Perusahaan Sepatu Jerman Cemas Penjualan Menurun Gara-Gara Konflik Neymar Jr vs Alvaro
Sabtu, 26 September 2020 - 22:03 WIB
MUNICH - Perusahaan sepatu terkenal asal Jerman, Puma, takut terkena imbasnya dalam konflik yang melibatkan Neymar Jr dengan Alvaro Gonzalez. Pasalnya, ada laporan bahwa kedua pemain itu bakal dikenai sanksi larangan 10 pertandingan jika terbukti bersalah.
Sekadar informasi, Neymar belum lama ini baru saja menandatangani kontrak dengan Puma. Itu hanya berselang dua pekan setelah bintang Paris Saint Germain ( PSG ) mengakhiri kerja sama 15 tahun dengan Nike yang bernilai 95 juta euro (Rp1,6 triliun) per tahun. (Baca juga: Alvaro dan Neymar Terancam Sanksi 10 Pertandingan )
Tetapi masalah yang menimpa Neymar setelah terlibat pertengkaran dengan Alvaro saat PSG kalah melawan Marseille saat menjalani laga Ligue 1 bertajuk Le Classique di Parc des Princes, Senin (14/9) dini hari WIB. (Baca juga: Neymar dan Fabregas Dukung Messi Semprot Dewan Direksi Barcelona )
Menurut laporan AS Sport seperti mengutip LEquipe, Selasa (22/9), dua pemain bisa dikenai sanksi 10 larangan bermain di Ligue 1. Saat ini Ligue de Football Professionnel (LFP) sedang mengkaji semua informasi terkait perselisihan Alvaro dan Neymar ketika Paris Saint Germain kalah melawan Marseille saat menjalani laga Ligue 1 bertajuk Le Classique di Parc des Princes.
Merujuk pada Pasal 9 peraturan LFP mengenai penghinaan apa pun yang didasarkan pada ideologi, ras, kebangsaan, atau etnis dapat dikenakan antara sembilan dan sepuluh hukuman. Artinya, Alvaro yang diduga melontarkan kata-kata rasis pada Neymar bakal dijatuhi 10 pertandingan.
Hal yang sama juga bakal dialami Neymar. Namun demikian, LFP belum menentukan tanggal terkait kapan putusan itu dijatuhkan pada dua pemain profesional Ligue 1. Kasus yang menimpa Neymar inilah yang membuat merek sepatu asal Jerman khawatir sanksi benar-benar dijatuhkan pada pemain asal Brasil tersebut.
Tentunya, jika itu terjadi maka bisa menyebabkan kerugian yang signifikan dalam hal pendapatan. Dikutip dari Marca, Sabtu (26/9/2020), jika Neymar dikenai sanksi, Puma bisa mengalami kerugian bersejarah, karena mereknya akan mengalami kemunduran yang signifikan karena penghinaan rasis dan homofobik oleh duta merek mereka.
Sekadar informasi, Neymar belum lama ini baru saja menandatangani kontrak dengan Puma. Itu hanya berselang dua pekan setelah bintang Paris Saint Germain ( PSG ) mengakhiri kerja sama 15 tahun dengan Nike yang bernilai 95 juta euro (Rp1,6 triliun) per tahun. (Baca juga: Alvaro dan Neymar Terancam Sanksi 10 Pertandingan )
Tetapi masalah yang menimpa Neymar setelah terlibat pertengkaran dengan Alvaro saat PSG kalah melawan Marseille saat menjalani laga Ligue 1 bertajuk Le Classique di Parc des Princes, Senin (14/9) dini hari WIB. (Baca juga: Neymar dan Fabregas Dukung Messi Semprot Dewan Direksi Barcelona )
Menurut laporan AS Sport seperti mengutip LEquipe, Selasa (22/9), dua pemain bisa dikenai sanksi 10 larangan bermain di Ligue 1. Saat ini Ligue de Football Professionnel (LFP) sedang mengkaji semua informasi terkait perselisihan Alvaro dan Neymar ketika Paris Saint Germain kalah melawan Marseille saat menjalani laga Ligue 1 bertajuk Le Classique di Parc des Princes.
Merujuk pada Pasal 9 peraturan LFP mengenai penghinaan apa pun yang didasarkan pada ideologi, ras, kebangsaan, atau etnis dapat dikenakan antara sembilan dan sepuluh hukuman. Artinya, Alvaro yang diduga melontarkan kata-kata rasis pada Neymar bakal dijatuhi 10 pertandingan.
Hal yang sama juga bakal dialami Neymar. Namun demikian, LFP belum menentukan tanggal terkait kapan putusan itu dijatuhkan pada dua pemain profesional Ligue 1. Kasus yang menimpa Neymar inilah yang membuat merek sepatu asal Jerman khawatir sanksi benar-benar dijatuhkan pada pemain asal Brasil tersebut.
Tentunya, jika itu terjadi maka bisa menyebabkan kerugian yang signifikan dalam hal pendapatan. Dikutip dari Marca, Sabtu (26/9/2020), jika Neymar dikenai sanksi, Puma bisa mengalami kerugian bersejarah, karena mereknya akan mengalami kemunduran yang signifikan karena penghinaan rasis dan homofobik oleh duta merek mereka.
(mirz)
tulis komentar anda