Juara ATP Tour Angkat Senjata Jadi Tentara Cadangan Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Mantan petenis Ukraina, Sergiy Stakhovsky mendaftar menjadi tentara cadangan negaranya minggu lalu atau sebelum invasi Rusia . Dia menuturkan meskipun minim pengalaman militer namun ia terbiasa menggunakan senjata.
Stakhovsky, 36 tahun, yang memenangkan empat gelar ATP dan secara mengejutkan menang atas Roger Federer pada putaran kedua Wimbledon 2013, mengatakan bahwa ia bersedia mengangkat senjata di pertahanan Ukraina. Perkataan itu disampaikannya setelah Invasi Rusia melalui darat, udara dan laut meluluhlantakkan Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada Kamis (24/2/2022) dini hari waktu setempat.
BACA JUGA: Momen Mengharukan Mykolenko dan Zinchenko Berpelukan di Tengah Krisis Ukraina
“Tentu saja saya akan bertarung, itu satu-satunya alasan saya mencoba untuk kembali. Saya mendaftar untuk cadangan minggu lalu. Saya tidak memiliki pengalaman militer, tetapi saya memiliki pengalaman dengan senjata secara pribadi,” kata Stakhovsky dikutip dari Sky News, Minggu (27/2/2022).
Stakhovsky tidak pernah membayangkan sebelumnya jika perang benar-benar terjadi di negaranya. Ketakutan dan kekhawatiran semakin menggelayuti pikirannya saat mengetahui ayah dan saudara laki-lakinya mulai stres hingga tidur di ruang bawah tanah.
BACA JUGA: Kisah Petenis Ukraina dan Adik Perempuannya Diungsikan ke Prancis, Orang Tua: Kami Mencintaimu, Jaga Dirimu!
"Ayah dan saudara laki-laki saya adalah ahli bedah, mereka stres, tetapi saya sering berbicara dengan mereka - mereka tidur di ruang bawah tanah. Tak satu pun dari kami percaya bahwa ini bisa terjadi, namun itu terjadi," sesal Stakhovsky.
Lihat Juga: Setelah Indonesia, Kini Inggris Disorot Dunia Gara-gara Cabut Larangan Petenis Rusia Tampil di Wimbledon
Stakhovsky, 36 tahun, yang memenangkan empat gelar ATP dan secara mengejutkan menang atas Roger Federer pada putaran kedua Wimbledon 2013, mengatakan bahwa ia bersedia mengangkat senjata di pertahanan Ukraina. Perkataan itu disampaikannya setelah Invasi Rusia melalui darat, udara dan laut meluluhlantakkan Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada Kamis (24/2/2022) dini hari waktu setempat.
BACA JUGA: Momen Mengharukan Mykolenko dan Zinchenko Berpelukan di Tengah Krisis Ukraina
“Tentu saja saya akan bertarung, itu satu-satunya alasan saya mencoba untuk kembali. Saya mendaftar untuk cadangan minggu lalu. Saya tidak memiliki pengalaman militer, tetapi saya memiliki pengalaman dengan senjata secara pribadi,” kata Stakhovsky dikutip dari Sky News, Minggu (27/2/2022).
Stakhovsky tidak pernah membayangkan sebelumnya jika perang benar-benar terjadi di negaranya. Ketakutan dan kekhawatiran semakin menggelayuti pikirannya saat mengetahui ayah dan saudara laki-lakinya mulai stres hingga tidur di ruang bawah tanah.
BACA JUGA: Kisah Petenis Ukraina dan Adik Perempuannya Diungsikan ke Prancis, Orang Tua: Kami Mencintaimu, Jaga Dirimu!
"Ayah dan saudara laki-laki saya adalah ahli bedah, mereka stres, tetapi saya sering berbicara dengan mereka - mereka tidur di ruang bawah tanah. Tak satu pun dari kami percaya bahwa ini bisa terjadi, namun itu terjadi," sesal Stakhovsky.
Lihat Juga: Setelah Indonesia, Kini Inggris Disorot Dunia Gara-gara Cabut Larangan Petenis Rusia Tampil di Wimbledon
(yov)