Tentang Mario Aji: Dari Trik Obati Rindu Masakan Indonesia hingga Target Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apa rasanya menjalani karier di dunia balap jauh dari keluarga dan kampung halaman? Itulah yang dirasakan Mario Suryo Aji saat tampil di FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2020.
Lantaran rutinitas yang padat membuat Mario Aji hanya seminggu sekali mengobati kerinduan untuk mencicipi masakan Indonesia. Meskipun demikian, itu tak dijadikannya sebagai kendala. (Baca juga: Lorenzo Bilang Agresivitas Mario Aji Mirip Marquez )
"Kalau makanan sih normal ya, mungkin di sini (Eropa) jarang makan nasi dan diganti roti. Tapi makanan protein selama di Eropa justru lebih banyak ketimbang di Indonesia. Jadi gizi semua sudah tercukupi buat latihan dan lain-lain," ungkap saat jumpa pers via Zoom, Selasa (3/11/2020).
"Untuk mengobati kerinduan (makanan Indonesia), mungkin saya setiap weekend suka mampir ke restoran Indonesia di center Barcelona. Jadi kalau rindu saya bisa datang ke sana," tambahnya.
Sekadar informasi, Mario Aji baru saja menyelesaikan FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2020. Pembalap yang dikenal dengan julukan Super Mario itu menutup kejuaraan dengan berada di peringkat 16 pada klasemen akhir dengan raihan 23 poin. (Baca juga: Stoner Nyinyir Rossi yang Pilih Bertahan di MotoGP )
Itu merupakan sebuah pencapaian yang bagus buat Mario Aji mengingat di awal ia sempat melewatkan balapan lantaran pandemi Covid-19 dan mengalami cedera (tangan kiri patah) ketika tampil di Jerez. Meski begitu, saling percaya menjadi salah satu kunci keberhasilan Mario Aji tampil mengesankan pada ajang CEV Moto3.
"Mungkin tidak terlalu sulit seperti yang orang lihat karena tim ini percaya kalau saya bisa. Dan saling percaya. Jadi tim percaya diri pada saya sebaliknya saya percaya dengan tim. Mungkin itu yang membuat performa saya bagus musim ini meskipun saya absen di seri awal."
Pada bagian yang sama, Rizky Christianto selaku Manager Motorsport Dept. PT Astra Honda Motor, berharap ke depannya Mario Aji bisa terus membanggakan Indonesia. "Seperti yang kita tahu bahwa Mario sudah menyelesaikan balapan CEV Moto3 musim ini dengan posisi 16 dan ini dikarenakan ada beberapa kendala di awal musim. Kita berharap ke depannya Mario bisa terus membanggakan Indonesia mengingat secara usia di masih sangat muda (16). Kita berharap yang baik untuk Mario ke depannya," jelasnya.
Mengenai status Mario Aji di ajang CEV Moto3 tahun depan, Rizky belum bisa memberikan informasi terlalu jauh. Menurutnya, masih ada beberapa pertimbangan yang menunggu kepastian.
"Tahun ini kan musim baru saja selesai, untuk ke depannya kami sebenarnya sudah ada beberapa pertimbangan cuma memang kami masih menunggu beberapa kepastian. Nanti kalau sudah pasti kita akan beri informasi."
Tentang target AHRT tahun depan di ajang CEV Moto3, Rizky berharap salah satu pembalap binaannya bisa mengharumkan nama Indonesia dengan keluar sebagai juara. Cuma, kata dia, ada satu faktor yang harus dipatuhi pembalap dan itu adalah improvment.
"Targetnya sih juara. Tapi balik lagi kalau kita melihat lebih jauh pada masih-masing pembalap tentunya di setiap kelas kita punya target berbeda. Cuma yang paling penting buat tim kita adalah improvment. Pembalap yang baik adalah pembalap yang mampu melakukan improvment supaya dapat memperbaiki hasil berikutnya. Jadi kalau tidak ada improvment mereka tidak akan berkembang dan itu yang saya tidak mau."
