Kisah Kholidin, Penjual Bubur Ayam yang Punya Prestasi Mentereng dari Cabor Para Panahan
loading...
A
A
A
SOLO - Masih ingat dengan Kholidin? Penjual bubur ayam di Sarinah yang sukses mendulang medali emas dari cabang olahraga (cabor) para penahan di ASEAN Para Games 2022 . Sekarang pria yang suka mengenakan topi itu tengah serius mengikuti Pelatnas di Kota Solo.
Pelatnas di Solo diikuti Kholidin sebagai persiapan jelang menghadapi Asian Para Games 2022 di Hangzhou, China. Kholidin bercerita jelang keberangkatannya ke Jawa Tengah, dirinya mendapatkan kabar bahwa ia mempunyai cucu.
Namun, Kholidin yang menunda untuk menemui cucunya tersebut lantaran terikat oleh peraturan pelatnas yang disiplin. "Namun kerinduan sedikit terobati karena selalu berkomunikasi dengan keluarga yang beraa di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dari Whatsapp maupun videocall," ungkapnya.
Awal mula Kholidin tertarik menekui olahraga para panahan terjadi pada 2016. Saat itu, adiknya yang memperkenalkannya pada olahraga ini.
Sejak saat itu Kholidin sangat menikmati olahraga panahan karena dianggap tidak begitu menguras fisik. Namun lebih melatih fokus dan ketenangan.
Pada 2016, Kholidin banyak mengikuti lomba. Dia bahkan rela meninggalkan keluarganya untuk berlomba di Padang, Yogyakarta, Solo dan Bandung. Menariknya, setiap event yang diikutinya dia selalu keluar sebagai juara.
Pada 2017, Kholidin mengalami peristiwa mengerikan. Dia terjatuh dari pohon kelapa setinggi 9 meter. "Awanya tangan kanan hanya di gips dipasang untuk disambung lagi. Dua hari setelah operasi boleh pulang. Ternyata pas seminggu kontrol infeksi dan harus diamputasi," ujarnya.
Meskipun memiliki keterbatasan, Kholidin tak patah semangat. Dia tetap menggeluti olahraga panahan dan ia ingin membuktikan kalau dengan kondisi terbatas, namun bisa tetap mengukir prestasi seperti manusia yang punya kondisi fisik lengkap.
"Setelah 3 minggu pemulihan, Kholidin berusaha untuk ke lapangan karena saya rindu dengan panahan. Saat itu pelatih melihat kondisi saya dan saya disarankan menjadi pelatih karena hanya punya satu tangan."
Kedua kalinya Kholidin ditemani anaknya untuk pasang busur. Dirinya sempat kebingungan dan berdoa kepada Tuhan agar diberi jalan. Dengan yakin tali-tali stiring dililit dengan tali sol sepatu dibantu anaknya dan dicoba pasang anak panah. Kemudian dilepaskan, ternyata bisa memanah dengan cara ini.
Kholidin pun sangat senang bisa memanah lagi. Selama tiga hari dirinya berlatih sampai tidak bisa makan karena menggunakan gigi depan untuk menembak dan dicoba lagi pakai gigi samping hingga berdarah dan kini menggunakan gigi geraham.
Butuh waktu memang untuk melakukan adaptasi memanah dengan cara ini karena harus ada latihan tambahan dan cara untuk berlatih untuk otot rahang dan gigi di antaranya pakai karet dan menjaga pola makan untuk kesehatan gigi. Titik baliknya, Kholidin saat pelatih lamanya mengenalkan dengan NPC DKI dan akhirnya bergabung.
Dirinya kemudian menjadi atlet DKI pada 2021 dan mendapatkan medali emas. Sejak saat itu ia ditarik ke pelatnas. Hingga saat ini sudah banyak prestasi yang diukirnya dari cabor para panahan.
Kholidin berpesan untuk teman-teman yang mempunyai permasalahan yang sama agar tidak putus asa. "Jangan putus asa tetap semangat karena apa yang dicita-citakan kalau berusaha maksimal dan berdoa, Insya Allah cita-cita itu akan tercapai."
Pelatnas di Solo diikuti Kholidin sebagai persiapan jelang menghadapi Asian Para Games 2022 di Hangzhou, China. Kholidin bercerita jelang keberangkatannya ke Jawa Tengah, dirinya mendapatkan kabar bahwa ia mempunyai cucu.
Namun, Kholidin yang menunda untuk menemui cucunya tersebut lantaran terikat oleh peraturan pelatnas yang disiplin. "Namun kerinduan sedikit terobati karena selalu berkomunikasi dengan keluarga yang beraa di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dari Whatsapp maupun videocall," ungkapnya.
Awal mula Kholidin tertarik menekui olahraga para panahan terjadi pada 2016. Saat itu, adiknya yang memperkenalkannya pada olahraga ini.
Sejak saat itu Kholidin sangat menikmati olahraga panahan karena dianggap tidak begitu menguras fisik. Namun lebih melatih fokus dan ketenangan.
Pada 2016, Kholidin banyak mengikuti lomba. Dia bahkan rela meninggalkan keluarganya untuk berlomba di Padang, Yogyakarta, Solo dan Bandung. Menariknya, setiap event yang diikutinya dia selalu keluar sebagai juara.
Pada 2017, Kholidin mengalami peristiwa mengerikan. Dia terjatuh dari pohon kelapa setinggi 9 meter. "Awanya tangan kanan hanya di gips dipasang untuk disambung lagi. Dua hari setelah operasi boleh pulang. Ternyata pas seminggu kontrol infeksi dan harus diamputasi," ujarnya.
Meskipun memiliki keterbatasan, Kholidin tak patah semangat. Dia tetap menggeluti olahraga panahan dan ia ingin membuktikan kalau dengan kondisi terbatas, namun bisa tetap mengukir prestasi seperti manusia yang punya kondisi fisik lengkap.
"Setelah 3 minggu pemulihan, Kholidin berusaha untuk ke lapangan karena saya rindu dengan panahan. Saat itu pelatih melihat kondisi saya dan saya disarankan menjadi pelatih karena hanya punya satu tangan."
Kedua kalinya Kholidin ditemani anaknya untuk pasang busur. Dirinya sempat kebingungan dan berdoa kepada Tuhan agar diberi jalan. Dengan yakin tali-tali stiring dililit dengan tali sol sepatu dibantu anaknya dan dicoba pasang anak panah. Kemudian dilepaskan, ternyata bisa memanah dengan cara ini.
Kholidin pun sangat senang bisa memanah lagi. Selama tiga hari dirinya berlatih sampai tidak bisa makan karena menggunakan gigi depan untuk menembak dan dicoba lagi pakai gigi samping hingga berdarah dan kini menggunakan gigi geraham.
Butuh waktu memang untuk melakukan adaptasi memanah dengan cara ini karena harus ada latihan tambahan dan cara untuk berlatih untuk otot rahang dan gigi di antaranya pakai karet dan menjaga pola makan untuk kesehatan gigi. Titik baliknya, Kholidin saat pelatih lamanya mengenalkan dengan NPC DKI dan akhirnya bergabung.
Dirinya kemudian menjadi atlet DKI pada 2021 dan mendapatkan medali emas. Sejak saat itu ia ditarik ke pelatnas. Hingga saat ini sudah banyak prestasi yang diukirnya dari cabor para panahan.
Kholidin berpesan untuk teman-teman yang mempunyai permasalahan yang sama agar tidak putus asa. "Jangan putus asa tetap semangat karena apa yang dicita-citakan kalau berusaha maksimal dan berdoa, Insya Allah cita-cita itu akan tercapai."
(yov)