Jorge Lorenzo : Diego Maradona Takkan Tergantikan

LUGANO - Tak akan tergantikan sosok Diego Maradona yang meninggal akibat serangan jantung. Jorge Lorenzo pun sangat mengagumi Maradona yang begitu berkarakter kuat.

Melalui akun Twitter-nya, Lorenzo menyampaikan dukacita terhadap kepergian Maradona. Mantan pembalap Yamaha, Ducati, dan Honda itu pun mengunggah foto Maradona beserta keterangan yang menyentuh hati. (Baca juga : Jejak Gol Maradona ke Gawang Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 )

Lorenzo tak ragu untuk menyebut Maradona sebagai salah satu atlet terhebat. Bukan hanya untuk dunia sepakbola, tetapi juga seluruh olahraga. Bahkan ia menilai tak ada sosok lain di dunia ini yang dapat menggantikan Maradona. (Baca juga : Demi Maradona, Lelaki Muda Ini Rela Gowes Sepeda Sejauh 2 Kilometer )

“Sangat menyedihkan, Diego Armando Maradona meninggalkan kami,” tulis Lorenzo pada akun Twitter-nya dilansir pada Kamis (26/11/2020).

“Salah satu atlet terhebat dalam sejarah olahraga dan mungkin yang terhebat dalam sejarah sepakbola,” tambahnya.

“Bakat, kepribadian, dan kepemimpinan yang unik. Tidak akan pernah ada Maradona yang lain,” lanjutnya.

Sebelum Lorenzo, pembalap MotoGP lainnya yakni Valentnino Rossi juga turut mengucapkan dukacita atas meninggalnya Maradona. Ia merasa kehilangan karena VR46 pernah berbagi momen dengan Maradona. (Baca juga : Luis Milla Kenang Latihan Bareng Maradona )

Begitu pula dengan juara dunia MotoGP sebanyak enam kali yakni Marc Marquez. Meski ia terlahir sebagai generasi berbeda, tetapi Marquez juga ikut merasa berduka dengan kepergian mantan pelatih Timnas Argentina tersebut. (Baca juga : Conte Sebut Maradona Puisi Sepak Bola, Zidane: Kami Semua Sangat Sedih )

Pada Rabu 25 November 2020, suasana duka pun menyelimuti dunia sepakbola setelah Maradona mengembuskan napas terakhir. Legenda sepakbola Argentina itu meninggal dunia karena serangan jantung.

Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun. Pada usia yang sudah setengah abad lebih 10 tahun itu, Maradona memang tak berada dalam kondisi yang sehat atau baik-baik saja. Sebelum meninggal, ia juga sempat menjalani operasi untuk hematoma subdural pada awal November 2020.