"Jadi target saya dan tim ada improvment dari setiap serinya. Nanti bisa terlihat pembalap mana yang bisa melakukan perbaikan dan hasil yang lebih baik dari waktu ke waktu. Itu yang paling penting," pungkas Rizky.
Lantaran rutinitas yang padat membuat Mario Aji hanya seminggu sekali mengobati kerinduan untuk mencicipi masakan Indonesia. Meskipun demikian, itu tak dijadikannya sebagai kendala. (Baca juga: Lorenzo Bilang Agresivitas Mario Aji Mirip Marquez )
"Kalau makanan sih normal ya, mungkin di sini (Eropa) jarang makan nasi dan diganti roti. Tapi makanan protein selama di Eropa justru lebih banyak ketimbang di Indonesia. Jadi gizi semua sudah tercukupi buat latihan dan lain-lain," ungkap saat jumpa pers via Zoom, Selasa (3/11/2020).
"Untuk mengobati kerinduan (makanan Indonesia), mungkin saya setiap weekend suka mampir ke restoran Indonesia di center Barcelona. Jadi kalau rindu saya bisa datang ke sana," tambahnya.
Sekadar informasi, Mario Aji baru saja menyelesaikan FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2020. Pembalap yang dikenal dengan julukan Super Mario itu menutup kejuaraan dengan berada di peringkat 16 pada klasemen akhir dengan raihan 23 poin. (Baca juga: Stoner Nyinyir Rossi yang Pilih Bertahan di MotoGP )
Itu merupakan sebuah pencapaian yang bagus buat Mario Aji mengingat di awal ia sempat melewatkan balapan lantaran pandemi Covid-19 dan mengalami cedera (tangan kiri patah) ketika tampil di Jerez. Meski begitu, saling percaya menjadi salah satu kunci keberhasilan Mario Aji tampil mengesankan pada ajang CEV Moto3.
"Mungkin tidak terlalu sulit seperti yang orang lihat karena tim ini percaya kalau saya bisa. Dan saling percaya. Jadi tim percaya diri pada saya sebaliknya saya percaya dengan tim. Mungkin itu yang membuat performa saya bagus musim ini meskipun saya absen di seri awal."
Pada bagian yang sama, Rizky Christianto selaku Manager Motorsport Dept. PT Astra Honda Motor, berharap ke depannya Mario Aji bisa terus membanggakan Indonesia. "Seperti yang kita tahu bahwa Mario sudah menyelesaikan balapan CEV Moto3 musim ini dengan posisi 16 dan ini dikarenakan ada beberapa kendala di awal musim. Kita berharap ke depannya Mario bisa terus membanggakan Indonesia mengingat secara usia di masih sangat muda (16). Kita berharap yang baik untuk Mario ke depannya," jelasnya.
Mengenai status Mario Aji di ajang CEV Moto3 tahun depan, Rizky belum bisa memberikan informasi terlalu jauh. Menurutnya, masih ada beberapa pertimbangan yang menunggu kepastian.
"Tahun ini kan musim baru saja selesai, untuk ke depannya kami sebenarnya sudah ada beberapa pertimbangan cuma memang kami masih menunggu beberapa kepastian. Nanti kalau sudah pasti kita akan beri informasi."
Tentang target AHRT tahun depan di ajang CEV Moto3, Rizky berharap salah satu pembalap binaannya bisa mengharumkan nama Indonesia dengan keluar sebagai juara. Cuma, kata dia, ada satu faktor yang harus dipatuhi pembalap dan itu adalah improvment.
"Targetnya sih juara. Tapi balik lagi kalau kita melihat lebih jauh pada masih-masing pembalap tentunya di setiap kelas kita punya target berbeda. Cuma yang paling penting buat tim kita adalah improvment. Pembalap yang baik adalah pembalap yang mampu melakukan improvment supaya dapat memperbaiki hasil berikutnya. Jadi kalau tidak ada improvment mereka tidak akan berkembang dan itu yang saya tidak mau."
"Jadi target saya dan tim ada improvment dari setiap serinya. Nanti bisa terlihat pembalap mana yang bisa melakukan perbaikan dan hasil yang lebih baik dari waktu ke waktu. Itu yang paling penting," pungkas Rizky.
(mirz)