Pembalap AHRT Bidik Podium di CEV Moto2

Minggu, 19 November 2017 - 07:31 WIB
Pembalap AHRT Bidik...
Pembalap AHRT Bidik Podium di CEV Moto2
A A A
VALENCIA - Pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) Dimas Ekky Pratama membidik podium di race terakhir CEV Moto2 European Championship. Satu-satunya rider Indonesia di balapan CEV Moto2 ini berjanji fokus saat race di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, hari ini.

Ambisi podium itu dikobarkan Dimas untuk menjaga posisinya di klasemen sementara pembalap yang kini berada di urutan keenam dengan poin 93. Apalagi, persaingan dengan pembalap lain di Top 5 sangat ketat.

"Saya target naik podium. Harus optimistis," ujar Dimas kepada wartawan di VIP Room Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, kemarin.

Pada ajang tersebut, Dimas akan bersaing dengan pembalap lain di antaranya, Joe Roberts dari AGR Team dengan poin 95, Hector Garzo (Spanyol/ 113 poin), Steven Odendaal (Rusia/ 137), Ricky Cardus Gonzales (Spanyol/ 185 poin) serta Eric Granado Santos (Brasil) yang memimpin klasemen sementara dengan 201 poin.

Optimisme Dimas untuk naik ke podium didasari keyakinannya mengenal Sirkuit Ricardo Tormo. Jagoan asal Kota Depok, Jawa Barat, itu tidak mempermasalahkan cuaca di Spanyol yang dingin. "Kita juga sudah terbiasa dengan cuaca di Spanyol yang lumayan dingin," tambah rider berusia 25 tahun ini.

Di samping akrab dengan sirkuit dan cuaca, Dimas juga pernah naik podium di posisi ketiga saat balapan di sirkuit Barcelona Cataluna, Juli lalu.

Kemarin siang, waktu setempat, Dimas mengikuti kualifikasi 19 laps untuk mencari posisi start terbaik di final race hari ini. Pembalap bernomor 20 ini menganggap rider posisi 1-5 klasemen sebagai rival terberat. Namun demikian, dia juga tidak mengabaikan pembalap lainnya. "Semua memiliki peluang yang sama untuk juara," ujarnya.

Di balapan ini, rider yang naik podium pertama mendapat 25 poin, posisi kedua (20 poin), ketiga (16 poin), keempat (13 poin), kelima (11 poin), keenam (10 poin), ketujuh (9 poin), kedelapan (8 poin), kesembilan (7 poin) dan kesepuluh (6 poin).

CEV Moto2 European Championship adalah ajang tertinggi bagi para rider untuk masuk di MotoGP, kasta tertinggi balap motor di dunia. Marc Marquez pembalap Repsol Honda, yang 4 kali juara dunia MotoGP adalah jebolan CEV Moto2 Eeropean Championship. Rekan satu timnya, Dani Pedrosa juga alumnus ajang bergengsi ini.

Dukungan Honda untuk Pembalap Muda
Astra Honda Racing Team (AHRT) mempunyai mimpi besar dalam mendukung kiprah para pembalap muda Indonesia untuk bersaing di level internasional. Tim ini awalnya membina para pembalap muda melalui Astra Honda Racing School sejak 2010 silam.

Sekolah itu sengaja dibentuk untuk memberikan pelatihan pada pembalap-pembalap dari seluruh Indonesia yang ingin mengawali karir mereka di ajang balap motor hingga level MotoGP di masa mendatang.

Setiap tahun, AHRT memilih 15-20 calon pembalap. Mereka dipilih dari tim Honda di beberapa regional atau pembalap tim binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang mempunyai prestasi bagus di kejuaraan nasional. Para rider ini berusia di bawah 15 tahun dan sudah menunjukkan bakat dan keterampilan dalam menunggangi si kuda besi.

Selama dua tahun pertama, instruktur dari para pebalap muda bertalenta ini dipegang oleh Noboru Ueda, mantan pembalap dunia (runner-up di 125cc pada tahun 1994 dan 1997). Setelah itu hingga sekarang, posisi instruktur dipegang oleh M Fadli Imammuddin, mantan jagoan AHRT di kategori SuperSports 600cc di Asia Road Racing Championship.

Awalnya, para rider menunggangi Honda Blade di sirkuit karting untuk berlatih. Tahun 2013, proyek makin berkembang dan menggunakan motor yang lebih advance. Dimulai dari Honda CB150R kemudian meningkat menjadi CBR250RR hingga saat ini. Lokasi latihan pun dipindahkan ke Sirkuit Internasional Sentul, sirkuit yang dijadikan tolok ukur bagi pebalap Indonesia.

Setahun kemudian, tepatnya tahun 2014, rider paling berprestasi di sekolah ini mulai diterjunkan di kejuaraan balap yang lebih bergengsi seperti Asia Dream Cup, Asia Talent Cup dan Suzuka 4 Jam.

Astra Honda Racing School sudah menjadi batu lompatan bagi pembalap yang ingin tampil di ajang internasional. Dari generasi pertama yang muncul pada 2010, Andi Gilang, yang balapan di FIM CEV, juga Gerry Salim, pemimpin kelas Asia Production 250cc di ARRC, mulai menuai hasil dari usaha mereka.

Dalam dua tahun terakhir, kembali dimunculkan pebalap muda yang tampil menjanjikan di seri seperti ATC atau ARRC, seperti Irfan Ardiansyah (2015) dan M Erfin Firmansyah, Lucky Hendriansya dan Awhin Sanjaya (2016). Tahun 2017, muncul bintang-bintang baru dari Astra Honda Racing School seperti Mario Suryo Aji dan Muhammad Adenanta Putra.

Dengan struktur pembinaan yang baik, didukung pengalaman dan usaha serta pengorbanan besar dari semua pihak, langkah Astra Honda Racing School berikutnya adalah meningkatkan jumlah pembalap Indonesia di kejuaraan internasional.(Pung Purwanto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2061 seconds (0.1#10.140)