Arema FC vs Persebaya Surabaya: Perbandingan 2 Klub Raksasa Jawa Timur

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 19:40 WIB
loading...
Arema FC vs Persebaya Surabaya: Perbandingan 2 Klub Raksasa Jawa Timur
Derby Jawa Timur akan tersaji di laga 11 Liga 1 2022/2023. Arema FC dan Persebaya Surabaya bakal bentrok di Stadion Kanjuruhan. Foto: Twitter
A A A
MALANG - Derby Jawa Timur akan tersaji di laga 11 Liga 1 2022/2023. Arema FC dan Persebaya Surabaya bakal bentrok di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).



Laga ini sekaligus menjadi ajang pembuktian kualitas dua tim Jawa Timur yang musim lalu masuk lima besar Liga 1. Bagi Arema FC selaku tuan rumah, kemenangan menjadi harga mati.

Singo Edan harus merebut kembali kepercayaan fans setelah di dua partai kandang sebelumnya takluk secara dramatis. Mereka dikalahkan Persija Jakarta (0-1) dan Persib Bandung (1-2).

Ini sebabnya Arema FC tidak ingin dikalahkan tamunya untuk ketiga kali secara beruntun. Apalagi kualitas individu pemain jauh berada di atas Persebaya.

Kondisi Persebaya ibarat kapal karam setelah ditinggal sejumlah pilarnya musim lalu. Skuad yang mulai matang tergantikan dengan pemain-pemain muda yang masih minim pengalaman dan belum konsisten.

Masalah ini membuat Persebaya yang masih dilatih Aji Santoso kesulitan bersaing. Mereka bahkan harus berjuang untuk menghindari zona papan bawah di klasemen sementara saat ini.

Di sisi lain, Arema FC yang masih penasaran dengan gelar juara lebih loyal di bursa transfer awal musim Liga 1. Mereka telah merekrut sejumlah permain anyar.

Total nilai jual Arema FC berdasarkan laman transfermarkt mencapai Rp 78,65 miliar. Itu jauh di atas Persebaya Surabaya yang hanya Rp 64,83 miliar.

Arema FC juga masih unggul soal rata-rata nilai jual pemain dengan Rp2,81 miliar. Ini berbanding terbaik dengan Persebaya yang berkisar Rp1,85 miliar.

Jumlah market value atau nilai pasaran Persebaya turun drastis dibanding musim lalu yang total mencapai Rp117,76 miliar, dengan rataan individu masing-masing pemain mencapai Rp2,14 miliar.

Rizky Ridho menjadi pemain dengan Persebaya dengan nominal nilai jual terbesar berdasarkan laman situs transfermarkt, dengan Rp4,78 miliar.

Disusul dua pemain asing asal Brasil, Silvio Junior dan Leo Lelis dengan masing-masing bernilai Rp4,35 miliar. Kemudian menyusul pemain muda Marselino Ferdinan dengan Rp3,91 miliar.

Sedangkan di kubu Arema FC, penjaga gawang Adilson Maringa menjadi pemain dengan nilai pasar termahal yakni Rp6,08 miliar.

Kemudian disusul bek asing asal Portugal Sergio Silva serta pemain tengah asal Jepang Renshi Yamaguchi dengan nominal sama yakni Rp 5,21 miliar.

Sedangkan sosok Evan Dimas Darmono dan Adam Alis masih menjadi pemain lokal dengan nilai pasar terbesar. Keduanya sama-sama memiliki nilai pasaran Rp 4,35 miliar.

Dari sisi umur pemain, Persebaya lebih muda dengan rata-rata 22,49 tahun. Ada perubahan dari musim lalu yang 24,05 tahun. Sedangkan kisaran usia skuad Arema FC musim ini yakni 26,61 tahun, sedikit lebih tua dari sebelumnya.

Ini karena kedatangan beberapa pemain berpengalaman seperti Evan Dimas, Adam Alis, hingga Hasyim Kipuw yang berusia 35 tahun. Arema FC menyekolahkan pemain mudanya seperti Bramtio Ramadhan dan Muhammad Faiz ke tim Liga 2 Deltras Sidoarjo.

Strategi perekrutan pemain terlihat bagaimana manajemen Arema FC lebih bijak dalam memanfaatkan potensi pemainnya. Para pemain utama nyaris 55 persen dipertahankan.

