Timnas Indonesia U-20 Kalah Beruntun, Shin Tae-yong Sesalkan Pemain Bertindak Ceroboh
Minggu, 20 November 2022 - 05:31 WIB
MURCIA - Timnas Indonesia U-20 menelan kekalahan kedua di laga uji coba bertajuk Costa Calida Region de Murcia Football Week di San Pedro del Pinatar Arena, Spanyol. Setelah digunduli Prancis 0-6, Garuda Nusantara -julukan Timnas Indonesia U-20- ditekuk Slovakia 1-2, Sabtu (19/11/2022) malam WIB.
PelatihTimnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong langsung mengevaluasi Skuad Garuda Nusantara. Melawan Slovakia U-20, Shin Tae-yong melihat pasukannya sedikit ceroboh dengan terlalu mudah melakukan tekel sehingga lawan mendapatkan keuntungan.
Garuda Nusantara sempat unggul lebih dulu di babak pertama melalui sontekan terukur pemain keturunan, Rafael William Struick. Rafael sukses menjebol gawang Slovakia U-20 pada menit ke-27.
Namun, keunggulan Timnas Indonesia U-20 itu tak bertahan hingga akhir pengujung laga. Bencana bagi Skuad Garuda Nusantara berawal dari Dzaki Asraf yang menekel pemain lawan di kotak terlarang sehingga wasit menunjuk titik putih.
Pemain pengganti Slovakia U-20, Timotej Jambor (80') pun berhasil mengeksekusinya dengan baik, skor menjadi 1-1. Setelah itu, Slovakia U-20 mampu membalikkan keadaan dan menang comeback 2-1 melalui gol Damian Kachut (83’).
Seusai pertandingan, Shin Tae-yong mengevaluasi kelemahan pasukannya saat menahan gempuran tim lawan. Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan Muhammad Ferrari dkk seharusnya bisa lebih sabar dan menunggu saat melakukan kesalahan di area pertahanan. Terlebih, Justin Hubner melakukan pelanggaran yang tidak perlu sehingga dikartu merah.
Di mana, Shin Tae-yong menyesali anak asuhnya sangat mudah sekali melakukan tekel yang berbahaya di area pertahanan sendiri. Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah baginya sebelum menatap Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023 mendatang. Garuda Nusantara tak boleh ceroboh bermain di level permainan yang sedikit saja kesalahan akan berakibat fatal.
"Masalah penalti, memang harus bisa bertahan dengan cara menunggu dan lebih stabil walaupun pemain tersebut melakukan kesalahan," papar Shin Tae-yong, dikutip dari rilis PSSI, Sabtu (19/11/2022).
"Jadi, memang biasanya para pemain saat ini mereka (gampang melakukan) tekel-tekel saja dan akhirnya dikasih penalti, karena mereka merasa salah dan mau menggantikan itu, jadi harusnya tetap kontrol pemainnya dan tidak terburu-buru ke depannya," tutupnya.
PelatihTimnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong langsung mengevaluasi Skuad Garuda Nusantara. Melawan Slovakia U-20, Shin Tae-yong melihat pasukannya sedikit ceroboh dengan terlalu mudah melakukan tekel sehingga lawan mendapatkan keuntungan.
Baca Juga
Garuda Nusantara sempat unggul lebih dulu di babak pertama melalui sontekan terukur pemain keturunan, Rafael William Struick. Rafael sukses menjebol gawang Slovakia U-20 pada menit ke-27.
Namun, keunggulan Timnas Indonesia U-20 itu tak bertahan hingga akhir pengujung laga. Bencana bagi Skuad Garuda Nusantara berawal dari Dzaki Asraf yang menekel pemain lawan di kotak terlarang sehingga wasit menunjuk titik putih.
Baca Juga
Pemain pengganti Slovakia U-20, Timotej Jambor (80') pun berhasil mengeksekusinya dengan baik, skor menjadi 1-1. Setelah itu, Slovakia U-20 mampu membalikkan keadaan dan menang comeback 2-1 melalui gol Damian Kachut (83’).
Seusai pertandingan, Shin Tae-yong mengevaluasi kelemahan pasukannya saat menahan gempuran tim lawan. Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan Muhammad Ferrari dkk seharusnya bisa lebih sabar dan menunggu saat melakukan kesalahan di area pertahanan. Terlebih, Justin Hubner melakukan pelanggaran yang tidak perlu sehingga dikartu merah.
Di mana, Shin Tae-yong menyesali anak asuhnya sangat mudah sekali melakukan tekel yang berbahaya di area pertahanan sendiri. Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah baginya sebelum menatap Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023 mendatang. Garuda Nusantara tak boleh ceroboh bermain di level permainan yang sedikit saja kesalahan akan berakibat fatal.
"Masalah penalti, memang harus bisa bertahan dengan cara menunggu dan lebih stabil walaupun pemain tersebut melakukan kesalahan," papar Shin Tae-yong, dikutip dari rilis PSSI, Sabtu (19/11/2022).
"Jadi, memang biasanya para pemain saat ini mereka (gampang melakukan) tekel-tekel saja dan akhirnya dikasih penalti, karena mereka merasa salah dan mau menggantikan itu, jadi harusnya tetap kontrol pemainnya dan tidak terburu-buru ke depannya," tutupnya.
(sha)
Lihat Juga :
tulis komentar anda