Valentino Rossi Pensiun, Ini Satu Hal yang Disesali Sang Ayah
loading...
A
A
A
TAVULLIA - Valentino Rossi telah menetapkan untuk pensiun dari dunia balap motor pada MotoGP 2022 mendatang. Sepanjang karier cemerlang Rossi, ternyata terdapat satu penyesalan yang dirasakan sang ayah, Graziano Rossi.
Rossi mengakhiri karier dengan pencapaian gemilang yang tak mungkin disesali siapapun. Dengan sembilan gelar juara dunia, 115 kemenangan, 235 podium, 65 pole position, 96 lap tercepat dan 6341 poin menjadikan nama Rossi sebagai legenda.
Dalam wawancara bersama Gazzetta dello Sport pada Selasa (17/8/2021) Graziano mengakui hal tersebut. Ia sebagai ayah mengaku bangga dengan Rossi di dunia MotoGP.
Namun ada satu yang mengganjal hatinya yakni saat Rossi berkarier pada 2004 dan 2008. Tahun-tahun itu diketahui Rossi juga pernah berminat untuk beralih ke dunia balap mobil atau Formula One.
Sepanjang tahun itu, Rossi beberapa kali mendaftar dengan pabrikan mobil Ferrari. Namun sayang, Rossi beberapa kali pula gagal mewujudkan hal tersebut.
Sang ayah pun mengakui sempat mendukung habis-habisan Rossi untuk tetap berjuang mewujudkannya. Namun, Rossi memutuskan untuk menyerah dan tetap di kejuaraan dunia MotoGP .
Graziano pun sempat menyesal dengan keputusan Rossi tersebut. Tetapi, sang anak mampu menyadarkannya betapa pentingnya Rossi di dunia balap motor.
"Ya, saya sangat terpesona dengan kemungkinan ini," kata Graziano Rossi dikutip dari laman Tuttomotoriweb.
“Valentino, yang jauh lebih membumi daripada saya, segera menyadarkan saya bahwa akan lebih menyenangkan untuk melanjutkan dengan motor.Dengan melakukan tes bersama yang lain, dia juga mengerti betapasedikit yang diperhitungkan pembalapdiFormula 1, sementara dia menyadari pentingnya dirinya di atas roda dua," lanjut sang ayah.
Ia pun kini justru menyesal pernah sekeras itu demi membuat anaknya mewujudkan keinginannya itu. Ia pun memetik pelajaran dari hal tersebut.
"Orang-orang muda harus memutuskan lebih awal, ketika sudah memiliki kemampuan belajar," lanjutGraziano.
“Adapun orang tua, saya sadar bahwa semakin berharap empati dari anak, justru semakin buruk. Semakin banyak Ayah yang menyingkir, semakin baik untuk semua orang," tutupnya.
Rossi mengakhiri karier dengan pencapaian gemilang yang tak mungkin disesali siapapun. Dengan sembilan gelar juara dunia, 115 kemenangan, 235 podium, 65 pole position, 96 lap tercepat dan 6341 poin menjadikan nama Rossi sebagai legenda.
Dalam wawancara bersama Gazzetta dello Sport pada Selasa (17/8/2021) Graziano mengakui hal tersebut. Ia sebagai ayah mengaku bangga dengan Rossi di dunia MotoGP.
Namun ada satu yang mengganjal hatinya yakni saat Rossi berkarier pada 2004 dan 2008. Tahun-tahun itu diketahui Rossi juga pernah berminat untuk beralih ke dunia balap mobil atau Formula One.
Sepanjang tahun itu, Rossi beberapa kali mendaftar dengan pabrikan mobil Ferrari. Namun sayang, Rossi beberapa kali pula gagal mewujudkan hal tersebut.
Sang ayah pun mengakui sempat mendukung habis-habisan Rossi untuk tetap berjuang mewujudkannya. Namun, Rossi memutuskan untuk menyerah dan tetap di kejuaraan dunia MotoGP .
Graziano pun sempat menyesal dengan keputusan Rossi tersebut. Tetapi, sang anak mampu menyadarkannya betapa pentingnya Rossi di dunia balap motor.
"Ya, saya sangat terpesona dengan kemungkinan ini," kata Graziano Rossi dikutip dari laman Tuttomotoriweb.
“Valentino, yang jauh lebih membumi daripada saya, segera menyadarkan saya bahwa akan lebih menyenangkan untuk melanjutkan dengan motor.Dengan melakukan tes bersama yang lain, dia juga mengerti betapasedikit yang diperhitungkan pembalapdiFormula 1, sementara dia menyadari pentingnya dirinya di atas roda dua," lanjut sang ayah.
Ia pun kini justru menyesal pernah sekeras itu demi membuat anaknya mewujudkan keinginannya itu. Ia pun memetik pelajaran dari hal tersebut.
"Orang-orang muda harus memutuskan lebih awal, ketika sudah memiliki kemampuan belajar," lanjutGraziano.
“Adapun orang tua, saya sadar bahwa semakin berharap empati dari anak, justru semakin buruk. Semakin banyak Ayah yang menyingkir, semakin baik untuk semua orang," tutupnya.
(sto)