Hamza Rafia, Pemain Muslim yang Jadi Pahlawan Juventus
loading...
A
A
A
TURIN - Hamza Rafia baru saja mencuri perhatian setelah menjadi pahlawan Juventus . Pemain muslim berusia 21 tahun ini jadi penentu sukses Bianconeri ketika menumbangkan Genoa di babak 16 Besar Coppa Italia , Kamis (14/1/2021) dini hari WIB.
Hebatnya, Hamza Rafia mencetak gol kemenangan di laga debutnya bersama tim senior Juventus. Semenjak didatangkan Juventus U-23 dari Olympique Lyon B pada musim panas 2019, baru di laga dini hari tadilah, Hamza Rafia tampil di tim senior.
Meski besar di Prancis, Hamza Rafia lahir di Tunisia yang mayoritas warganya beragama Islam. Pernah pada musim panas 2020, Hamza Rafia menunjukkan dirinya sebagai Islam yang taat, tepatnya setelah membantu Juventus U-23 juara Coppa Italia Serie C.
"Alhamdulillah, trofi juara Coppa Italia Sere C. Insya Allah, selanjutnya playoff untuk promosi ke Serie B,” tulis Hamza Rafia di akun Twitter-nya, @hamzarafia10.
Hamza Rafia bukanlah pemain muslim pertama yang membela Juventus. Sebelum Hamza Rafia, ada sejumlah pemain Islam yang pernah dan masih memperkuat si Nyonya Tua.
Mereka ialah Miralem Pjanic, Merih Demiral, Sami Khedira, Zinedine Zidane, Paul Pogba, Emre Can, Mehdi Benatia, Kwadwo Asamoah, Mohamed Sissoko, Stephen Appiah, Armand Traore, Jean-Alain Boumsong, Hasan Salihamdizic, Nicolas Anelka dan Lilian Thuram.
Dari nama-nama di atas, beberapa di antaranya sukses besar bersama Juventus. Ambil contoh Paul Pogba.
Didatangkan gratis dari Manchester United pada musim panas 2012 (saat itu baru berusia 19 tahun), Pogba sanggup merebut status inti di lini tengah Juventus. Selama empat tahun (2012-2016) membela Juventus, Pogba turun dalam 178 pertandingan dengan koleksi 34 gol dan 40 assist.
Berkat bantuan gol dan assist Pogba, Juventus memenangkan delapan trofi, termasuk empat gelar Liga Italia. Performa apik itu membuat klub profesional pertama Pogba, Manchester United, memboyongnya ke Stadion Old Trafford pada musim panas 2016. Saat itu demi membawa pulang Pogba, manajemen The Red Devils memecahkan rekor transfer dunia dengan mengeluarkan 89 juta pounds (Rp1,63 triliun)
Kesuksesan yang tidak kalah jauh berbeda dicatatkan Zidane. Zidane merupakan maestro sepakbola. Tiap kali menguasai bola, selalu ada keajaiban yang dihadirkan dari kaki gelandang berpaspor Prancis tersebut. Tercatat, Zizou –sapaan akrab Zidane– lima musim (1996-2001) membela Juventus.
Dalam kurun tersebut, Zidane yang kala itu mengenakan nomor punggung 21 mencetak 31 gol dan 36 assist dari 212 pertandingan di semua kompetisi. Total selama lima musim berseragam si Nyonya Tua, Zidane yang kini menangani Real Madrid memberikan enam trofi, dan dua di antaranya merupakan gelar Liga Italia.
Hanya saja, Zidane tak pernah membawa Juventus juara Liga Champions. Pencapaian terbaik Zidane bersama Juventus di Liga Champions ialah menjadi runner-up pada 1996-1997 dan 1997-1998.
Lihat Juga: Bersedia Potong Gaji, Kepindahan Chiesa ke Barcelona Diprediksi Terjadi Pekan Terakhir Bursa Transfer
Hebatnya, Hamza Rafia mencetak gol kemenangan di laga debutnya bersama tim senior Juventus. Semenjak didatangkan Juventus U-23 dari Olympique Lyon B pada musim panas 2019, baru di laga dini hari tadilah, Hamza Rafia tampil di tim senior.
Meski besar di Prancis, Hamza Rafia lahir di Tunisia yang mayoritas warganya beragama Islam. Pernah pada musim panas 2020, Hamza Rafia menunjukkan dirinya sebagai Islam yang taat, tepatnya setelah membantu Juventus U-23 juara Coppa Italia Serie C.
"Alhamdulillah, trofi juara Coppa Italia Sere C. Insya Allah, selanjutnya playoff untuk promosi ke Serie B,” tulis Hamza Rafia di akun Twitter-nya, @hamzarafia10.
Hamza Rafia bukanlah pemain muslim pertama yang membela Juventus. Sebelum Hamza Rafia, ada sejumlah pemain Islam yang pernah dan masih memperkuat si Nyonya Tua.
Mereka ialah Miralem Pjanic, Merih Demiral, Sami Khedira, Zinedine Zidane, Paul Pogba, Emre Can, Mehdi Benatia, Kwadwo Asamoah, Mohamed Sissoko, Stephen Appiah, Armand Traore, Jean-Alain Boumsong, Hasan Salihamdizic, Nicolas Anelka dan Lilian Thuram.
Dari nama-nama di atas, beberapa di antaranya sukses besar bersama Juventus. Ambil contoh Paul Pogba.
Didatangkan gratis dari Manchester United pada musim panas 2012 (saat itu baru berusia 19 tahun), Pogba sanggup merebut status inti di lini tengah Juventus. Selama empat tahun (2012-2016) membela Juventus, Pogba turun dalam 178 pertandingan dengan koleksi 34 gol dan 40 assist.
Berkat bantuan gol dan assist Pogba, Juventus memenangkan delapan trofi, termasuk empat gelar Liga Italia. Performa apik itu membuat klub profesional pertama Pogba, Manchester United, memboyongnya ke Stadion Old Trafford pada musim panas 2016. Saat itu demi membawa pulang Pogba, manajemen The Red Devils memecahkan rekor transfer dunia dengan mengeluarkan 89 juta pounds (Rp1,63 triliun)
Kesuksesan yang tidak kalah jauh berbeda dicatatkan Zidane. Zidane merupakan maestro sepakbola. Tiap kali menguasai bola, selalu ada keajaiban yang dihadirkan dari kaki gelandang berpaspor Prancis tersebut. Tercatat, Zizou –sapaan akrab Zidane– lima musim (1996-2001) membela Juventus.
Dalam kurun tersebut, Zidane yang kala itu mengenakan nomor punggung 21 mencetak 31 gol dan 36 assist dari 212 pertandingan di semua kompetisi. Total selama lima musim berseragam si Nyonya Tua, Zidane yang kini menangani Real Madrid memberikan enam trofi, dan dua di antaranya merupakan gelar Liga Italia.
Hanya saja, Zidane tak pernah membawa Juventus juara Liga Champions. Pencapaian terbaik Zidane bersama Juventus di Liga Champions ialah menjadi runner-up pada 1996-1997 dan 1997-1998.
Lihat Juga: Bersedia Potong Gaji, Kepindahan Chiesa ke Barcelona Diprediksi Terjadi Pekan Terakhir Bursa Transfer
(bbk)