Man City Bertekad Melawan Tradisi Negatif Tersungkur di Fase Gugur

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 11:35 WIB
loading...
Man City Bertekad Melawan Tradisi Negatif Tersungkur di Fase Gugur
Foto: dok/Reuters
A A A
MANCHESTER - Berbekal kemenangan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Februari lalu, Manchester City (Man City) begitu percaya diri saat menjamu Real Madrid di Etihad Stadium, dini hari nanti. The Citizens bertekad melawan tradisi negatif sebagai tim yang kerap tersungkur di fase gugur.

Rekor buruk tersebut dialami Man City beberapa musim terakhir. Sejak pencapaian terbaik melenggang ke semifinal musim 2015/2016, mereka seolah kesulitan bersaing di kompetisi elite Benua Biru. Langkah Man City terhenti di babak 16 besar (2016/2017) serta perempat final (201/2018, 2018/2019). Bukan hanya itu, Kevin de Bruyne dkk hanya memenangkan satu dari lima pertandingan knockout terakhir melawan wakil Spanyol.

Kini, peluang menyudahi catatan buruk terbuka lebar dengan modal kemenangan 2-1 di leg pertama ditambah rekor kandang Man City kala bersua tim-tim Spanyol terbilang cukup baik. The Citizens menang empat kali dan hanya kalah dua kali. (Baca: Pria Uighur Sebar Video Kehidupan dalam Kamp Tahanan China)

Selain itu, kemenangan 2-1 di Santiago Bernabeu pada leg pertama, Februari lalu, memantik semangat Man City. Tertinggal lebih dulu oleh gol Isco, mereka membalikkan kedudukan melalui Gabriel Jesus dan penalti De Bruyne.

Namun, Jesus enggan berpikir terlalu jauh dan memilih fokus menjalani leg kedua babak 16 besar. Menyadari potensi balas dendam Madrid, penyerang Brasil itu menegaskan The Citizens harus bermain dengan seluruh kekuatan terbaik dan tidak boleh larut dalam kemenangan leg pertama yang dianggap belum menentukan apa pun.

“Madrid memiliki banyak pemain top dan leg kedua akan sangat sulit bagi kedua tim. Segalanya bisa terjadi. Di kandang, kami bisa mengontrol permainan, tapi kami harus tahu Madrid juga bisa mengalahkan kami. Kami harus bermain bagus lagi dan memenangkan pertandingan lagi,” tandas Jesus, dilansir mancity.com.

Absennya Sergio Aguero karena cedera lutut membuat Jesus bakal kembali diandalkan Pelatih Pep Guardiola di lini depan bersama Raheem Sterling dan Riyad Mahrez. Sementara De Bruyne mengontrol lini tengah bersama Ilkay Gundogan dan Rodrigo ‘Rodri’ Hernandez. (Baca juga: Pelajar Ditantang Adu Kreatif dengan Konsep Baru)

Motivasi tinggi juga dimiliki Rodri. Dia menilai status Madrid sebagai salah satu klub raksasa Eropa membuat Man City tertantang menaklukkannya. Rodri mengungkapkan musim ini runner-up Liga Primer akan berusaha keras agar impian meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah bisa terwujud.

Semakin semangat lantaran pihak klub juga menjanjikan para pemain insentif sekitar 15 juta poundsterling dalam bonus kolektif jika Man City keluar sebagai juara Liga Champions tahun ini.

“Kami harus menunjukkan kepada Madrid sebagai tim yang lebih baik. Kami menunjukkannya di kandang mereka. Tapi, kami harus siap karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kami harus fokus. Kami harus melakukan yang terbaik untuk melaju ke babak berikutnya,” tandas Rodri. (Baca juga: Di Ambang Resesi, Misbakhun Usul Listrik hingga Cicilan Mobil Dibayar Negara)

Kepercayaan diri Rodri dan Man City didukung fakta di mana Madrid tidak akan diperkuat kapten sekaligus bek andalannya, Sergio Ramos, karena suspensi. Patut disikapi dengan serius mengingat ketika Ramos absen di enam pertandingan terakhir Liga Champions, Los Blancos hanya menang sekali dan kalah lima kali.

Sebagai gantinya, Pelatih Zinedine Zidane akan menempatkan Eder Militao bersama Raphael Varane di jantung pertahanan. Namun, Madrid diyakini tetap solid terutama dengan permainan ofensif. Eden Hazard, Marco Asensio, dan Karim Benzema jelas menjadi ancaman nyata bagi pertahanan Man City meski Gareth Bale dan James Rodriguez tidak turut serta.

Juara Primera Liga musim 2019/20 tersebut juga didukung statistik. Mereka hanya mengalami lima kekalahan dalam 25 pertandingan tandang terakhir di kompetisi Eropa. Madrid telah memenangkan delapan dari 12 pertandingan knockout dua leg melawan klub-klub Inggris di kompetisi Eropa, termasuk mengalahkan Man City 1-0 di semifinal tahun 2016. (Lihat videonya: Penutupan Gedung DPRD DKI Jakarta Diperpanjang)

Belum lagi fakta pertandingan di Etihad Stadium digelar tertutup bakal menjadi keuntungan tersendiri bagi Madrid. Casemiro menilai hal itu membuat tekanan terhadap timnya sedikit berkurang sehingga mampu fokus terhadap permainan.

“Man City tidak akan dihadiri penggemar mereka di stadion dan itu mungkin sedikit menguntungkan kami. Tapi, para pemain dan pelatihnya sama. Kami semua tahu tingkat kesulitannya akan sama karena mereka adalah tim yang hebat. Ini adalah pertandingan besar. Namun, kami adalah Madrid dan kami berpeluang lolos,” tandas Casemiro. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)