan. Persiapan yang minim, menjadi salah satu pemicu kekuatan tim dengan jersey merah-merah ini belum solid. Apalagi, musim ini hampir dari separuh dari total pemain yang direkomendasikan merupakan wajah-wajah baru, tentunya harus mempertimbangkan banyak karakter bermain penggawa anyar.
''Saya menangani tim ini baru satu bulan dan uji coba tim selevel baru dua kali. Masih butuh waktu, karena persiapan musim lalu sampai empat bulan,” kata Pelatih Persis Aris Budi Sulistyo, saat dihubungi Senin (23/2).
Dua kali uji coba dengan tim selevel yang dilakoni Persis, hasilnya belum begitu memuaskan. Saat menjamu PSIS di Stadion Manahan, hanya bisa bermain imbang 1-1. Kemudian giliran bermain di Semarang menghadapi Mahesa Jenar, harus takluk 3-0.
Menurut Aris, yang masih harus dibenahi anak asuhnya adalah mental bertanding. Para pemainnya masih demam panggung, sehingga kurang bisa tenang dalam mengolah bola. Sementara organisasi permainan, baik itu saat bertahan maupun menyerang juga masih perlu dipoles.
''Kita akan mencoba bermain dengan lawan yang levelnya di atas. 26 Februari nanti kita akan uji coba dengan Sriwijaya FC,” ujarnya.
Aris menuturkan, beberapa formasi berbeda yang diterapkan dalam dua laga uji coba ini merupakan bagian dari strategi, apakah akan bermain ofensif atau defensif. Kalau bermain di rumah sendiri, tentu pihaknya akan lebih terbuka. ''Kita perlu banyak menyerang, agar bisa memenangkan pertandingan,” terangnya.
Kabar baik di tubuh Persis, manajemen kini telah melakukan negosiasi terhadap pemain mulai Senin (23/2) sampai hari berikutnya. Bahkan hingga malam hari, proses penawaran kontrak bermain akan dilakukan oleh pengurus caretaker untuk memberikan kejelasan status. Karena jika dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan, hal ini bisa membuat pemain tidak nyaman.
''Saya sudah diberi tahu oleh manajemen, Senin (23/2) negosiasi sudah dimulai sampai malam. Harapan saya secepatnya lebih baik,''ujar mantan pelatih Persik Kediri itu.
(aww)