Inter Hantam Torino, Cristian Stellini: Eriksen dan Sanchez Bikin Perbedaan
loading...
A
A
A
TURIN - Asisten Pelatih Inter Milan Cristian Stellini mengakui Christian Eriksen dan Alexis Sanchez membuat perbedaan dalam kemenangan Nerazzurri 2-1 atas Torino . Eriksen, mantan pemain Tottenham dan Arsenal, tampil dari bangku cadangan pada babak kedua laga Serie A 2020/2021 di Stadio Grande Torino dalam, Minggu (14/3/2021) malam WIB.
Inter harus menunggu hingga babak kedua untuk memastikan kemenangan. Romelu Lukaku membuka gol menit ke-62 dari titik penalti. Namun, dibalas Torino melalui Antonio Sanabria menit ke-70. Lautaro Martinez memastikan Nerazzurri menang menit ke-85.
.
“Kemenangan ini penting melawan tim yang bertahan. Mereka tidak banyak kebobolan,” kata Stellini kepada Sky Sport Italia seperti dilansit football-italia.
“Kami membutuhkan satu episode untuk memecahkan kebuntuan. Kami beruntung mendapatkan tendangan penalti itu dan kemudian kami melakukannya dengan baik ketika kami mencetak gol kedua," lanjutnya.
.
“Sanchez dan Eriksen mengubah permainan. Kami tahu itu. Eriksen siap, meski dengan beberapa masalah fisik. Kami sudah menyiapkannya pekan ini. Kami tahu mereka bisa berbahaya dari bangku cadangan."
.
“Eriksen telah mengubah penampilannya. Dia selalu berusaha keras. Pada awalnya, mungkin sulit untuk beradaptasi dengan jenis sepak bola yang berbeda, tetapi sekarang dia beradaptasi dengan baik."
.
Berkat kemenangan 2-1 atas Torino itu, lantas kini Inter semakin mantap berdiri di punca klasemen sementara Liga Italia 2020-2021. Inter tepatnya berada di posisi pertama dengan total raihan 65 poin.
Jalannya pertandingan babak pertama, Inter yang bermain di kandang Torino, yakni di Stadion Olimpico Torino itu sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan cukup baik. Mereka mampu menguasai perolehan bola jauh lebih banyak dari tim tuan rumah.
Kendati begitu, kukuhnya lini belakang Torino pada akhirnya membuat Romelu Lukaku dan kawan-kawan tak bisa melepaskan tendangan dengan mudah ke gawang klub berjuluk Il Toro tersebut. Bahkan sampai laga memasuki menit ke-40 saja, Inter benar-benar tak memiliki kesempatan emas.
Inter tak bisa melepaskan tendangan yang tepat ke arah gawang di babak pertama tersebut. Hal itu membuktikan betapa kuatnya lini pertahanan Torino.
Hal berbeda justru diperlihatkan Torino. Mereka yang sebenarnya hanya memiliki kesempatan menyerang yang sangat sedikit justru mampu membuat satu peluang emas.
Meski peluang emas itu gagal dikonversikan menjadi gol, namun setidaknya Torino memperlihatkan gaya menyerang mereka jauh lebih efektif ketimbang Inter. Nerazzurri yang memegang bola lebih banyak justru tak bisa berbuat apa-apa di babak pertama tersebut. Babak pertama pun berakhir 0-0.
Pada babak kedua, Inter mencoba bangkit dan bermain lebih baik lagi. Inter lebih giat membangun serangan dan menciptakan peluang sebanyak mungkin. Usaha mereka itu pun pada akhirnya terbayarkan dengan manis di menit 62.
Inter dihadiahi tendangan penalti oleh wasit karena Izzo telah melanggar Lautaro Martinez di kotak terlarang. Romelu Lukaku yang mengambil tendangan penalti itu lantas berhasil membuat skor berubah menjad 1-0 untuk keunggulan Inter.
Kendati begitu, keunggulan Inter hanya berlangsung sementara saja. Sebab Pada menit 70, Torino sukses menyamakan kedudukan lewat aksi Antonio Sanabria. Skor pun kembali sama kuat.
Tentunya melihat skor itu, Inter kembali menggempur pertahanan Torino. Lautaro Martinez pun sukses menjadi pahlawan karena mampu menciptakan gol kemenangan di menit 85 usai berhasil meneruskan umpan dari Alexis Sanchez.
Tak lama wasit meniupkan peluit panjang. Inter pun sukses membawa pulang tiga poin berkat kemenangan 2-1 atas Torino. Lautaro mampu membuat posisi Inter di puncak klasemen Liga Italia tetap aman.
Susunan pemain
Torino (3-5-2): Salvatore Sirigu; Armando Izzo, Lyanco, Bremer; Mergim Vojvoda, Daniele Baselli, Rolando Mandragora, Sasa Lukic, Nicola Murru; Simone Verdi, Antonio Sanabria.
Cadangan: Andrea Belotti, Amer Gojak, Simone Zaza, Ricardo Rodriguez, Cristian Ansaldi, Samir Ujkani, Federico Bonazzoli, Vanja Milinkovic-Savic, Erick Ferigra, Karol Linetty, Alessandro Buongiorno.
Inter Milan (3-5-2): Samir Handanovic; Milan Skriniar, Stefan de Vrij, Alessandro Bastoni; Achraf Hakimi, Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Roberto Gagliardini, Ivan Perisic; Romelu Lukaku, Lautaro Martinez.
