Mercedes Siap Segel Juara Konstruktor

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 15:35 WIB
loading...
Mercedes Siap Segel Juara Konstruktor
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton melintasi garis finis Grand Prix Portugal di Algarve International Circuit, Portimao, Portugal. Foto/Reuters
A A A
IMOLA - Usai mencetak rekor 92 kemenangan, Lewis Hamilton akan kembali menjadi pusat perhatian pada Grand Prix (GP) Emilia Romagna, akhir pekan ini. Pembalap asal Inggris itu berkesempatan membawa Mercedes menyegel gelar konstruktor ketujuh secara beruntun.

Hamilton bertransformasi menjadi pemimpin dalam membawa Mercedes mencetak rekor yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh tim mana pun. Namun, ada hal yang cukup mengganjal terkait masa depan sang pembalap. (Baca: 4 Golongan Manusia yang Tertipu dengan Ilmu)

Kontrak Hamilton akan habis pada akhir musim ini. Di sisi lain, 10 tim Formula One (F1) sepakat mendukung pembatasan gaji pembalap mulai 2023. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada negosiasi dengan Mercedes yang sedang berusaha mempertahankannya.

Tim asal Jerman itu sebelumnya telah menegaskan Hamilton sebagai aset penting untuk merek dan olahraga ini. Sebab, F1 telah menunjukkan pertumbuhan pesat dalam kelompok demografis yang lebih muda pada era digital.

Hamilton pun diharapkan bisa melakukan pembicaraan tentang kontrak baru tiga tahun secepatnya setelah Mercedes menyelesaikan kesuksesan gelar ketujuh mereka, terlepas dari pembatasan Covid-19.

Baik Hamilton maupun manajer Mercedes Toto Wolff menyatakan berniat untuk tetap bekerja sama dengan Mercedes pada tahun depan. Batas gaji juga sudah disetujui setelah diskusi selama video meeting Komisi F1, Senin (26/10), dan rencana itu akan dikonfirmasi Dewan Olahraga Motor Dunia (FIA).

Wolff menyatakan lebih memilih untuk menghindari penundaan kesepakatan jangka panjang dan menolak perpanjangan satu tahun. (Baca juga: Sepakat Tingkatkan Kerja Sama, RI-AS Kian Mesra)

“Covid benar-benar telah mengubah cara kita berbisnis dan saya pikir semuanya harus dilakukan tahun ini. Saya tidak ingin melakukan negosiasi lain pada pertengahan tahun depan dan menyeretnya lagi. Kita semua perlu berkonsentrasi pada pekerjaan kita, Lewis membalap, saya yang menjalankan tim,” kata Wolff, dilansir france24.

Pernyataan ini disampaikan Wolf jelang F1 kembali ke Autodromo Enzo e Dino Ferrari untuk pertama kalinya dalam 14 tahun, dan balapan F1 ke-100 di Italia. Di race nanti, Mercedes cuma membutuhkan 11 poin untuk memastikan rekor kemenangan ketujuh berturut-turut mereka. Capaian itu akan membawa tim menyalip rekor milik Ferrari yang pernah menjuarai konstruktor enam kali secara beruntun pada musim 1999 hingga 2004.

Dengan melihat hasil Hamilton dan rekannya, Valtteri Bottas yang sukses finis satu-dua di Portimao, rekor itu tampak bakal bisa terwujud di balapan nanti. Namun, Wolff meminta para pembalapnya tetap waspada. Sebab, ini akan menjadi kunjungan pertama mereka ke Imola. Dia pun berharap itu bisa menjadi pengalaman yang menarik.

“Kami telah melihat balapan yang mengasyikkan di trek baru tahun ini dan format akhir pekan yang singkat akan semakin meningkatkan,” ucap Wolff. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran)

Adapun balapan nanti akan berlangsung secara tertutup, atau tanpa penonton. Hal ini terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Italia. Padahal, sirkuit tersebut telah disiapkan untuk menampung 13.000 pemegang tiket mulai latihan bebas hingga balapan. Namun, semuanya terpaksa dibatalkan. Ini akan menjadi balapan GP ketiga yang digelar di Italia pada musim ini.

Sementara itu, Hamilton menegaskan bahwa dia ingin bertahan di F1. Apalagi dia mengungkapkan perpanjang kontrak pertama kali dilayangkan kepadanya pada Agustus 2019. Namun, perjanjian itu tak kunjung terjadi hingga masalah krisis kesehatan mengubah semuanya.

Meski begitu, Hamilton mengaku tidak menyesal dengan keputusan 10 tim yang mendukung pembatasan gaji untuk para pembalapnya. Padahal, pembalap berusia 35 tahun ini bisa saja sudah memperpanjang kontrak usai balapan berlangsung di Hungaria tahun lalu. (Lihat videonya: Buaya Raksasa Tertangkap Warga di Bangka Belitung)

“Saya melihat ke belakang dan Anda seperti mungkin saya seharusnya menandatanganinya saat itu. Tetapi masalahnya adalah saya hanya berpikir hal-hal terjadi pada waktu yang tepat dan saya jelas belum siap secara mental pada saat itu. Sekarang saya ingin melanjutkan, ketika semua pekerjaan ini selesai, kami akan melanjutkannya (negosiasi kontrak),” pungkasnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1953 seconds (0.1#10.140)