Agostini Jijik Lihat Penampilan Memble Rossi
loading...
A
A
A
ROMA - Giacomo Agostini hanya bisa mengelus dadanya saat melihat klasemen sementara MotoGP 2021. Karena ada satu pembalap yang mengundang perhatiannya, dan dia adalah Valentino Rossi .
Rossi memulai balapan MotoGP musim ini dengan hasil kurang menggembirakan, bahkan yang terburuk sepanjang ia memulai kariernya di kejuaraan grand prix sejak 1996. Itu berkaitan dengan poin yang dikumpulkan The Doctor dalam empat balapan pertama.
Rossi diketahui baru mengumpulkan empat poin. Hasil minor itu yang membuat Agostini prihatin. Legenda hidup balap motor ini kembali mendesak juniornya untuk segera menggantung helm alias pensiun.
BACA JUGA: Quartararo Naik Meja Operasi, Rossi: Sampai Jumpa di Le Mans
Agostini menyadari setiap pembalap pasti punya pertimbangan lain sebelum memutuskan sesuatu dan ia pun mengamininya. Tetapi ketika dia membalap dan mulai mengalami penurunan dari posisi kedua, ketiga, keempat dan kelima, Agostini merasa sangat buruk.
"Semua orang berkata bahwa Agostini sudah tamat, bahwa dia bukan pembalap sebelumnya. Itu membuat saya merasa tidak enak dan berkata pada diri sendiri bahwa mereka mungkin benar. Saya telah menggunakan semua orang untuk keluar merayakan kemenangan saya di sirkuit. Dan mereka yang sama kemudian menjadi sedih karena Agostini belum menang. Saya memberi mereka kebahagiaan pada Minggu malam sampai hal itu tidak mungkin lagi," kenang Agostini dikutip Diario AS, Rabu (5/5).
Ini adalah kenyataan bahwa penikmat balap motor di seluruh dunia sudah tidak lagi melihat Rossi yang kompetitif. Awalnya, ketika ia memutuskan bergabung dengan Petronas SRT, semua orang menyambut positif, sebab mereka memiliki motor yang bagus.
BACA JUGA: Marc Marquez Akui Kondisi Tubuh Belum Sempurna
Penggemar lantas berharap agar Rossi bisa mengembalikan kepercayaan dirinya di lintasan balap MotoGP. Tetapi seiring perjalanan, semua harapan itu sirna setelah melihat hasil empat balapan musim ini.
Agostini pun merasa tidak aneh ketika banyak kalangan yang mulai berspekulasi tentang masa depan Rossi, apakah dia akan melanjutkan kariernya atau pensiun. "Saya baru-baru ini makan malam di Italia dan juru masaknya adalah penggemar saya yang berusia 70 tahun. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia adalah penggemarku tetapi sekarang dia jatuh cinta dengan Valentino Rossi. Dan dia berkata kepada saya: 'Giacomo, mengapa Anda tidak memberi tahu Valentino untuk pensiun?'
"Beberapa meminta saya untuk memberitahu Rossi untuk pensiun, tapi saya tidak bisa melakukan itu. Saya sedih melihat Valentino tanpa kemenangan, tapi saya tidak bisa memberitahunya karena ini masalah pribadi," papar Agostini.
Lebih jauh, Agostini menuturkan bahwa dia sangat menghormati Rossi. Tetapi di sisi lain, ia tidak ingin menjadi guru, profesor atau ayahnya.
"Ayah Valentino mengatakan dia harus menjalankan tiga atau empat tahun lagi, tapi saya bukan ayah dan saya tidak mengatakan apa-apa. Saya jijik melihatnya seperti ini. Karena Valentino sudah tampil selama bertahun-tahun," pungkas Agostini.
Lihat Juga: Francesco Bagnaia Dianggap Terlalu Manis Jadi Ikon MotoGP, Karismanya Tak seperti Valentino Rossi
Rossi memulai balapan MotoGP musim ini dengan hasil kurang menggembirakan, bahkan yang terburuk sepanjang ia memulai kariernya di kejuaraan grand prix sejak 1996. Itu berkaitan dengan poin yang dikumpulkan The Doctor dalam empat balapan pertama.
Rossi diketahui baru mengumpulkan empat poin. Hasil minor itu yang membuat Agostini prihatin. Legenda hidup balap motor ini kembali mendesak juniornya untuk segera menggantung helm alias pensiun.
BACA JUGA: Quartararo Naik Meja Operasi, Rossi: Sampai Jumpa di Le Mans
Agostini menyadari setiap pembalap pasti punya pertimbangan lain sebelum memutuskan sesuatu dan ia pun mengamininya. Tetapi ketika dia membalap dan mulai mengalami penurunan dari posisi kedua, ketiga, keempat dan kelima, Agostini merasa sangat buruk.
"Semua orang berkata bahwa Agostini sudah tamat, bahwa dia bukan pembalap sebelumnya. Itu membuat saya merasa tidak enak dan berkata pada diri sendiri bahwa mereka mungkin benar. Saya telah menggunakan semua orang untuk keluar merayakan kemenangan saya di sirkuit. Dan mereka yang sama kemudian menjadi sedih karena Agostini belum menang. Saya memberi mereka kebahagiaan pada Minggu malam sampai hal itu tidak mungkin lagi," kenang Agostini dikutip Diario AS, Rabu (5/5).
Ini adalah kenyataan bahwa penikmat balap motor di seluruh dunia sudah tidak lagi melihat Rossi yang kompetitif. Awalnya, ketika ia memutuskan bergabung dengan Petronas SRT, semua orang menyambut positif, sebab mereka memiliki motor yang bagus.
BACA JUGA: Marc Marquez Akui Kondisi Tubuh Belum Sempurna
Penggemar lantas berharap agar Rossi bisa mengembalikan kepercayaan dirinya di lintasan balap MotoGP. Tetapi seiring perjalanan, semua harapan itu sirna setelah melihat hasil empat balapan musim ini.
Agostini pun merasa tidak aneh ketika banyak kalangan yang mulai berspekulasi tentang masa depan Rossi, apakah dia akan melanjutkan kariernya atau pensiun. "Saya baru-baru ini makan malam di Italia dan juru masaknya adalah penggemar saya yang berusia 70 tahun. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia adalah penggemarku tetapi sekarang dia jatuh cinta dengan Valentino Rossi. Dan dia berkata kepada saya: 'Giacomo, mengapa Anda tidak memberi tahu Valentino untuk pensiun?'
"Beberapa meminta saya untuk memberitahu Rossi untuk pensiun, tapi saya tidak bisa melakukan itu. Saya sedih melihat Valentino tanpa kemenangan, tapi saya tidak bisa memberitahunya karena ini masalah pribadi," papar Agostini.
Lebih jauh, Agostini menuturkan bahwa dia sangat menghormati Rossi. Tetapi di sisi lain, ia tidak ingin menjadi guru, profesor atau ayahnya.
"Ayah Valentino mengatakan dia harus menjalankan tiga atau empat tahun lagi, tapi saya bukan ayah dan saya tidak mengatakan apa-apa. Saya jijik melihatnya seperti ini. Karena Valentino sudah tampil selama bertahun-tahun," pungkas Agostini.
Lihat Juga: Francesco Bagnaia Dianggap Terlalu Manis Jadi Ikon MotoGP, Karismanya Tak seperti Valentino Rossi
(sha)