Cadangan: Andrea Pinamonti, Andrei Radu, Matteo Darmian, Christian Eriksen, Danilo D’Ambrosio, Ashley Young, Andrea Ranocchia, Stefano Sensi, Aleksandar Kolarov, Matias Vecino, Daniele Padelli, Alexis Sanchez.
Inter harus menunggu hingga babak kedua untuk memastikan kemenangan. Romelu Lukaku membuka gol menit ke-62 dari titik penalti. Namun, dibalas Torino melalui Antonio Sanabria menit ke-70. Lautaro Martinez memastikan Nerazzurri menang menit ke-85.
.
“Kemenangan ini penting melawan tim yang bertahan. Mereka tidak banyak kebobolan,” kata Stellini kepada Sky Sport Italia seperti dilansit football-italia.
“Kami membutuhkan satu episode untuk memecahkan kebuntuan. Kami beruntung mendapatkan tendangan penalti itu dan kemudian kami melakukannya dengan baik ketika kami mencetak gol kedua," lanjutnya.
.
“Sanchez dan Eriksen mengubah permainan. Kami tahu itu. Eriksen siap, meski dengan beberapa masalah fisik. Kami sudah menyiapkannya pekan ini. Kami tahu mereka bisa berbahaya dari bangku cadangan."
.
“Eriksen telah mengubah penampilannya. Dia selalu berusaha keras. Pada awalnya, mungkin sulit untuk beradaptasi dengan jenis sepak bola yang berbeda, tetapi sekarang dia beradaptasi dengan baik."
.
Berkat kemenangan 2-1 atas Torino itu, lantas kini Inter semakin mantap berdiri di punca klasemen sementara Liga Italia 2020-2021. Inter tepatnya berada di posisi pertama dengan total raihan 65 poin.
Jalannya pertandingan babak pertama, Inter yang bermain di kandang Torino, yakni di Stadion Olimpico Torino itu sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan cukup baik. Mereka mampu menguasai perolehan bola jauh lebih banyak dari tim tuan rumah.
Kendati begitu, kukuhnya lini belakang Torino pada akhirnya membuat Romelu Lukaku dan kawan-kawan tak bisa melepaskan tendangan dengan mudah ke gawang klub berjuluk Il Toro tersebut. Bahkan sampai laga memasuki menit ke-40 saja, Inter benar-benar tak memiliki kesempatan emas.
Inter tak bisa melepaskan tendangan yang tepat ke arah gawang di babak pertama tersebut. Hal itu membuktikan betapa kuatnya lini pertahanan Torino.
Hal berbeda justru diperlihatkan Torino. Mereka yang sebenarnya hanya memiliki kesempatan menyerang yang sangat sedikit justru mampu membuat satu peluang emas.
Meski peluang emas itu gagal dikonversikan menjadi gol, namun setidaknya Torino memperlihatkan gaya menyerang mereka jauh lebih efektif ketimbang Inter. Nerazzurri yang memegang bola lebih banyak justru tak bisa berbuat apa-apa di babak pertama tersebut. Babak pertama pun berakhir 0-0.
Pada babak kedua, Inter mencoba bangkit dan bermain lebih baik lagi. Inter lebih giat membangun serangan dan menciptakan peluang sebanyak mungkin. Usaha mereka itu pun pada akhirnya terbayarkan dengan manis di menit 62.
Inter dihadiahi tendangan penalti oleh wasit karena Izzo telah melanggar Lautaro Martinez di kotak terlarang. Romelu Lukaku yang mengambil tendangan penalti itu lantas berhasil membuat skor berubah menjad 1-0 untuk keunggulan Inter.
Kendati begitu, keunggulan Inter hanya berlangsung sementara saja. Sebab Pada menit 70, Torino sukses menyamakan kedudukan lewat aksi Antonio Sanabria. Skor pun kembali sama kuat.
Tentunya melihat skor itu, Inter kembali menggempur pertahanan Torino. Lautaro Martinez pun sukses menjadi pahlawan karena mampu menciptakan gol kemenangan di menit 85 usai berhasil meneruskan umpan dari Alexis Sanchez.
Tak lama wasit meniupkan peluit panjang. Inter pun sukses membawa pulang tiga poin berkat kemenangan 2-1 atas Torino. Lautaro mampu membuat posisi Inter di puncak klasemen Liga Italia tetap aman.
Susunan pemain
Torino (3-5-2): Salvatore Sirigu; Armando Izzo, Lyanco, Bremer; Mergim Vojvoda, Daniele Baselli, Rolando Mandragora, Sasa Lukic, Nicola Murru; Simone Verdi, Antonio Sanabria.
Cadangan: Andrea Belotti, Amer Gojak, Simone Zaza, Ricardo Rodriguez, Cristian Ansaldi, Samir Ujkani, Federico Bonazzoli, Vanja Milinkovic-Savic, Erick Ferigra, Karol Linetty, Alessandro Buongiorno.
Inter Milan (3-5-2): Samir Handanovic; Milan Skriniar, Stefan de Vrij, Alessandro Bastoni; Achraf Hakimi, Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Roberto Gagliardini, Ivan Perisic; Romelu Lukaku, Lautaro Martinez.
Cadangan: Andrea Pinamonti, Andrei Radu, Matteo Darmian, Christian Eriksen, Danilo D’Ambrosio, Ashley Young, Andrea Ranocchia, Stefano Sensi, Aleksandar Kolarov, Matias Vecino, Daniele Padelli, Alexis Sanchez.
(sha)