Tiga Klub Raksasa Turki Kutuk Insiden Pembunuhan George Floyd

Selasa, 02 Juni 2020 - 21:01 WIB
loading...
Tiga Klub Raksasa Turki Kutuk Insiden Pembunuhan George Floyd
Kasus kematian George Floyd tak hanya memicu gelombang kemarahan dan kerusuhan di AS. Sejumlah klub sepak bola Turki ikut berkomentar. Foto: aa.com.tr
A A A
ISTANBUL - Kasus kematian George Floyd tak hanya memicu gelombang kemarahan dan kerusuhan di AS. Dunia ikut menyoroti krisis HAM dan diskriminasi di sana, tak terkecuali klub-klub Liga Turki .

Tiga klub elite Liga Turki, yakni Fenerbahce, Galatasaray, dan Besiktas ikut menyoroti kasus kematian George Floyd di Minneapolis. Mereka sepakat kasus kematian pria kulit hitam itu bukan cuma masalah diskriminasi, tetapi termasuk kejahatan kemanusiaan.

Dalam pernyataannya, Galatasaray menyebut kematian George Floyd adalah ancaman bagi umat manusia. Klub juga mengecam aksi perundungan yang terjadi di media sosial. (Baca juga: Sambut Kembalinya Liga Turki, Besiktas Pasang Bilik Disinfeksi )

“Rasisme adalah ancaman paling kejam bagi manusia, kebencian maksimal. Kami mengutuk rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun,” tulis Galatasaray dalam pernyataan, Selasa (2/6/2020).

Senada dengan Galatasaray, Fenerbahce juga merasa muak dengan praktik diskriminasi yang seakan tak henti-hentinya terjadi di AS. Menurut Fenerbahce, warna kulit bukan persoalan ideologi yang bisa diperdebatkan.

“Rasisme bukan ideologi, tetapi penyakit psikologis,” kata Fenerbahce.

Sementara itu Besiktas menyebut praktik rasisme tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena akan memecah belah umat manusia. Besiktas pun berharap kasus kematian George Floyd menjadi yang terakhir. (Baca juga: Kematian George Flyod Picu Kemarahan Michael Jordan )

“Rasisme adalah musuh kebebasan, pantas untuk dihancurkan setiap kita menjumpainya,” kata Besiktas.

Seperti ramai diberitakan, rasisme mengguncang AS menyusul kematian pria kulit hitam bernama George Floyd akibat kehabisan napas. Leher George Floyd ditekan dengan menggunakan lutut oleh seorang polisi berkulit putih, dan kata-kata terakhir Floyd ’saya tak bisa bernapas’ digunakan massa untuk menggelar aksi protes berujung kerusuhan di sejumlah titik di AS.
(bbk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2087 seconds (0.1#10.140)