Man City Lolos Sanksi, Guardiola: Kami Pantas Bersama Mereka

Kamis, 16 Juli 2020 - 10:33 WIB
loading...
A A A
Dia percaya CAS telah mengambil keputusan yang tepat. Guardiola menyinyalir delapan klub, yakni Liverpool, MU, Chelsea, Arsenal, Tottenham, Wolverhampton Wanderers, Leicester City, hingga Burnley bersatu agar Man City terkena sanksi sehingga posisi mereka bisa berpartisipasi di Liga Champions.

“Klopp, Mou, dan manajer lain harus tahu bahwa reputasi kami rusak (bahwa) dan kami harus minta maaf. Jangan pergi ke belakang (kami) dan mulai berbisik. Reputasi kami rusak. Orang-orang harus menerimanya. Orang-orang bilang kami curang dan berbohong. Anggapan tidak bersalah tidak ada di sana,” tandas Guardiola.

Pelatih asal Spanyol tersebut bahkan menuding para klub mapan seperti MU dan Liverpool telah terusik kehadiran Man City dalam beberapa tahun terakhir. Guardiola menegaskan cara terbaik adalah bersaing sehat di lapangan, bukan saling menjatuhkan di luar lapangan. (Baca juga: Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan, Efektifkah?)

"Saya tahu untuk klub-klub elite—terutama Liverpool, (Manchester United, Arsenal— tidak nyaman berada di sini, tapi mereka harus memahami bahwa kami pantas bersama mereka, bersaing dengan mereka. Sama seperti delapan klub lainnya, kami ingin solusi. Namun, jangan pergi ke belakang dan berbisik,” sebut Guardiola.

Di sisi lain, terbebasnya Man City dari sanksi semakin mempertegas ampuhnya CAS bagi solusi klub terkait kasus FFP. Sebelumnya, ada AC Milan. Tim berjuluk I Rossoneri tersebut jorjoran belanja pemain hingga 10 pemain, termasuk Andre Silva dan Leonardo Bonucci.

Konsekuensinya, pada 2018, UEFA menjatuhi hukuman karena Milan melanggar aturan FFP, apalagi mereka gagal lolos ke Liga Champions dan pendapatan berkurang. Namun, CAS membantu Milan mengurangi hukuman tersebut. Hukuman tampil setahun Milan di kompetisi Eropa ditangguhkan dan mereka diperbolehkan tampil di Liga Europa.

Selain itu, UEFA memberikan sanksi kepada PSG atas pelanggaran FFP setelah melihat banderol gaji pemain dan harga transfer pemain. Kasus itu terkait dengan transfer Neymar sebesar 222 juta euro dari Barcelona pada 2017 serta Kylian Mbappe sebesar 180 juta euro dari AS Monaco.

Namun, Les Parisiens lolos dari sanksi UEFA setelah melakukan banding kepada CAS. PSG terhindar dari ancaman hukuman tampil di kompetisi Eropa pada 2019. Sementara Chelsea pernah membeli pemain asing berusia di bawah 18 tahun serta menggunakan pihak ketiga untuk bisa memuluskan langkah mendatangkan pemain baru. (Lihat videonya: Viral, Janda di Bangka Belitung Jual Rumah Beserta Pemilik)

Akibatnya, FIFA melarang Chelsea mendaftarkan pemain dalam dua bursa transfer pada Februari 2019. Chelsea sempat banding ke FIFA soal sanksi tersebut, tapi gagal. Pantang menyerah, The Blues pun mengajukan banding ke CAS pada November 2019 dan kemudian dikabulkan. Mereka pun kembali diperbolehkan mendatangkan pemain anyar. (Alimansyah)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)