Sempat Frustrasi Gara-gara Frank Martin, Shakur Stevenson Kini Mantap Sambut Edwin De Los Santos
loading...
A
A
A
LAS VEGAS - Perasaan Shakur Stevenson benar-benar campur aduk. Juara dunia tinju dua divisi itu sempat berbunga-bunga ketika Frank Martin akan bertarung dengannya. Dia sendiri sudah bersusah payah memburu nama-nama petinju elit di kelas ringan.
Namun, rasa bahagia seketika berubah menjadi kecewa dan frustrasi. Pasalnya, Martin juga berpaling dari rencana pertarungan. Padahal, seperti dilaporkan Boxing Scene, baik Stevenson maupun Martin telah meyetujui persyaratan, dan tampaknya akan bertarung pada pertengahan November.
Stevenson sangat tidak mempercayai keputusan Martin tersebut. Petinju bernama lengkap Ash-Shakur Nafi-Shahid Stevenson itu akhirnya terpaksa beralih ke mode perebutan. Di tengah berkecamuknya rasa frustrasinya, petinju Republik Dominika, Edwin De Los Santos melambaikan tangannya kepada Stevenson.
Meskipun mulanya tidak begitu tertarik dengan kemungkinan menghadapi penantang dengan peringkat tinggi itu, namun Stevenson akhirnya menerima laga versus De Los Santos. Karena tidak banyak pilihan lagi.
De Los Santos mungkin bisa menutup perasaan kecewa Stevenson. Seperti dilaporkan Mike Coppinger dari ESPN, baik Stevenson dan De Los Santos telah menyetujui persyaratan. Meskipun belum ada yang resmi, semua tanda menunjukkan bahwa keduanya akan berlaga pada November nanti.
Stevenson telah meluangkan waktu untuk mempertimbangkan semuanya. Tidak ada keraguan bahwa dia ingin berbagi ring dengan Martin. Setidaknya De Los Santos merupakan petarung yang lebih baik dari atas sampai bawah.
"Petarung ini memiliki hati yang lebih besar dari yang lain," tulis Stevenson di akun media sosialnya.
"Dan sejujurnya, saya yakin dia adalah petarung yang lebih baik dari petarung yang tidak punya nyali dan mengundurkan diri," paparnya.
De Los Santos (16-1, 14KO) sendiri saat ini berada dalam performa terbaiknya. Setelah menelan kekalahan split decision dari William Foster III pada Januari 2022, petinju 23 tahun itu berhasil meraih 3 kemenangan beruntun, 2 di antaranya mematahkan rekor tak terkalahkan lawan-lawannya.
Stevenson pun merasa puas dengan pemilihan lawannya, setelah kesulitan mendapat pertarungan melawan nama besar. Kini, saatnya mengunci kemenangan bagi petinju 26 tahun itu.
"Saya tidak menghindar, mari kita mulai, Edwin De Los Santos," ungkap Stevenson.
Untuk diketahui, Stevenson dinilai banyak pihak sebagai petinju yang ahli dalam bertahan dengan penempatan waktu serangan yang unik. Sejak debut pada April 2017, Stevenson telah mengukir rekor tarunga 20-0 (10KO).
Namun, rasa bahagia seketika berubah menjadi kecewa dan frustrasi. Pasalnya, Martin juga berpaling dari rencana pertarungan. Padahal, seperti dilaporkan Boxing Scene, baik Stevenson maupun Martin telah meyetujui persyaratan, dan tampaknya akan bertarung pada pertengahan November.
Stevenson sangat tidak mempercayai keputusan Martin tersebut. Petinju bernama lengkap Ash-Shakur Nafi-Shahid Stevenson itu akhirnya terpaksa beralih ke mode perebutan. Di tengah berkecamuknya rasa frustrasinya, petinju Republik Dominika, Edwin De Los Santos melambaikan tangannya kepada Stevenson.
Meskipun mulanya tidak begitu tertarik dengan kemungkinan menghadapi penantang dengan peringkat tinggi itu, namun Stevenson akhirnya menerima laga versus De Los Santos. Karena tidak banyak pilihan lagi.
De Los Santos mungkin bisa menutup perasaan kecewa Stevenson. Seperti dilaporkan Mike Coppinger dari ESPN, baik Stevenson dan De Los Santos telah menyetujui persyaratan. Meskipun belum ada yang resmi, semua tanda menunjukkan bahwa keduanya akan berlaga pada November nanti.
Stevenson telah meluangkan waktu untuk mempertimbangkan semuanya. Tidak ada keraguan bahwa dia ingin berbagi ring dengan Martin. Setidaknya De Los Santos merupakan petarung yang lebih baik dari atas sampai bawah.
"Petarung ini memiliki hati yang lebih besar dari yang lain," tulis Stevenson di akun media sosialnya.
"Dan sejujurnya, saya yakin dia adalah petarung yang lebih baik dari petarung yang tidak punya nyali dan mengundurkan diri," paparnya.
De Los Santos (16-1, 14KO) sendiri saat ini berada dalam performa terbaiknya. Setelah menelan kekalahan split decision dari William Foster III pada Januari 2022, petinju 23 tahun itu berhasil meraih 3 kemenangan beruntun, 2 di antaranya mematahkan rekor tak terkalahkan lawan-lawannya.
Stevenson pun merasa puas dengan pemilihan lawannya, setelah kesulitan mendapat pertarungan melawan nama besar. Kini, saatnya mengunci kemenangan bagi petinju 26 tahun itu.
"Saya tidak menghindar, mari kita mulai, Edwin De Los Santos," ungkap Stevenson.
Untuk diketahui, Stevenson dinilai banyak pihak sebagai petinju yang ahli dalam bertahan dengan penempatan waktu serangan yang unik. Sejak debut pada April 2017, Stevenson telah mengukir rekor tarunga 20-0 (10KO).
(nug)