Kebijakan berbeda dilakukan manajemen Persebaya. Ini membuat Aji tampak kesulitan mematangkan skuad mudanya di Liga 1 musim ini.

Terlebih persaingan di lapangan kian terasa dengan kehadiran dua tim sultan RANS Nusantara FC dan Persis Solo, yang cukup getol belanja pemain.

Ambisi Persebaya kembali masuk lima besar seperti musim lalu agaknya tak sesuai realita. Sebab, manajemen tak mempertahankan setengah lebih skuad bintang mudanya yang hampir matang.

Di sisi lain faktor inkosistensi Persebaya musim ini juga didukung belum nyetelnya perpaduan pemain asing tak pemain lokal.

Sejauh ini dari statistik hanya Silvio Junior dan Sho Yamamoto yang menonjol dengan tiga golnya di musim ini hingga pekan 10 lalu.

Dua pemain lain yang berhasil mencatatkan gol yakni Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan, yang sama-sama menjadi pilar utama Persebaya musim lalu.

Belum lagi beberapa pemain pilar utama Persebaya Surabaya yang mengalami cedera. Misalnya Leo Lelis yang sempat absen di tiga laga awal musim melawan Persikabo, Persita, dan Bhayangkara FC.

Bahkan pemain asal Brasil ini juga kembali menderita cedera saat bermain melawan PSM Makassar. Ditariknya Lelis saat melawan PSM dan absen kontra RANS membuat pertahanan Persebaya kendur

Alhasil Green Force, julukan Persebaya kalah telak 0-3 di kandang PSM, dan 1-2 dari RANS di depan publik sendiri. Rizky Ridho yang bermain gemilang seolah tak punya partner kuat di benteng pertahanan.

Pengalaman pemain pengganti memang berbicara banyak. Absennya pilar seperti Leo Lelis, Higor Vidal, Rizky Ridho, dan Marselino Ferdinan, cukup berpengaruh dengan performa Persebaya secara keseluruhan di dua laga terakhir.

Para pemain muda seperti Ahmad Nufiandani, Saiful, Riswan Lauhim, hingga Risky Dwiyan, belum mampu memberikan kontribusi maksimal untuk tim kebanggaan masyarakat Surabaya ini.

Tak ayal performa yang belum konsisten ini membuat Persebaya kecolongan 12 gol dan hanya memasukkan 8 gol di musim ini dari 10 pertandingan berlangsung.

Hal ini cukup kontras di 10 laga awal Persebaya musim lalu yang mencatatkan 19 gol dan kemasukan 12 gol. Bili dikalkulasi, mereka menghasilkan 1,9 gol per pertandingan.

Catatan itu dipastikan akan sulit diulang pada musim ini. Sebab, Persebaya hanya 0,8 gol per laga, dengan rata-rata kebobolan 1,2 gol per pertandingan.

Rataan kemasukan di laga tandang Persebaya di 10 pertandingan terakhir juga tinggi. Sebanyak 7 gol bersarang dari 5 kunjungan ke markas lawan.

Persebaya rata-rata kebobolan 1,40 per laga tandang. Ini berbeda tipis ketika bermain di kandang dengan 'hanya' kemasukan 1,2 gol per pertandingan.

Sementara di kubu Arema FC juga dipastikan makin galak. Sebab, Abel Camara sudah bisa dimainkan. Sebelumnya, penyerang asing itu diistirahatkan total di laga melawan Persib Bandung dan Persik Kediri akibat cedera.

Kedalaman skuad Arema FC juga dipastikan bertambah. Ini karena adanya Arkhan Fikri setelah memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-20 di ajang kualifikasi Piala Asia U-20.

Arkhan Fikri bisa jadi penyeimbang di lini tengah Arema FC, kualitasnya terlihat saat memperkuat Timnas Indonesia U-20. Adanya pesepak bola kelahiran Medan ini bisa menjadi alternatif ketika lini tengah Arema FC. Apalagi tipikal Roca menyukai pemain-pemain yang energik dan bisa memainkan bola dengan cepat.



Di Persebaya Surabaya memang ada sosok Marselino Ferdinan. Talenta berusia 17 tahun ini bahkan menjadi pilar utama dan kerap menjadi pembeda saat turun di lapangan.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)