Menikmati Piala Dunia 2022 dan Belajar Sejarah Islam di MIA
Rabu, 09 November 2022 - 15:33 WIB
DOHA - Qatar resmi membuka Museum of Islamic Art (MIA) setelah menjalai proses renovasi selama 18 bulan. Dibukanya museum Islam bersejarah terbesar di dunia ini untuk memanjakan para penggemar selama menikmati Piala Dunia 2022 .
"MIA adalah museum utama seni Islam di luar Barat, dan kami mencakup seluruh dunia Islam, jadi kami sadar akan hal itu ketika kami melihat alur cerita kami," kata Julia Gonnella selaku direktur museum dikutip dari The New York Times.
Qatar siap menyambut lebih dari satu juta pengunjung selama Piala Dunia 2022 berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember. Karena itu, tuan rumah berusaha untuk memanjakan penggemar sepak bola dari seluruh dunia, salah satunya dengan membuka museum Islam bersejarah terbesar di dunia.
BACA JUGA: Kisah Mengerikan Virgil van Dijk saat Dekati Kematian
Nantinya para penggemar sepak bola bisa menikmati sekaligus belajar tentang sejarah Islam dengan pandangan ke masa depan. "Penonton lokal belajar tentang sejarah Islam dengan pandangan ke masa depan. Tapi untuk penonton internasional, di sinilah mereka belajar tentang dunia Islam, dulu dan sekarang," sambung Julia Gonnella.
Perpaduan masa lalu dan masa kini telah menjadi bagian dari misi museum seluas 376.740 kaki persegi sejak dibuka pada 2008. Bangunan ini merupakan karya I.M. Pei, yang terletak di sebuah pulau buatan di lepas pantai utama tepi laut Doha.
Tapi sekarang bangunan berlantai lima ini telah mendesain ulang koleksinya, dengan sekitar dua pertiga dari seribu pameran baru di museum. "Dulu hanya tentang seni, sekarang tentang budaya. Kami benar-benar ingin menceritakan kisah di balik mahakarya," tutur Julia.
BACA JUGA: Elkan Baggott Bikin Pelatih Brentford Frustrasi setelah Disingkirkan Gillingham dari Piala Liga Inggris
Dengan dibukanya museum Islam bersejarah terbesar di dunia ini seakan memberi kesempatan kepada pejabat museum untuk mencoba menyatukan banyak untaian sejarah Islam kuno dan baru serta memperkuat ruang lingkup dan dampak yang dimiliki budaya Islam di sebagian besar planet ini.
"Di satu sisi audiens pertama kami adalah Qatar, karena saya percaya museum memiliki misi lokal. Tapi ini satu-satunya museum di Timur Tengah yang benar-benar mencakup seluruh dunia Islam. Sebagian besar museum lain fokus pada Islam di negara mereka," tegas Julia Gonnella.
Lihat Juga: Teganya Mantan Istri Palacios! Jersey dan Medali Emas Piala Dunia 2022 Dijual untuk Bayar Cicilan
"MIA adalah museum utama seni Islam di luar Barat, dan kami mencakup seluruh dunia Islam, jadi kami sadar akan hal itu ketika kami melihat alur cerita kami," kata Julia Gonnella selaku direktur museum dikutip dari The New York Times.
Qatar siap menyambut lebih dari satu juta pengunjung selama Piala Dunia 2022 berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember. Karena itu, tuan rumah berusaha untuk memanjakan penggemar sepak bola dari seluruh dunia, salah satunya dengan membuka museum Islam bersejarah terbesar di dunia.
BACA JUGA: Kisah Mengerikan Virgil van Dijk saat Dekati Kematian
Nantinya para penggemar sepak bola bisa menikmati sekaligus belajar tentang sejarah Islam dengan pandangan ke masa depan. "Penonton lokal belajar tentang sejarah Islam dengan pandangan ke masa depan. Tapi untuk penonton internasional, di sinilah mereka belajar tentang dunia Islam, dulu dan sekarang," sambung Julia Gonnella.
Perpaduan masa lalu dan masa kini telah menjadi bagian dari misi museum seluas 376.740 kaki persegi sejak dibuka pada 2008. Bangunan ini merupakan karya I.M. Pei, yang terletak di sebuah pulau buatan di lepas pantai utama tepi laut Doha.
Tapi sekarang bangunan berlantai lima ini telah mendesain ulang koleksinya, dengan sekitar dua pertiga dari seribu pameran baru di museum. "Dulu hanya tentang seni, sekarang tentang budaya. Kami benar-benar ingin menceritakan kisah di balik mahakarya," tutur Julia.
BACA JUGA: Elkan Baggott Bikin Pelatih Brentford Frustrasi setelah Disingkirkan Gillingham dari Piala Liga Inggris
Dengan dibukanya museum Islam bersejarah terbesar di dunia ini seakan memberi kesempatan kepada pejabat museum untuk mencoba menyatukan banyak untaian sejarah Islam kuno dan baru serta memperkuat ruang lingkup dan dampak yang dimiliki budaya Islam di sebagian besar planet ini.
"Di satu sisi audiens pertama kami adalah Qatar, karena saya percaya museum memiliki misi lokal. Tapi ini satu-satunya museum di Timur Tengah yang benar-benar mencakup seluruh dunia Islam. Sebagian besar museum lain fokus pada Islam di negara mereka," tegas Julia Gonnella.
Lihat Juga: Teganya Mantan Istri Palacios! Jersey dan Medali Emas Piala Dunia 2022 Dijual untuk Bayar Cicilan
(yov)
tulis komentar anda